Amal Jariyah yang Jarang Diketahui


Saudaraku... Banyak orang yang belum faham bahwasannya memberi makan dan minum di dalam islam adalah salah satu cara untuk mendapatkan amal jariyah.

Banyak orang berfikir amal jariyah itu hanya membangun bangunan, ataupun hanya membagikan alqur'an sehingga di hafal oleh orang-orang. Intinya yang banyak diketahui hanya yang berbentuk material saja. Lebih ke masjid, lebih ke jalanan, lebih ke sumur dan sebagainya.

Padahal sebenarnya tidak. Ada hal-hal lain yang bisa menjadi penyebab amal jariyah, di antaranya makanan dan minuman.

Dalam hadits Nabi SAW yang sohih, riwayat Imam Ahmad :

ما وضع طعام الا وضع الله فيه بركة

Tidak ada makanan atau minuman yang di hidangkan untuk orang lain (untuk diri sendiri juga termasuk) kecuali Allah SWT jadikan bagian dari makanan dan minuman itu keberkahan.

Maksud dari berkah, sebagian ulama mengatakan : dia akan ada di dalam tubuh orang yang di beri makan atau minum tadi selama orang tersebut masih hidup.

Misalnya orang tua kita semua. Pada saat kita belajar, berdakwah, ceramah, mengisi kajian dan segala amal amal baik lainnya, insyaallah kita mendapat pahala bila di ikuti dengan keikhlasan. Orang tua kita pun panen pahala kita. Mengapa?

Karena kita tumbuh dari ASI ibu kita dan kita tumbuh dari nafkah ayah kita. Makanan minuman yang kita makan selama ini yang akhir nya kita menjadi tumbuh besar kemudian bisa hidup. Maka itu menjadi amal jariyah.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim, seorang sahabat bertanya kepada nabi SAW:

يا رسول لله ،اي الإسلام خير؟

Wahai Rasulullah, perbuatan apa dalam islam yang "khair" (selain yang wajib) ?

Nabi SAW tidak menjawab perbanyaklah solat malam, perbanyaklah berdzikir, membaca al qur'an, kenapa? Semua amalan ini secara individual.

Karena sahabat ini mengatakan "khair", khair di sini artinya yang banyak pahalanya dan yang baik untuk kita juga untuk orang lain dan ringan.

Nabi SAW menjawab :

تطعم الطعام ،و تسلم على من تعرف و من لم تعرف

Engkau memberi makan kepada orang lain. Dan engkau memberi salam kepada orang yang kau kenal dan kau tidak kenal.

Khalifah Umar bin Khattab ra di akhir bulan ramadhan di saat masa jabatan beliau, beliau mengundang seluruh masyarakat Madinah untuk berbuka puasa di rumahnya. Kemudian Umar bin Khattab ra memerintahkan ajudannya untuk mengumumkan kepada masyarakat Madinah.

Pada saat hampir tiba azan maghrib, semua masyarakat berbincang bincang tentang apa yang akan di hidangkan oleh khalifah. Masyarakat pada saat itu berfikir, "Ini raja yang mengundang, sebentar lagi keluar daging, kurma dan lain-lain".

Tetapi ketika azan akan berkumandang, ajudan Umar bin Khattab ra di perintahkan untuk membagikan gelas kepada setiap masyarakat, lalu di isi dengan air zam zam.

Kemudian Umar bin Khattab berkata, "Minum lah air di gelas yang ada di depan kalian".

Setelah minum, selesai sudah, lalu masyarakat pun pulang.

Masyarakat pada saat itu faham bahwa khalifah ingin memanen pahala orang satu kota, yaitu kota Madinah.

Jadi mulailah dari sekarang memberi makan dan minum kepada orang lain. Atau dalam bahasa kita yaitu "mentraktir".

Jadi jangan menunggu di traktir, tapi kita yang sebaik nya mentraktiir, insyaallah menjadi amal jariyah.


Sumber : Ustad Kholid Basalamah, Lc, MA
Oleh : Fathan Asyraf (Staff Sosmas KAMMI LIPIA)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »