DR. Munir Muhammad Ghadban dalam bukunya al Manhaj al I'lami lissirah an nabawiyah menyampaikan, bahwa syair mempunyai peran fital sebagai media saat itu. Yang menguasai syair akan kuat pengaruhnya tidak jauh beda dengan zaman yang disebut Modern ini.
Pernah suatu saat rasul didatangi orang-orang Kafir Quraisy dengan penyair handalnya, datang dan menghujat nabi dengan syair-syairnya yang menyesakkan hati. Orang yang mendengarkannya akan terasa tajamnya.
Tapi rasul tidak diam mendengar hujatan-hujatan tajam yang penuh dengan kebencian itu, dipanggilnya Hassan bin Tsaabit al Anshari. Sahabat rasul dari Madinah salah satu penyair rosul yang diberi gelar "Syaa'ir ar Rasuul". "Wahai Hassan jawablah syair-syair mereka, malaikat akan mengokohkan lisanmu" kurang lebih seperti itulah yang disampaikan rasul.
Dan benar, syair-syair jawaban Hassan mematahkan semua syair-syair Quraisy, yang membuat quraisy diam, kecut tak bersuara. Yang lebih luar biasanya Hassan menutup syairnya dengan ritme dan sajak yang sama persih dengan syair quraisy, padahal Hassan tidak hadir saat syair Quraisy disampaikan.
Maka,
Jadilah engkau seperti Hassan bin Tsaabit wahai saudara-saudaraku di media yang membela rasulullah.
Hari ini tunjukkanlah engkau layak disebut Hassan bin Tsabit modern yang mematahkan media-media sekuler.
Isilah setiap sudut-sudut negeri tercinta ini dengan syair-syair cerdas Hassan, agar para malaikat mengokohkan lisan dan penamu.
Hiasilah ruang-ruang maya dengan ritme dan sajak Hassan sehingga engkau menjadi tajam menembus jantung-jantung mereka.
Jadilah engkau Penyair Rasulullah di era modern.
Jadilah engkau Hassan bin Tsabit sang penakluk media kafir Quraisy.
Oleh : Ardhan Misa Tonadisiki
EmoticonEmoticon