Membaca memang tradisi dan budaya agama kita, sebagaimana dalam tulisan kami sebelumnya. Mungkin di benak kita terdapat tumpukan soal apa yang harus dibaca, novel? komik? majalah? atau buku yang lain?
Masih dalam surat yang sama "al 'alaq", jawaban dari pertanyaan diatas ternyata selalu kita lantunkan baik saat membaca al qur'an maupun shalat. Alangkah nikmatnya orang yang selalu mentadabburi ayat-ayat ini, tidak perlu jauh-jauh mencari jawabannya, ternyata ada di surat al 'alaq.
Ada dua kata iqra' dalam surat tersebut, yaitu di ayat pertama dan ayat ketiga, yang semuanya bermakna "bacalah". Akan tetapi kedua ayat tersebut menyembunyikan obyeknya, maksudnya kata kerja iqra' membutuhkan obyek untuk dibaca seperti "saya membaca buku" dan di dalam ayat itu obyeknya tidak ada. Lalu apa yang harus dibaca?
DR. 'Abdul Majid 'Ali al Ghaili mempunyai analisa menarik dalam dua ayat ini yang beliau tuangkan dalam bukunya "Kaifa Yubarmijul Qur'anu al Hayah".
Ayat pertama yang ditutup dengan "bismi rabbika al ladzii khalaq" yang artinya "dengan nama tuhanmu yang menciptakan" memberi isyarat apa yang harus dibaca, yaitu perintah untuk membaca alam semesta yang diciptakan oleh Allah. al Imam al Biqa'i dalam kitab tafsirnya Nadzmu al durar mempunyai ungkapan dahsyat tentang ayat ini: "membaca apa yang diciptakan Allah baik yang lampau, sekarang dan apa yang akan terjadi (prediksi)".
Jelaslah sekarang ayat pertama yang dikuatkan dengan ayat kedua memerintahkan kita untuk membaca apa.
Kata iqra' selanjutnya sama persis dengan ayat pertama, obyek bacaannya tersirat di penghujung ayat dan ayat setelahnya, yaitu perintah untuk membaca ilmu, mencari ilmu atau ilmu pengetahuan.
Dan kita tahu sumber ilmu adalah Allah, yang meletakkan berbagai disiplin ilmu dalam kalam-Nya yang agung al Qur'an. Dan tahu kah kita, kalau setelah surat al 'Alaq adalah surat al Qadr surat yang menjelaskan turunnya al Qur'an.
Subhaanallah, keteraturan susunan surat dalam al Qur'an, apakah ini kebetulan? tentu tidak.
Lengkap sudah bagi umat yang ingin kembali bangkit ini, sebagaimana nubuwat nabi kita bahwa umat ini akan memimpin dunia lagi dengan cahaya Islam yang tak pernah sirna.
Allah sudah memberi isyarat kepada kita, kalau kita ingin kembali bangkit maka bacalah apa yang telah Allah ciptakan, termasuk peradaban umat-umat sebelum kita, yang sedang berlangsung dan memprediksi karakter umat yang akan memimpin dunia.
Kunci yang lain untuk kembali bangkit sebagaimana isyarat Allah di surat tersebut adalah mencari ilmu, membaca sumbernya atau menambah ilmu pengetahuan.
Tepat, yang satu berkaitan dengan hati dan yang lainnya dengan akal, dua hal yang harus berjalan seirama tidak boleh pincang.
Sudahkah kita melakukannya? kalau belum, mari terus berusaha.
Oleh : Ardhan Misa Tonadisiki
1 komentar:
Write komentarDR. 'Abdul Majid 'Ali al Ghaili "Kaifa Yubarmijul Qur'anu al Hayah"...Dimana mencari kitab terjemahan tersebut ? Mohon infonya..
ReplyEmoticonEmoticon