Otak Peradaban


Dalam sejarah manusia, muncul nama-nama orang yang membawa misi peradaban. Likulli zamanin rijaluha artinya setiap zaman ada tokohnya. Misalkan ada Nabi Muhammad A'laihissalam, Nabi Musa A'laihissalam atau Nabi Ibrahim A'laihimassalam, atau juga Isaac newton, dan lain-lain yang telah memberikan kontribusi besar kepada peradaban manusia pada umumnya.

Dalam konteks ke-Indonesiaan juga, ada beberapa orang yang "mewarnai" peradaban di Nusantara misalkan Ir. Sukarno, Ahmad Dahlan, Hasyim Asya'ri, H. Omar Said Cokroaminoto, Agus Salim, Hamka, dan lain-lain rahimahumullah. Perjuangan mereka yang tidak mengenal titik habisnya. Orang-orang yang melampaui zaman mereka. 

Menurut hemat saya banyak faktor kenapa mereka dicatat oleh sejarah sebagai "otak peradaban", tapi setidaknya jawaban dari pertanyaan tersebut dapat kita temukan di Al-Qur'an. Dalam surat Al-A'laq, ada yang mengartikan dengan (segumpal darah), namun saya lebih memilih menafsirkannya dengan "segala sesuatu yang memiliki ketergantungan".

Allah berfirman:

اقْرَØ£ْ بِاسْÙ…ِ رَبِّÙƒَ الَّØ°ِÙŠ Ø®َÙ„َÙ‚َ Ù¡
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

Ø®َÙ„َÙ‚َ الإنْسَانَ Ù…ِÙ†ْ عَÙ„َÙ‚ٍ Ù¢
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اقْرَØ£ْ ÙˆَرَبُّÙƒَ الأكْرَÙ…ُ Ù£
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

الَّØ°ِÙŠ عَÙ„َّÙ…َ بِالْÙ‚َÙ„َÙ…ِ Ù¤
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1].
[1] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

عَÙ„َّÙ…َ الإنْسَانَ Ù…َا Ù„َÙ…ْ ÙŠَعْÙ„َÙ…ْ Ù¥
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Poin pertama, misi peradaban haruslah bermula dari iqro' (bacalah). Keharusan manusia untuk membaca segala sesuatu, termasuk juga membaca "zaman" dan peradaban manusia, jika seseorang ingin dicatat oleh sejarah. 

Poin kedua, dengan nama TuhanMu yang menciptakan. Seseorang yang betul-betul "mencari" Allah, atau melaksanakn perintah Tuhan bahwa manusia butuh perubahan dan perubahan itu bermula dari diri sendiri.

Poin ketiga, manusia adalah makhluk penuh ketergantungan. Itu sebabnya mereka-mereka "otak" perubahan tidak bisa bergerak sendiri, maka butuh tim. Setidaknya ada 2 orang dalam tim tersebut. Lihat, ada Sukarno ada Hatta, ada Nabi Musa ada Nabi Harun, manusia tidak akan sukses jika ia hanya berjuang sendiri.

Poin keempat, manusia-manusia "otak" perubahan ialah manusia tak henti-hentinya belajar, maka janji Tuhan dalam ayat ini adalah akrom. Allah muliakan mereka dengan ditulis oleh sejarah dengan tinta emas.

Poin keempat, ide dan gagasan hebat haruslah ditulis, seperti yang dikatakan oleh H. Omar Said Cokroaminoto "jadilah orang yang pandai menulis seperti jurnalis, dan berpidato seperti orator". Kita tidak pernah bertemu dengan Imam Syafi'i, Ibnu Taimiyah, Imam Nawawi Al-bantani dan lain-lain tapi kita kenal lewat tulisan mereka, karya mereka, gagasan mereka.

Poin kelima, kepandaian manusia. Sehebat apapun sepanjang sejarah manusia, hanya "seujung kuku" tidak ada apa-apanya dihadapan Allah. Maka, butuh kedekatan dengan-Nya, agar dibukakan pintu ilmu oleh-Nya. 

Semoga kita menjadi orang yang dikatakan oleh Nabi Shalallahi A'laihiwasallam. Sebaik-baik manusia adalah yang lebih bermanfaat untuk yang lainnya. 

Wallahua'lam.


Oleh : Derysmono

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »