Jangan Khawatir, Allah Sudah Menjaminnya


Ibnu 'Athaillah as Sakandari yang hidup di akhir-akhir abad 7 H dan awal-awal abad 8 H, tepatnya ulama yang wafat di tahun 709 H ini sangat terkenal dengan kata-kata hikmahnya yang terangkum indah dalam kitab al Hikam al 'Athaiyah. 

Kata-kata hikmah beliau sangat dalam maknanya, bagaikan anak panah yang lepas dari busur melesat lurus ke dalam hati para pembaca dan pendengar hikmah-hikmah beliau. Membangunkan hati yang tidur, melelehkan keras bekunya hati yang terlanjur dingin oleh kebisingan dunia.

Lapangkan hati kemudian silahkan baca hikmah yang satu ini : 

"Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu (oleh Allah) dan kelalaianmu melaksanakan apa yang diperintahkan kepadamu, itu merupakan tanda butanya mata batinmu".

Subhaanallah hikmah yang sungguh dalam maknanya, Ibnu 'Abad ar Randiy menjelaskan yang dimaksud mengejar apa yang sudah dijamin adalah mengejar rezeki (sibuk hanya mengejarnya), kelalaian melaksanakan perintah adalah lalai dalam menjalankan syari'at Allah. Artinya janganlah kamu hanya sibuk mengejar perkara yang sudah pasti Allah menjaminnya untukmu (rezeki), melainkan sibukkanlah dirimu untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya.

Lebih luas lagi Ibnu 'Athaillah dalam kitabnya at tanwir fi isqathi at tadbiir mengatakan : "berbaktilah kamu kepada-Ku (Allah), niscaya Aku (Allah) akan memberikan rezekimu" dalam menjelaskan ayat Allah:

((ÙˆَØ£ْÙ…ُرْ Ø£َÙ‡ْÙ„َÙƒَ بِالصَّÙ„َاةِ ÙˆَاصْØ·َبِرْ عَÙ„َÙŠْÙ‡َا ۖ Ù„َا Ù†َسْØ£َÙ„ُÙƒَ رِزْÙ‚ًا ۖ Ù†َØ­ْÙ†ُ Ù†َرْزُÙ‚ُÙƒَ ۗ ÙˆَالْعَاقِبَØ©ُ Ù„ِلتَّÙ‚ْÙˆَÙ‰ٰ))

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. KAMI TIDAK MEMINTA REZEKI KEPADAMU, KAMILAH YANG MEMBERI REZEKI KEPADAMU. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa" (Q.S Thaha : 132).

Kemudian beliau melanjutkan, bagaimana Allah tidak menjamin rezeki-rezeki orang yang beriman dan menjalankan perintah-Nya, sedangkan Allah saja sudah menjamin rezeki orang-orang yang ingkar kepadanya.

Hikmah Ibnu 'Athaillah ini membawa kita kepada perkataan salah satu tabiin al Hasan al Bashri: "Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku selalu tenang. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, karena itulah aku sibuk beramal shaleh".

Indah, sejuk dan penuh dengan keimanan kepada Allah. Allah tidak meminta dari kita rezeki, melainkan Allah lah yang memberi kita rezeki tapi dengan syarat agar rezeki itu mendapat ridha Allah yaitu laksanakan perintah Allah.

Jangan hanya menanam rumput, tapi tanamlah padi. Jangan hanya dunia yang dikejar, tapi kejar akhiratmu dunia akan mengikutimu.

Jangan khawatir kalau itu rezekimu, Allah akan mengantarkannya untukmu.

Jangan sedih kalau dia memang yang Allah takdirkan untukmu, Allah akan hadirkan dia untukmu.


Oleh : Ardhan Misa Tonadisiki (Kadept Kastrat KAMMI LIPIA 2012 & Direktur AMT)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »