Mencetak Muslim Progresif, KAMMI LIPIA kembali Gelar Leadership Training

  
   Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia komisariat LIPIA (KAMMI LIPIA) kembali menggelar leadership training atau dalam istilah KAMMI disebut dengan Dauroh Marhala satu setingkat komisariat. Acara yang dilaksanakan di Cisarua Puncak Bogor pada tanggal 16 sampai dengan 18 Oktober tersebut mengambil tema “ Bersama KAMMI mencetak muslim progresif.” 

    Dari tema yang dipilih oleh KAMMI LIPIA, sudah mencerminkan bahwa tujuan dari Dauroh Marhala 1 Komsat LIPIA adalah mencetak mahasiswa-mahasiswa yang tidak hanya berkafa’ah dalam dunia syariah tapi juga bagaimana menjadikan mahasiswa-mahasiswa LIPIA yang terkenal hanya berkutat pada pendidikan agama bisa terjun dan memiliki kafa’ah dalam bidang lainnya seperti politik, sosial, budaya dan ekonomi. 

    Output dari Dauroh Marhala ini adalah menjadikan mereka “melek” dengan kehidupan sekitar, mulai dari individual-pribadi, individual-masyarakat, individual-negara, bahkan sampai individual-mancanegara. Mahasiswa yang sudah bisa peka dan melek dengan hal-hal seperti itu akan menjadikan mereka lebih progresif, lebih maju, lebih bisa membaca krisis-masalah, dan juga bisa menelurkan solusi terbaik dari masalah-masalah tersebut.

    Menurut Ustadz Saihul Basyir, selaku ketua panitia mengatakan, “KAMMI LIPIA mempunyai ciri khas yang berbeda dengan Komsat-komsat KAMMI yang lain. Sebagaimana mereka mempunyai ciri khas, maka KAMMI LIPIA juga mempunyai ciri khas, yaitu basic gerakan ini yang tertuang dalam poin pertama dari paradigma KAMMI -Gerakan Dakwah Tauhid- sangat selaras dengan kafa’ah/kompetensi LIPIA yg dijejali dengan Ilmu Syariah. Dan ini, yang membuat kader KAMMI LIPIA sangat ditunggu aksi nyatanya dalam berkontribusi membangun bangsa dan negeri.”

    Dauroh Marhalah KAMMI LIPIA tahun ini menjadi dauroh yang memberikan kesan yang mendalam, terutama bagi para pengurus komsat. Sebagaimana yang dituturkan Ustad. Arif Nur Hidayat, selaku ketua Umum KAMMI LIPIA, “ Acara DM 1 Kemarin banyak berbeda dari DM 1 Sebelumnya.” Tidak dipungkiri memang, DM 1 2015 terasa berbeda dengan DM 1 tahun-tahun sebelumnya. Lebih lanjut Bang Arif, sapaan akrabnya, mengatakan hal tersebut disebabkan karena –salah satunya- tempat kegiatan yang berlokasi di Puncak Cisarua. Seperti diketahui bahwa DM 1 di Puncak adalah untuk pertama kalinya sejak lima tahun terakhir.

    Di samping lokasi yang menarik, yang menjadikan DM 1 2015 berbedah dengan sebelumnya adalah jumlah partisipan yang luar biasa. Tercacat peserta yang mendaftarkan diri lebih dari 70 peserta ikhwan dan 45 akhwat. Sedangkan yang hadir dalam acara ada 55 ikhwan dan 25 akhwat dari LIPIA dan luar LIPIA.

    Tak kalah penting, DM 1 2015 tidak akan sukses kecuali Allah telah menakdirkan kesuksesan kemudian atas kerja keras para panitia yang jauh-jauh hari sudah mempersiapkan segalanya. Hal ini bisa dilihat dari intensitas rapat-rapat persiapan yang dilaksanakan panitia serta follow up yang cepat setelah rapat-rapat tersebut. Juga komitmen panitia yang rela meninggalkan segala aktifitas terjadwalnya demi menghadiri rapat persiapan yang kadang bahkan sering kali mendadak. Semoga perkumpulan ini, Allah ridhoi dan Allah takdirkan kita dengan rahmatnya untuk berkumpul pada perkumpulan yang abadi di Jannah-Nya. Amiin. (Adraha)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »