Syumuliyatu al-Islâm Ditinjau dari Berbagai Aspek

(Pendahuluan)

Alhamdulillahi rabil 'âlamin, segala puji bagi Allah, dengan sifat rahim-Nya umat manusia mendapatkan ketenangan pada hari kiamat dan dengan rahman-Nya manusia bisa merasakan manisnya alam fana. Shalawat dan salam untuk Baginda Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasul akhir zaman yang diutus dengan sebuah risalah sempurna; menambal kekurangan risalah para nabi sebelumnya, mengevaluasinya dan juga datang dengan sebuah risalah yang belum ada pada risalah-risalah pendahulunya.

Salah satu yang menjadi ciri khas risalah muhammadiyah ini adalah kesempurnaannya. Maka ketika umat Islam membuka kembali kitab sucinya, ia akan menemukan firman Allah yang menegaskan bahwa risalah muhammadiyah adalah risalah yang menjelaskan segala sesuatu (QS. An-Nahl: 89). Tidak ada seorang pun yang mengalami problem kehidupan kemudian ia buka kitab sucinya serta merujuk pada pendapat-pendapat ahli hadis, tafsir dan fikih, kecuali dia akan menemukan jalan keluar yang indah, yang tidak akan perna bisa ia temukan dalam risalah atau syariat agama selain Islam.

Hal yang demikian tersebut karena Allah telah berkenan menurunkan Al-Qur’an dengan ayat umum dalam porsi yang lebih banyak dari pada ayat yang khusus. Hal yang demikian, memberikan peluang bagi akal manusia untuk beristimbat darinya dengan tata cara istimbat yang telah digariskan para ulama, sehingga ia bisa menjalankan tujuan-tujuan agama yang berupa penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, harta dan harga diri seseorang. 

Ciri di atas telah menggariskan bahwa kesempurnaan jalan hidup hanya ada pada Islam. Keyakinan terhadap kesempurnaan risalah Islam tersebut akan bertambah kuat ketika kaum muslimin mencoba untuk melihat ajaran agama lainnya yang banyak kekurangan serta kontradiktif antara satu perintah dengan perintah yang lain dalam kitab sucinya. Hal ini bisa dilihat lebih lanjut dalam ajaran Paulunism terhadap doktrin Kristen juga ajaran-ajaran lainnya. Lain halnya dengan ajaran Islam, yang tidak ada percekcokan antar dalil satu salam lain, pun jika ditemukan yang secara dzhohir terjadi pertentangan, otak manusialah yang belum sampai pada tingkat pemahan yang Allah inginkan (an-Nisa: 82).

Dengan demikian, klaim umat Islam sebagai umat terbaik (Ali-Imran: 110), sangat cocok karena didukung dengan undang-undang Tuhan yang integral, lengkap dan terlepas dari setiap kecacatan hukum meski hanya setitik kesalahan. Untuk lebih mengetahui bagaimana kesempurnaan risalah Islam ini, maka penulis akan mencoba menguraikan hal-hal yang berkenaan dengan syumuliyatu al-Islam dari beberapa aspek kehidupan manusia. Tulisan ini diharapkan bisa sedikit menggugah kaum muslimin yang selama ini sibuk untuk mencari sistem kehidupan selain Islam, serta ingin menunjukkan bahwa Islam adalah jawaban dari semua bentuk permasalahan yang dihadapi oleh manusia. 

Tentu, apa yang penulis sajikan disini, tidaklah mewakili seluruh kesempurnaan Islam kerena sangat tidak mungkin kesempurnaan Islam hanya ditulis dalam lembaran makalah. ‘Ala kulli hal, semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua sehingga bisa berjalan beriringan dengan ridha dan kehendak-Nya. Amin. 

Oleh : Hilal Ardiansyah Putra

Bersambung ke Bagian 1

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »