Menjadi Pribadi yang Terus Belajar



"Orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar adalah pemilik masa depan." 

Begitu kiranya sebuah pepatah bijak mengatakan. 

Belajar adalah sebuah proses perbaikan diri serta pemuliaan derajat. Bukti nyatanya ialah firman Allah swt didalam surat Al-Mujadilah : 11 "...niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan yang diberi ilmu beberapa derajat..."

Dan perhatikanlah betapa dekatnya kemalasan belajar dengan perendahan diri. Sebagaimana Nabi berlindung dari sifat buruk ini. 

Dari Zaid bin arqom Nabi saw bersabda : " Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari rasa lemah dan malas ..."( HR. Bukhori:2668, Muslim:2706) 

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Adapun malas maka akan melahirkan sifat menyia-nyiakan waktu, berlebihan, tidak mendapat apa pun, dan penyesalan yang sangat parah. Maka hal itu akan menafikan sifat keinginan dan kekuatan yang keduanya merupakan buah dari ilmu. Sesungguhnya apabila seseorang mengetahui bahwa kesempurnaan dan kenikmatannya pada sesuatu tentu, ia akan mencarinya dengan usaha dan keinginan yang kuat. Karena setiap orang akan selalu berusaha untuk menggapai kesempurnaan diri dan kelezatannya. Akan tetapi, kebanyakan mereka salah dalam menempuh jalan karena tidak adanya ilmu. Maka ilmu yang sempurna akan memahamkan seorang hamba bahwa kebahagiaannya adalah dengan ini, maka bagaimana mungkin rasa malas menghampirinya. Oleh karena itu Nabi berlindung dari sifat malas.(Miftah Dar As-Sa'adah 1/113 )

Maka sebagai pembelajar alami, yang diberikan dan dikaruniakan hadir dimuka bumi dalam keadaan yang sama dan dihamparkan segala sesuatunya didepan mata dengan bentuk yang sama, sudah selayaknya kita mensyukuri dengan memaksimalkan semua kenikmatan yang Allah berikan kepada kita. Salah satu caranya adalah memaksimalkan dalam hal tidak berhentinya kita dalam hal belajar. Dimana pun dan kapan pun. Karna belajar madal hayah (sepanjang hidup). 

Sebab satu hakikat yang penting dari semua proses belajar kita adalah, akan sampainya kita pada tahap ketenangan hati serta kemantapan keyakinan dalam menjalani kehidupan ini sesuai apa yang diperintahkan-Nya. 

Seperti yang dikatakan kekasih Allah, Ibrahim a.s. " Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati." Allah berfirman, " belum percayakah engkau ?" Dia (ibrahim) menjawab, "Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).... (Al-Baqarah :260)

Sebagai kaum terpelajar, hal ini harus dijadikan sebuah disiplin yang kita anut. Disiplin dalam hal konsistensi belajar sepanjang hayat. Bahkan tanpa kita sadari ketika menganut disiplin ini, kita akan menjadi agen perubahan untuk bangsa dimasa mendatang. 

Semoga Allah memudahkan urusan kita didalam segala hal. Amiin


Oleh : Muhammad Rizki (Staff Kebijaan Publik KAMMI LIPIA)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »