Islam Konsep Paling Sempurna dalam Kehidupan


Agama islam adalah agama yang sempurna dan agama keselamatan, yang merupakan penyempurna dari agama yang dibawa oleh para nabi-nabi utusan Allah swt, yang dibawa oleh manusia yang paling mulia, memiliki perangai yang agung, sampai pun tidak hanya para sahabatnya yang segan dengan beliau tetapi musuh-musuh beliau pun segan dengannya, dialah Nabi Muhammad saw mengorbankan jiwa dan raga serta hartanya demi tersebarnya agama keselamatan ini. Agama islam merupakan agama yang sempurna karena didalamnya diatur dalam semua hal, dari hal yang remeh seperti istinja sampai menyangkut hal-hal yang besar seperti dalam hal kenegaraan dan sebagainya. Al-quran serta sunnah merupakn asal mula muncul aturan-aturan yang di tetapkan oleh allah kepada hambanya.

Al-quran merupakan wahyu agung yang Allah swt turunkan kepada nabi muhammad saw untuk dijadikan landasan dalam penentuan hukum dan syariat, didalamnya terdapat berbagai macam kisah umat terdahulu yang bisa kita ambil ibroh atau pelajaran atas mereka. Al-quran merupakan pedoman bagi umat islam dalam dalam menjalani hidup, ibarat seorang musafir yang menuju suatu kota akan tetapi dia tidak tau jalan yang harus ia tempuh untuk sampai ketempat yang dituju tanpa tersesat ataupun gangguan lainnya, maka dari itu dia membutuhakan seseorang yang mengetahui benar arah ketempat yang ia tuju, begitu juga al quran sebagai penunjuk jalan keselamatan bagi uamat muslim ke tempat yang Allah janjikan ketenangan dan kedamaian didalamnya, dan supaya tidak tersesat lantaran fitnah-fitnah yang begitu banyak dan terselubung yang sengaja di sebar oleh musuh-musuh islam untuk menghancurkan ummat muslim agar luntur keislaman dalam hatinya,hialang ghirah untuk membela islam serta meredupkan cahaya islam walaupun itu tidak akan pernah terjadi seperti termaktub dalam al quran surat (Ash-Shaf :8)

“Mereka ingin memadamkan cahaya allah dengan mulut-mulut mereka, padahal Allah akan menyempurnakan cahayaNya meskipun orang-orang kafir tidak menyukaina."

Dan sunnah Rasulullah merupakan penguat apa yang al quran sampaikan, penjelas apa yang belum dijelaskan sempurna oleh al quran. Lantaran al-quran dan sunnah merupakan wahyu yang Allah swt berikan kepada uswah kita yang dimana tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, karena keduanya saling menguatkan dan sama-sama membimbing kita menuju keselamatan dan kebahagiaan, dengan begitu seyogyanya kita menjadikan keduanya sebagai dasar melakukan apapun. Dasar berfikir maupun berbuat, dasar memvonis maupun berhukum dan menjadi dasar-dasar lainnya. Semua hal di atas senada dengan sabda nabi muhammad saw yang mengatakan bahwa agama ini adalah nasihat : 

عَÙ†ْ Ø£َبِÙŠ رُÙ‚َÙŠَّØ©َ تمِÙŠْÙ…ِ بْÙ†ِ Ø£َÙˆْسٍ الدَّارِÙŠ رَضِÙŠَ اللَّÙ‡ُ عَÙ†ْÙ‡ُ، Ø£َÙ†َّ النَّبِÙŠَّ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ù‚َالَ: الدِّÙŠْÙ†ُ النَّصِÙŠْØ­َØ©ُ، Ù‚ُÙ„ْÙ†َا: Ù„ِÙ…َÙ†ْ ؟ Ù‚َالَ: Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ، ÙˆَÙ„ِÙƒِتَابِÙ‡ِ، ولِرَسُÙˆْÙ„ِÙ‡ِ، ÙˆَÙ„ِØ£َئِÙ…َّØ©ِ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَعَامَّتِÙ‡ِÙ…ْ

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  : "Agama adalah nasihat. Kami pun bertanya, Hak (untuk) siapa (nasihat itu)?. Beliau menjawab, Nasihat itu adalah hak (untuk) Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)." (Diriwayatkan oleh Muslim)

Jika kita perhatikan hadits diatas bisa kita simpulkan bahwasanya agama tidaklah hanya memberi nasehat untuk menunaikan hak Allah swt saja, akan tetapi agama juga berpesan untuk menyeimbangkan hak sesama, dan juga berpandangan dengan konsep-konsep agama dalam menjalani kehidupan ini didalam semua aspek yang ada dalam kehidupan yang pada saat ini telah telah banyak umat islam yang berpandangan atau berkonsep dengan bukan islamnya lagi, sehingga mememisahkan antara urusan dunia dan agama. Jika telah terjadi pemikiran yang seperti itu maka telah berhasillah propaganda atau misi musuh-musuh islam untuk menjauhkan umat islam dari agamanya,menjadikan propaganda mereka sebagai worldview dalam menjalani hidup bukan menjadikan islam sebagai worldview dalam menjalani kehidupan ini.


Pengertian Worldview (pandangan hidup islam)

Istilah worldview merupakan gabungan dari dua kata yaitu world dan view yang keduanya masing-masing memilki maknanya tersendiri. World memiliki arti everything around you atau everything that exists (segala sesuatu yang ada di sekelilingmu/segala sesuatu yang ada). Sebelum tercetusnya istilah worldview terlebih dahulu muncul istilah weltanschauung yang juga memiliki arti yang sama dengan dengan worldview. Di kalangan filsuf barat telah terjadi perbedaan dalam memaknai istilah worldview ini. Seperti kata David K Naugle yang memaknai worldview sebagai suatu konsep-konsep berfikir, begitu pula dengan Sigmund freud yang mengartikan sebagai bangunan mental/fikiran yang berasal dari konsep-konsep dan ide-ide. Dan menurut Thomas F Wall worldview merupakan sistem yang terintegrasi dari keyakinan dasar tentang sifat diri realitas dan makna keberadaan.

Mengutip dari artikel Hamid Fahmi Zarkasyi, beliau mengatakan bahwa sebenarnya istilah umum worldview ala barat hanya terbatas pada pengertian idiologi, sekuler, kepercayaan animistis atau seperangkat doktrin-doktrin yang hanya memiliki visi keduniaan. Artinya worldview dipakai untuk menggambarkan dan membedakan hakekat suatu agama, peradaban dan kepercayaan. Terkadang ia juga dipakai sebagai metode pendekatan ilmu perbandingan agama. Namun terdapat agama dan peradaban yang memiliki spektrum pandangan yang lebih luas dari sekedar visi keduniaan, maka makna pandangan hidup diperluas.Karena dalam kosa kata inggris tidak di temukan istilah yang tepat untuk ekspresikan visi yang lebih luas dari sekedar realitas keduniaan selain dari kata-kata worldview, maka cendikiawan muslim mengambil kata-kata worldview (untuk ekspresi bahasa inggris) untuk makna pandangan hidup yang spektrumnya menjangkau raelitas keduniaan dan keakheratan dengan menambah kata sifat islam. Dari kutipan artikel Dr.Hamid Fahmi bisa kita tarik kesimpulan bahwasannya istilah worldview yang dicetus barat memiliki memiliki ruang lingkup yang masih sempit yang hanya terbatas terhadap realitas kehidupan sehingga datang para cendiakawan muslim untuk meluaskan ruang lingkup itu dengan menambah sifat islam yang ruang lingkupnya tidak hanya sebatas realitas keduniaan saja akan tetapi menyangkut realitas keduniaan dan keakheratan.

Pengertian Islamic Worldview

Mengenai pengertian islamic worldview para ulama islam abad ke 20 memiliki penamaan masing-masing dalam penggambaran istilah islamic worldview ini. Seperti al-Maududi mengistilahkan islamic worldview ini dengan istilah islamii nadzoriyaat (islamic vision), kemudian Sayyid Qutub mengistilahkan dengan tashowwuru islamii (islamic vision), Arif Zayn mengistilahkan dengan al mabdau al islamii (islamic principle), dan Prof. Dr. Sayyed Naquib Al Attas menggunakan istilah ruyatu al-islamii lilwujud (islamic worldview).

Dan dari istilah-istilah yang muncul dari kalangan cendikiawan muslim, yang mereka pun mempunyai makna tersendiri dalam istilah-istilah islamic worldview. Seperti Al-Maududi mengatakan bahwa al-islamii nadzoriyat adalah pandangan hidup yang dimulai dengan konsep keesaan Tuhan (syahadah) yang berimplikasi terhadap seluruh kegiatan kehidupan manusia di dunia.

Sayyid Qutub mengistilahkan tashawwuru islamii sebagai akumulasi dari keyakinan asasi yang terbentuk dalam hati dan fikiran setiap muslim, yang memberi gambaran khusus tentang wujud dan apa yang dibalik itu.

Dan menurut Naquib Al attas islamic worldview adalah pandangan islam terhadap realitas kebenaran yang nampak oleh mata hati yang cukup menjelaskan tetang hakekat wujud, oleh karena apa yang dipancarkan islam adalah wujud yang total maka worldview islam adalah pandangan tentang wujud. Bisa kita lihat dari pengertian dari beberapa ulama islam tentang islamic worldview dari kacamata islam bahwasanya semua pengertian dari para ulama abad 20 ini mengarah pada cara atau konsep berfikir yang mula-mula harus didasari dengan aqidah dan tauhid yang kuat untuk memberi gambaran tentang yang wujud maupun apa yang dibalik itu.

Jika itu yang dimaksud oleh para ulama islam tentang islamic worldview, maka benar tidak pilihan untuk untuk membangun konsep dan cara berfikir kalau bukan berkonsep atau berfikir dengan islam, karena tidak ada konsep yang sebagus, sesempurna serta seteratur kecuali konsep agama islam. Dalam islam semua konsep diatur didalamnya,dari mulai konsep ketuhanan, konsep berhukum, konsep bermuamalah, berdagang, bernegara, berorganisasi dan dan lain lagi yang mengenai konsep dalam kehidupan.

Dan jika islamic worldview juga mengajak kita untuk berfikir dan berpengetahuan maka islam pun sangat menekankan umatnya untuk berpengetahuan, sampai pun wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad saw menyuruh umatnya untuk berpengetahuan. Dan menurut Rasyid Ridho kalimat akal dan fikir disebeut dalam al quran lebih dari 50 kali, itu membuktikan bahwa islam tidak menginginkan umatnya itu bodoh, terbelakang, jumud, ahmaq dan sebagainya. Maka ada orang yang mengatakan bahwa islam itu kuno tidak relevan dangan zaman, tidak kekinian maka pada dasarnya dialah yang kuno tidak relavan dengan zaman dan tidak kekinian, karena pada dasarnya islam mendorong kita untuk maju bukan jadi kuno atau ndeso terbukti dari wahyu yang pertama kali turun surat (Al alaq 1-5).

Oleh : Septi Malian Hidayat





Share this

Related Posts

Previous
Next Post »