Perhiasan Islami


Perhiasan adalah pernak pernik yang identik dengan perempuan. Karena perempuan itu cantik, dan suka pernak pernik yang cantik cantik. Perilaku yang cantik, ekspresi yang cantik, make up yang cantik, baju yang cantik, segalanya yang terlihat cantik, perempuan menyukainya. Karena itu wanita gila terhadap perhiasan, karena perhiasan bisa bikin cantik.

Tapi dalam Islam, perempuan adalah kecantikan itu sendiri. Perempuan adalah kecantikan yang membuat segala di sekitarnya terlihat cantik. Suatu ruangan terasa benderang dan ceria jika hadir seorang perempuan di dalamnya. Acara televisi digilai masyarakat karena banyak bintang perempuan yang tampil. Dan dalam aspek kehidupan lain. Situasi yang melibatkan kehadiran perempuan jadi terasa berbeda. Jadi pendeknya, Islam menganggap perempuan adalah perhiasan. Dan sebaik – baik perhiasan adalah perempuan shalihah.

Apa sih yang menjadikan perempuan itu perhiasan? Tentu saja wujudnya secara fisik adalah perhiasan. Islam membaginya menjadi perhiasan yang tampak, dan tidak (boleh) tampak.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An Nur : 31)

Nah, seluruh tubuh perempuan adalah perhiasan. Perhiasan yang tampak adalah wajah dan telapak tangan, selebihnya harus dilindungi, dan dibatasi siapa yang boleh melihatnya.

Perempuan suka sekali make up. Karena dianggap menambah kecantikannya. Sesuatu yang cantik jadi semakin cantik menggiurkan setelah dipulas makeup. Maka Islam juga membaginya, menjadi makeup yang boleh ditampakkan dan tidak boleh.

"Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang – orang jahiliyah yang dahulu." (Al – Ahzab: 33)

Ada beberapa hiasan yang diatur dalam islam. Dalam sebuah hadist,

"Kami dilarang berkabung untuk mayat lebih dari tiga hari, kecuali atas suami selama empat bulan sepuluh hari. Kami tidak boleh bercelak, memakai wewangian, dan memakai pakaian yang bercelup." (HR. Bukhari & Muslim)

Bila dibaca dan dipahami dari hadis diatas, berarti selain hari berkabung kita diperbolehkan untuk bercelak, memakai wewangian dan pakaian yang bercelup. Ada hadis lain juga yang menyebutkan larangan – larangan pada kondisi berkabung (ihdad).

Ibnu Qudamah Al – Hanbali berkata, “Haram atas perempuan yang tengah berkabung memerahkan wajahnya dengan bahan yang digunakan untuk memerahkan wajah (kalkun), dan memutihkannya dengan bahan berwarna putih untuk berdandan (‘arais), karena yang demikian lebih tinggi pemakaiannya daripada khidhab.”

Nah, itu artinya perempuan Islam juga diizinkan memakai make up, namun tidak boleh berlebihan, dan tidak di masa berkabung setelah kematian suaminya. Make up-nya pun hanya diizinkan di area yang boleh diperlihatkan, yaitu wajah dan telapak tangan.

Namun setelah semua pemaparan tentang perhiasan perempuan secara fisik. Ada perhiasan sesungguhnya yang dipuja dan dibanggakan Islam akan keindahannya. Yaitu perempuan shalihah. Islam sangat menjunjung tinggi term perempuan shalihah. Karena perempuan dengan akhlak yang mulia dan perangai santun menyejukkan, akan mengeluarkan aura kecantikannya yang sesungguhnya.

Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)

Karena menjadi perempuan shalihah itu artinya menaati semua perintah Allah dan RasulNya. Dan apakah yang lebih indah dari seorang yang cantik wujudnya yang menaati Tuhannya sehingga cantiklah perilakunya. Kecantikannya sempurna. 

Oleh : Atikah Kinasih 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

3 komentar

Write komentar
18 November 2016 pukul 04.58 delete

ane janji, kalo halaman ini dikomentarin sama minimal 10 orang anggota komsat LIPIA dan 5 kader baru dm kemaren ane akan,

1. Ngirim tulisan daur berikutnya dua tulisan. Biidznillah

2. Nulis daur berikutnya resensi dua buku. Biidznillah

3. Kalo ane ga nepati nomer 1 dan nomer 2 ane akan bayar 100 ribu infaq komsat Biidznillah (diluar infaq wajib) dan bendum boleh menagih pada ane di depan umum.

Atikah Kinasih
staf KP Komsat LIPIA

Reply
avatar
18 November 2016 pukul 06.24 delete

hadis di atas dijelaskan kalo cewe boleh pake wewangian, asalkan tdk dalam berkabung..
tapi bukannya cewe emang dilarang pake wewangian keluar rumah mba??

Reply
avatar
Anonim
19 November 2016 pukul 03.38 delete

Masya Allah mbaa atiqoohhh~

Reply
avatar