Ada Apa di Kampus Biru?


LIPIA atau yang kita kenal dengan kampus yang berfokus pada jurusan Syariah ini adalah satu-satunya cabang dari Universitas Islam Imam Muhammad Ibn Su'ud yang ada di Asia tenggara. Kampus yang memiliki bangunan tak begitu besar di Jakarta Selatan ini konon telah melahirkan ribuan da'i di seluruh penjuru Indonesia. Hampir setiap pesantren, boarding school, atau berbagai bentuk yayasan besar berbasis pesantren memiliki minimal satu dari puluhan guru tamatan universitas berbasis syariah yang berkecimpung di dalamnya. 

Kampusku ini memiliki keunikan yang membuatnya selalu laris dari tahun ke tahun  meski ia tak pernah masuk dalam daftar universitas saat kita ujian SNMPTN atau jalur lainnya ketika masuk perguruan tinggi. Jika kau hadir di hari pendaftaran, akan kau dapatkan ribuan wajah polos yang menunggu jauh sejak sebelum azan shubuh berkumandang, hingga waktu dhuha selesai untuk mendaftar di kampus biru ini. Itu baru hari pengambilan formulir pendaftaran, tidak kalah ramai jika kau datang dihari mereka harus ujian masuk lisan dan tulisan. Meski kini proses pendaftaran telah bisa dilakukan dengan internet, namun tetap saja fenomena itu adalah pemandangan terindah untuk sebuah perjuangan. Lalu, kebiasaan dan watak apalagi yang dimiliki orang-orang didalamnya? 

1. Mencintai Proses Panjang
Meski banyak jurusan didalamnya, namun julukan kampus 7 tahun itu tetap melekat di telinga mereka yang mendengarnya. Jika serius belajar saja seseorang harus melewati 7 tahun, apalagi jika tidak serius? mau lebih lama? Tidak mungkin, yang ada hanya pilihan berupa seleksi alam. Alias tersingkirkan. 

2. Pekerja keras 
Jarang ada kampus yang hampir 50 persen dari mahasiswa nya adalah mereka yang menyandang status guru baik formal maupun non formal. Selain itu ada yang sudah berkeluarga, menekuni berbagai jenis usaha, atau belajar di dua kampus yang berbeda. Katanya, aktifitas ini mereka lakukan dalam rangka memanfaatkan kesempatan belajar di kampus yang jadwalnya sangat rapi. Tidak berubah-ubah ataupun menyesuaikan dosen seperti kampus umum lainnya. 

3. Jago Nyebrang 
Mungkin itulah keahlian natural yang dimiliki orang-orang di dalamnya. Jika kau adalah mereka yang tinggal di kompleks tetangga mall besar itu (Pejaten Village), maka keahlian ini merupakan hal yang harus kau jalani dalam beberapa tahun. Tidak hanya satu jalan raya, namun dengan dua jalan raya ditambah jalur Transjakarta yang sangat aktif setiap paginya. 

4. Hebat Ngarang
Jika 3 dari 7 tahun itu dihabiskan untuk mendalami ilmu bahasa, maka tak salah lagi jika mereka adalah orang-orang yang hebat merangkai kata. Konon katanya, bahasa Arab yang memiliki banyak kaedah ini sangat berpengaruh terhadap kecerdasan orang yang mempelajarinya. Maka jika tak hebat dalam ilmu mengarang, akan terdapat banyak kesulitan dalam menjawab ujian. 

Ini baru empat dari banyak keunikan lain yang dimiliki mahasiswa kampus biru. Jika harus dituliskan lengkap, akan banyak cerita yang tak habis-habis untuk menggambarkan bagaimana di dalamnya. Terlepas dari kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, LIPIA yang kini hampir genap 36 tahun semoga selalu terjaga eksistensinya meski harus menghadapi berbagai dinamika ahlussunah wal jama'ah yang ada di Indonesia. 

Terakhir, tulisan ini sengaja tak memakai bahasa yang berat, berlandaskan dalil, ataupun paparan lainnya yang menggunakan perkataan ulama. Karna jika kau ingin mendalami ilmu tersebut, cukup daftarkan dirimu di kampus ini, lalui ujian, dan nikmati segalanya.

Oleh: Afifa
(Staff Dep. Kaderisasi KAMMI Lipia)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »