Bangkitlah Wahai Pemuda, Berkaryalah untuk Umat


Pemuda adalah sebagai generasi penerus bangsa. Tanpa pemuda yang hebat, Islam akan selalu terpuruk dan Islam akan selalu di rendahkan oleh agama lain.

Bangkitlah wahai para pemuda !! Seperti pemuda-pemuda terdahulu yang kita kenal, yang banyak bermanfaat bagi umat, negara, bahkan dunia.

Jadilah seperti mereka wahai para pemuda!

Karena kita merindukan sosok-sosok seperti mereka.

Betapa tidak !!! Mereka sudah sangat banyak berjasa bagi umat, negara bahkan dunia.

Kita bisa lihat saja.
Sultan Muhammad Al-Fatih, yang di umurnya ke 21, tapi dia sudah bisa menaklukkan kostantinopel.

Kita bisa lihat Thoriq bin Ziyad, yang bisa menaklukan Spanyol, dan menjadikan peradaban islam luar biasa di sana.

Kita bisa lihat Shalahuddin Al-Ayyubi yang berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium.

Kita bisa lihat Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd yang bisa menemukan ilmu kedokteran.

Kita bisa lihat nabiyyullah Yusuf a'laihissalam, yang di masa mudanya, tidak menuruti hawa nafsunya semata.

Kita bisa mlihat Ashaabul Kahfi, yang kala itu mereka meninggalkan kampung halaman mereka, agar bisa terbebas dari kedzoliman. Oleh karena itu, Allah mengabadikan kisah Ashabul kahfi.

Kita tau ketika Soekarno belum mau mengumumkan kemerdekaan Indonesia, melainkan kalau negara Jepang yang mengumumkannya. Tapi pemuda-pemuda Indonesia tidak mau, mereka tidak sabar, akhirnya diculiklah Soekarno oleh para pemuda ke Rengasdengklok. Kalau bukan karena peran pemuda, mungkin indonesia tidak akan merdeka tahun 1945.

Itulah peran-peran pemuda terdahulu, sungguh pencapaian yang sangat luar biasa Para pemudanya.

Beda halnya dengan pemuda-pemuda pada zaman sekarang, yang kebanyakan pemudanya lebih banyak sibuk dengan santai-santai, bermalas-malasan, berfoya-foya, memenuhi nafsunya semata. Belajar sekedar belajar. Tidak ada waktu yang berkualitas akan tetapi kian membobrokkan diri. Datang ke kampus terlambat, tidak ada semangat, tugas menjiplak, ujian lirik kiri kanan lupa adanya malaikat. Pulang kuliah hang out tidak karuan menghamburkan uang orang tua untuk hal-hal tidak bermanfaat.

Tentu ini semua terjadi karena hilangnya rasa tanggung jawab. Tanggung jawab atas diri sendiri, atas orang tua, atas bangsa dan negara, terlebih atas Allah subhanahu wa ta’ala. Manusia yang kehilangan rasa tanggung jawabnya, hidupnya tak tentu arah tanpa tujuan. Ini yang terjadi terhadap sebagian besar pemuda Indonesia. Orientasinya hanya untuk dirinya sendiri, kuliah, kerja, menghasilkan uang. Lupa memikirkan masyarakat sekitar apalagi memikirkan umatnya.

Saya sebagai mahasiswa LIPIA. Saya hanya ingin ishlaah di antara kita, adanya saling menasihati, saling mengingatkan antara kita. Coba kita ubah paradigma mereka. Kalau para pemuda-pemuda islam bisa jauh lebih berprestasi dan berkarya, bisa berdampak sangat besar untuk dunia.

Kita pasti bisa menjadi seperti mereka, yang sudah banyak berperan untuk bangsa.

Bangkitlah wahai para pemuda Indonesia !!!

Kita buktikan, peradaban di negri ini bisa terulang kembali.


Oleh : Azzam Muflikhun (Staff Kebijakan Publik KAMMI LIPIA)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »