Kepada Siapa Aku Mengadu ?

  
     Setiap manusia pasti pernah merasakan permasalahan dalam kehidupannya. Baik itu masalah pekerjaan, tugas kuliah, pertemanan, dan lain sebagainya yang tentunya harus disikapi dengan baik. Dalam menyikapinya, manusia pun beraneka ragam. Ada yang lebih memilih untuk memendam dan menutup diri dari masalah, ada juga yang memilih untuk curhat atau menceritakan masalahnya kepada orang yang dipercayai. Dan nampaknya berkeluh kesah pun merupakan tabiat dari manusia. Oleh karena itulah manusia butuh wadah untuk mencurahkan masalahnya dengan harapan akan mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalahnya. Sebagaimana disebutkan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an: 

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia kikir” (Al Ma’arij: 19-21)

Kita tahu bahwa segala yang terjadi semua dengan kehendak Allah SWT. Tapi ingat, keburukan yang menimpa kita sejatinya adalah merupakan hasil perbuatan kita sendiri. Allah berfirman: 

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syura :30)

    Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, kita dapat melihat banyak orang yang menggunakan situs jejaring sosial. Terlebih setelah situs-situs jejaring sosial merebak terutama bagi kawula muda. Jadi, tidak mengherankan jika akhirnya jejaring sosial menjadi wadah curhat bagi kebanyakan orang. Namun, sejatinya curhat di medsos tidaklah tepat. Karena tidak seharusnya masalah yang kita miliki diketahui oleh semua orang, terlebih jika masalah tersebut menyangkut pribadi dan bersifat rahasia yang bisa menimbulkan su’udzon. 

    Karenanya, yang terbaik bagi kita ketika menghadapi masalah adalah segera curhat kepada ahlinya yaitu Allah SWT, dan kita adukan semua persoalan dan gundah kita kepada-Nya. Nabi ya’qub telah mencontohkan kepada kita bagaimana mengadukan permasalahan, seperti dalam Al Qur’an Allah berfirman:

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Dia (Ya’qub) menjawab: “sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Yusuf:86)

    Ketika kita sudah mengadukan semua keluh kesah kepada Allah SWT, mintalah nasehat kepada ahlinya. Bukan curhat ke sembarang orang, karena bisa jadi akan menambah permasalahan bukan menyelesaikan. Yang dimaksud disini adalah meminta solusi kepada orang yang memiliki ilmu agama. Karena ketika seseorang memutuskan dan menimbang dengan timbangan agama, maka solusi yang didapat akan lebih sempurna. Allah berfirman: 

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah kepada ahli dzikir/ilmu jika kamu tidak mengetahui” (Al Anbiya:7) 

    Masalah ada bukanlah untuk dihindari, melainkan harus dihadapi. Dan Allah telah memberikan jalan bagaimana menghadapi masalah dan menyelesaikannya. Dalam Al Qur’an Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Al Baqarah:153)

    Dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk bersabar dalam menghadapi masalah dan terus melakukan ketaatan dengan sholat. Karena Allah berjanji akan selalu bersama orang-orang yang sabar. Disamping itu semua kita juga harus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Allah berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,” (At Thalaq: 2)

    Dan akhirnya, masalah bukan untuk dikeluhkan ataupun ditinggal lari, tetapi harus dihadapi dan diselesaikan. Ketika harus curhat dan mengeluh pun harus tau kepada siapa kita mesti menumpahkannya. Jadi jangan lagi curhat di tempat yang salah, apalagi menyelesaikan dengan cara yang terlarang dan membuat dosa bertambah. Allahu a’lam bish  shawwab.

Oleh : Qurratul 'Aini (BKPP KAMMI Komisariat LIPIA)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »