Seperti
hal nya dakwah, yang selalu terus berjalan. Dakwah yang sehat adalah dakwah
yang berkembang, yang tidak mandeg di tengah jalan apalagi mundur. Dakwah tidak
akan berjalan jika di usung sendirian, dakwah seharusnya di gerakkan oleh
sekelompok orang yang teruji iman dan komitmen keislamannya.
Setiap
kita di ciptakan dengan berbagai kelebihan. Termasuk akal yang sehat dan
fikiran yang jernih. Maka fikirkanlah, untuk apa dan siapa semua itu?
Allah
juga telah melimpahkan nikmat tubuh yang begitu sempurna, Dia berikan tangan,
kaki, mata, telinga, lisan dan segala nikmat lain nya yang tidak akan bisa kita
sebutkan satu persatu. Maka fikirkanlah kembali, apa yang bisa kita lakukan
dengan tangan, kaki, mata, lisan dan nikmat lain nya sebagai bias kesyukuran
kita? Ketahuilah bahwa setiap kita memiliki kekuatan, kecerdasan, dan kelebihan
tanpa batas. Tidakkah kita malu, jika orang-orang di luar sana menanti uluran
tangan kita namun kita justru merengkuh kedua tangan dalam dekapan? Sebakhil
itukah kita?
Kita memang
pelajar, mahasiswa bahkan. Namun sadarlah, dakwah tidak hanya duduk diam
memperhatikan apa yang dosen sampaikan. Dakwah juga butuh pengorbanan jiwa dan
raga. Terkadang jua menuntut kita untuk terjun ke lapangan.
Kita
memiliki kedua kaki yang mampu berdiri tegap, bahkan berlari kencang. Kita
punya mulut yang bisa melantangkan suara-suara kebenaran. Kita juga memiliki
mata yang bisa melihat, betapa terpuruknya negri ini, melihat betapa
merajalelanya kedzhaliman di negara ini. Kita juga memiliki HATI, yang tentu
merasakan pahit dan getirnya perjuangan dakwah ini.
Maka
bergeraklah...
Melangkahlah
bersama kafilah-kafilah dakwah lainnya
Lihat,
dengar dan rasakanlah, mutiara yang muncul dari lapangan dakwah ini
Diam akan membuat mu merasakan kejenuhan...
Tidak bergerak akan menyebabkan fikiran mu di penuhi
kegalauan...
Tidak berkegiatan akan membuat hati mu dalam kebimbangan dan
keputus asaan...
Bergeraklah kembali di lapangan dakwah,
Engkau akan menemukan indahnya mutiara kesabaran dalam
dakwah ini,
Semangat positif dalam diri harus senantiasa di suburkan,
agar ia tidak mati atau terlantar, bahkan terkadang seperti tak bertuan.
Wallahua’lam.
*akhwat haroki~
EmoticonEmoticon