Kutil Babi


Demi menjaga sang tombak pelindung 9 naga, pemerintah dengan agresif memberlakukan kebijakan bak negara komunis diktator. Pemberlakukan media islam yang ketat, membiarkan teroris-teroris ahokers berkeliaran, hingga proses hukum sang kutil babi yang terkesan bertele-tele. Yang terbaru dan tentu bukan terakhir adalah sertifikasi ulama dan khatib.

Protektif yang keterlaluan demi melindungi manusia congak yang tidak pernah berkontribusi positif untuk negri ini tentunya. Ahok begitu dia dipanggil atau entah merupakan nama aslinya, tak lebih adalah “Kutil babi” begitu Habib Rizieq menjulukinya. Maka sebagai manusia yang lebih buruk dibandingkan Luhut Binsar Panjaitan yang serba guna itu, Ahok begitu buruk memperlakukan dirinya dan kepentingannya.

Dalam segala hal, tentunya orang-orang waras enggan mendekati si kutil tersebut, terkecuali manusia berotak udang. Terlalu sering dan begitu gampang statemen dan platformnya rapuh dan rusak. Sehingga menyerang visi misi manusia penista itu sangat mudah. Ditengah-tengah kebijakan negara yang serba amburadul dan rusak, negri ini bertambah gaduh dengan adanya si ahok dan para pendukungnya.

Kabinet kerja tinggal menunggu waktu dibubarkan jika rakyat berada di ujung kemarahan yang memuncak. Hutang negri ini bertambah ribuan triliyun ditambah kebijakan impor pekerja dari china, intinya: amburadul.

Jadi jika si Ahok sang kutil dibiarkan tumbang tentu akan membuat tumbang Luhut dan kroni-kroninya, mak banteng dan kebo-kebonya, jokowi dan kabinetnya serta 9 naga dan rezim tirai bambu. Bisa jadi ahok adalah awal juga akhir itu sendiri. Dari dia rezim china akan menguatkan cengkramannya di Asia tenggara, menjadikan Indonesia tak lebih dari boneka mainan atau sapi yang diperah susunya.

Mengancam Ahok bahkan menumbangakannya berarti kemunduran kroni-kroni dan lingkaran setan. Mungkin memang benar adanya, Setan seperti mereka jauh lebih “ngeyel” dibanding setan dari kalangan jin. Maka tak heran perjuangan panjang dan tenaga beasar dibutuhkan untuk mengalahkan mereka.

Tiada kata selain melawan atas kedigdayaan, karena kebenaran harus diperjuangkan untuk meraih janji kemenangan dari Tuhan.

Dengan dukungan Rakyat serta umat, in syaa Allah harapan perubahan itu kian mendekat.

Departemen Kebijakan Publik KAMMI LIPIA

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »