The Miracle of Quran


Allah telah mengutus banyak nabi dan rasul di muka bumi ini untuk mendakwahkan manusia kepada sebenar-benarnya tauhid. Allah juga telah mempersenjatai tiap-tiap utusannya dengan persenjataan yang paling ampuh di tiap masanya. Senjata itu adalah mukjizat yang hanya Allah berikan khusus pada rasul-rasulnya. Sebagaimana Nabi Musa a.s dengan kemampuan tongkat sihirnya yang mampu berubah menjadi ular untuk mengalahkan kemampuan para penyihir Fir’aun. Tongkat yang sama juga mampu membelah lautan untuk menyelamatkan Musa a.s beserta pengikutnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama bala tentaranya. Nabi Isa a.s juga dibekali mukjizat yang dengan izin Allah dapat menerima suguhan makanan langsung dari langit dan mampu menghidupkan orang yang sudah mati. Begitu pula dengan Nabi Sulaiman yang memiliki kerajaan yang tak ada tandingannya. 

Semua mukjizat yang Allah anugerahkan kepada para Rasul bertujuan untuk memperlihatkan betapa besarnya kekuasaan kebesaran Allah di hadapan musuh-musuh-Nya. Melihat dari ketiga mukjizat para nabi tersebut maka akan didapati bahwa mukjizat yang Allah berikan pada mereka sangatlah sesuai dengan zamannya. Bukan hanya sesuai bahkan mampu melampaui kehebatan yang dimiliki orang-orang terbaik pada tiap-tiap masanya. Begitulah Allah mempersenjatai para utusannya dengan sebaik-baik persenjataan pada masanya. 

Demikian pula dengan Nabi Muhammad yang diutus oleh Allah pada masa ketika manusia mengagung-agungkan keindahan tata bahasa dan memuliakan para penyair. Semua orang berlomba dengan keindahan tutur bahasanya dengan mengeluarkan syair-syair dengan tujuan agar dihormati oleh masyarakatnya. Sehingga orang-orang yang memiliki derajat tinggi di kaumnya adalah orang-orang yang mampu melantunkan syair dengan seindah-indahnya, baik dari sisi keindahan bahasa maupun maknanya. Sehingga senjata yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw adalah Al-Qur’an yang memiliki ketinggian bahasa dan makna yang tidak dapat ditiru oleh manusia. Bahkan berkali-kali Allah menantang orang-orang kafir untuk menirukan ayat-ayat dalam al-Qur’an, salah satunya dalam surat Hud ayat 13-14 yang artinya:

Bahkan mereka mengatakan, “Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al Quran itu.” Katakanlah, “(kalau demikian), datangkanlah sepuluh surat semisal dengannya (Al Quran) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” Maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu, maka (katakanlah), “Ketahuilah, (bahwa) Al Quran itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka maukah kamu berserah diri (masuk islam)?”.

Dr. Muhammad Khozir dalam kitabnya Al Wajiz fii ulumil kitabil aziz, menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat karena ia memiiki keistimewaan-keistimewaan, antara lain; Al-Qur’an adalah kitab yang kekal, yang diturunkan kepada seluruh umat manusia. Allah menjamin kesucian dan kemurniannya selama-lamanya. Allah berfirman dalam surat Al Hijr ayat 9: 

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.”.

Al-Qur’an memiliki kandungan pengetahuan yang beragam. Ia berisi berbagai cabang ilmu pengetahuan, cerita-cerita sejarah yang dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang setelahnya, berita-berita yang menggambarkan masa depan, hukum-hukum syariah, ilmu-ilmu sains tentang kehidupan alam semesta, dan masih banyak lagi. Atas izin Allah al-Qur’an juga berfungsi sebagai obat dengan membacakan ayat-ayatnya kepada orang yang sakit. Mukjizat ini termaktub di dalam surat Al Isra ayat 82:

“Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.

Al-Qur’an juga adalah kitab yang bersifat universal dari segi makna yang terkandung di dalamnya sehingga ia dapat dan akan selalu bisa menjadi pedoman bagi umat Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman kelak. Inilah sebagian kecil dari besar dan banyaknya kemukjizatan Al Quran.

Pada kenyataannya umat muslim sekarang masih banyak yang belum sadar akan besarnya kemukjizatan Al Quran. Hal ini dapat terlihat dari minimnya interaksi umat muslim dengan Al Quran. Interaksi dengan Al Quran dalam bentuk membacanya, mengkajinya, menghafalnya, sampai kepada mengamalkannya. Kesadaran akan kemukjizatan Al Quran harus dimiliki oleh setiap musllim, karena dengan menyadari kemukjizatannya niscaya akan menambah iman dan cinta terhadap Al Quran. Didasari dengan iman yang mantap serta dilengkapi dengan kecintaan yang penuh terhadap Al Quran akan meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi umat terhadap Al Quran. Sehingga nantinya manfaat Al Quran akan lebih terasa dampaknya bagi umat muslim di dunia maupun di akhirat kelak. 

Oleh : Muhammad Umair


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »