Konsep Tauhid Dalam Pembangunan Ekonomi

    Tauhid adalah dasar dari segala cabang dalam sebuah pergerakan. Bahkan dalam bidang ekonomi sekalipun, konsep tauhid di nomer satukan dengan lebih mengedepankan aturan ALLAH SWT sebagai jalannya. Dan pada dasarnya konsep tauhid itu dibagi dalam 3 kategori,diantaranya: Konsep Tauhid Rububiyah,Tauhid Uluhiyah,Tauhid Asma Wa Sifat. Adapun konsep yang pertama adalah tauhid rububiyah. Konsep inilah, yang mengajarkan kepada kita bahwa ALLAH SWT adalah sang pencipta atas segala sesuatu. Dialah yang menciptakan dunia dan alam semesta beserta isinya. Hal ini membuktikan bahwa alam ini tidak bekerja secara mekanistik tanpa adanya yang menciptakan dan mengaturnya.

     Konsep kedua adalah tauhid uluhiyah. Konsep ini mengajarkan kepada kita semua bahwa ALLAH adalah pemilik system kehidupaan yang harus diikuti tanpa kecuali. Semua aturan dan ketentuan-Nya dalam berbagai bidang kehidupan menjadi sebuah keharusan untuk diikuti. Ini bermakna, bahwa ketika seseorang mendeklarasikan ALLAH sebagai Illahnya, maka dia harus menjadikan ALLAH sebagai orientasi utama dalam kehidupannya serta menjadikan segala ketentuan-Nya sebagai dasar aktivitas dalam kehidupannya. Dan dalam konteks pembangunan ekonomi,maka menjalankan segala petunjuk-Nya terkait ekonomi adalah menjadi sebuah keharusan. Desain pembangunan ekonomi yang bebas dari riba,ghoror,maysir dan berbagai kezholiman yang lain, akan menjadi prioritas ketika konsep tauhid uluhiyah ini di aplikasikan dalam realita kebijakan ekonomi suatu Negara.

    Konsep ketiga adalah tauhid asma wa sifat. Konsep ini menjelaskan bahwa keyakinan terhadap nama-nama ALLAH yang melambangkan sifat-sifat-Nya dan kekuasaan yang ada pada-Nya. Nama-nama ALLAH ini memiliki implikasi yang sangat mendalam terhadap pengembangan konsep ekonomi. Sebagai contoh adalah Ar-Razaq atau Sang Maha Pemberi Rezeki. Nama ALLAH ini memberikan suatu pemahaman bahwa semua makhluk-Nya yang ada di jagad raya ini sudah terjamin rezekinya, selama ada usaha yang dilakukan. “Seekor burung yang terbang di pagi hari mencari makanan, dipastikan akan kembali ke sarangnya dalam keadaan telah mampu memenuhi kebutuhan makanannya. Demikian pula dengan manusia atau suatu negara, apabila seseorang atau suatu Negara berusaha untuk membangun dirinya atau negaranya dengan baik dan terencana maka ALLAH pasti akan menjamin rezeki bagi mereka. Karena itu tidak boleh seseorang atau suatu negara itu pesimis dengan masa depan ekonominya, meski saat ini berada dalam situasi atau keadaan yang sangat sulit. Dan yakinlah, bahwa ALLAH telah menjamin segalanya selama seseorang atau negara  tersebut mau berusaha dengan sungguh-sungguh. “ Kata Kuncinya adalah bekerjalah optimal dengan berlandaskan Itqon dan Ihsan”.

By: Dr. El-Qudsy Lc  (Staf Dept. Ekonomi

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »