Adil yang Menyejukkan


Pada tahun 5 Hijriyah kaum Muslimin di Madinah dikepung oleh koalisi super power dari suku-suku arab, orang-orang Quraisy, suku-suku arab badui dan Yahudi luar Madinah. Kalau dihitung dengan matematika manusia jumlah pejuang muslim Madinah jelas tidak sebanding dengan jumlah koalisi musuh Islam.

Peristiwa inilah yang nantinya disebut dengan perang Ahzab karena koalisi suku-suku arab, dan perang Khandaq karena kaum muslimin membuat khandaq/parit besar atas usulan sahabat mulia Salman al Farisi untuk bertahan diri dari gempuran musuh luar madinah.

Dalam peristiwa genting ini, ada kejadian yang mencederai kemajemukan dan perdamaian sekaligus menunjukkan jati diri golongan tersebut. Betul, peristiwa itu adalah pengkhianatan Piagam Madinah yang dilakukan oleh Bani Quraidzah salah satu suku Yahudi yang berdomisili di Madinah.

Mendengar pengkhianatan Bani Quraidzah dan perkataan Malaikat Jibril, "bahwa malaikat belum menanggalkan baju perangnya hingga mengalahkan Yahudi Bani Quraidzah", Nabi bergegas bersama pasukannya menuju Bani Quraidzah. 

Sesampainya di Bani Quraidzah ada peristiwa yang menunjukkan bahwa Islam benar-benar adil. DR. Thariq Suwaidan dalam sirahnya (buku perjalanan hidup Rasul) menerangkan: "Dalam peristiwa genting ini, keluar salah satu orang Yahudi bernama 'Amr bin Sa'di menemui Nabi Muhammad -Shallallahu 'Alaihi wa Sallam-, lalu menyampaikan: Wahai Muhammad engkau tahu kalau aku tidak sepakat dengan mereka tentang pengkhianatan ini, lalu Nabi pun menjawab: ((Benar, engkau benar)) lalu Nabi melanjutkan: ((Allah telah menyelamatkan nyawanya))".

Benar, itulah Islam yang membawa keadilan dan perdamaian, karena bergerak di bawah naungan al Qur'an. 

Apakah pengkhianatan Piagam Madinah dilakukan semua orang? tidak, tidak semua orang, karena ada 'Amr bin Sa'di yang tidak sepakat. Dan apa yang dilakukan Nabi? Iya, dia dibebaskan oleh Nabi dan tidak dieksekusi.

Apakah Nabi menghina agamanya? tidak, melainkan Nabi menangkap para pengkhianat dan mengeksekusi mereka saja.

Apakah pasukan muslimin membunuh anak-anak kecil, wanita dan laki-laki yang tidak ikut pengkhianatan? Tidak, bahkan mereka dibebaskan oleh Nabi.

Itulah yang dilakukan Nabi untuk para pelanggar perjanjian, peneror kedamaian, perusak indahnya kemajemukan Madinah.

Yang lebih dahsyat, Nabi benar-benar mengeksekusi para dalang pengkhianatan Piagam Madinah, supaya tidak muncul pengkhianat-pengkhianat perjanjian di Madinah atau tempat lain di kemudian hari.

Oleh : Ardhan Misa Tonadisiki

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »