Agent of Change


Agent of change adalah orang-orang yang bertindak sebagai pemicu terjadinya perubahan. Agent of change adalah orang-orang yang hidup di masa depan bukan masa sekarang apalagi masa lalu. Terlepas dengan apa yang terjadi saat ini, agent of change memiliki visi dalam bertindak. Agent of change memiliki kemampunan untuk merevolusi suatu organisasi. Agent of change dapat bersifat baik dan buruk dan agent of change yang baik adalah orang-orang yang mampu membawa dampak positif terhadap orang lain bahkan dunia sekalipun. Contohnya adalah Nelson Mandela seorang revolusioner anti apartheia (adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990), presiden petama Afrika Selatan tahun 1994-1999 yang dijuluki sebagai “bapak perdamaian dunia”. Adapun contoh lainya adalah Muhandas Ghandi atau lebih dikenal sebagai ”Mahatma Ghandi,” orang yang mengusung gerakan kemerdekaan India melalui aksi demonstrasi damai.

Menjadi agent of change tidaklah mudah, karena ia di tuntut agar bisa membimbing objek kepada hal hal yang tidak biasa mereka lakukan bahkan sangat asing bagi mereka. Bagaimana agent of change ini dapat memaparkan idiologinya dengan baik kepada objek yang dituju, sehingga akhirnya objek pun faham dan mulai tertarik akan pemaparan tersebut, dan ketika ketertarikan objek sudah mulai, bagaimana agent of change ini membimbing serta mengarahkan objek tersebut ke arah yang lebih baik lagi. Dan di sinilah tugas berat agent of change diemban. Mementoring proses perubahan, karena perubahan butuh kerja keras, kesabaran, serta energi yang besar. Tanpa adanya 3 unsur ini, maka akan sulit untuk membuat perubahan.

Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam termasuk agent of change karena beliau berhasil merubah kejahiliyahan orang-orang Arab menuju perubahan yang lebih baik yaitu Islam. Pun ketika Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, para sahabat menjadi agent of change untuk masyarakat sekitar Arab sehingga akhirnya agama Islam pun menyebar begitu luas hingga penjuru dunia.

Dan bekal utama menjadi agent of change adalah diri sendiri. Tidaklah disebut agent of change jika ia tidak bisa merubah diri sendiri. Karena Allah ta'ala berfirman yang artinya, “sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah di anugrakan-Nya kepada suatu kaum , hingga kaum itu merubah apa –apa yg ada pada diri mereka sendiri” (Q.S Attaubah 53)

Dan langkah terpenting merubah diri adalah merubah niat di dalam hati. Karena hati adalah pusat perubahan, jika hati itu baik, maka semua urusan menjadi baik sebagaimana Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, ”Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan cara merubah hati yaitu dengan mengubah niat serta mengubah lisan, mengubah niat dengan tujuan yang lebih baik lagi serta mengharapkan ridho-Nya. Dan mengubah lisan dengan berkata baik yang tidak menyakiti orang lain serta selalu berzikir dan terus membaca al-Qur’an, misalnya.

"Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya." (H.R Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih atTarghib wat Tarhiib)

Jadilah agent of change untuk diri sendiri sebelum menjadi agent of change untuk orang lain, karena mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah. Namun anda bisa mengubah diri anda sendiri jika anda mau.

Wallahu a’lam...

Oleh : Muh. Fahmi Amrillah (Kadept Sosmas KAMMI LIPIA)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »