Anugerah dan Kebahagiaan






Ku awali syairku dengan "Bismillah"

Agar tutur katanya menjadi berkah

Karena ku tahu syair ini hanyalah kembalian sasa

Jika dibandingkan dengan keagungan kalamnya

-

Dua puluh tahun ku menulis tentang cinta,

Masih saja ku berada di halaman pertama

Sudah berulang kali kucoba jabarkan

Namun dalam cinta, matilah segala penjelasan

-

Kucoba bertanya, “Apa perbedaanku dengan langit?” Jawabnya, "saat kau tertawa, maka ku lupa akan adanya langit"

Jangan mengira bahwa itu sebuah rayuan

Karena yang mengatakan itu teman sesama ikhwan

-

Jika tersenyum kepada kawan mendapat pahala

Lantas bagaimana jika kita tertawa bersama?

Tertawa yang menebar kebahagiaan

Dan tertawa yang menghapus segala kesedihan

-

Jika cinta hanya dikaitkan dengan para akhwat

Maka pasti banyak bujang yang hidupnya tak terawat

Cinta salah satu anugerah terindah bagi manusia

Bukan hanya sekedar sarana tuk bergalau ria

-

Orang yang dirinya penyayang

Maka dia akan disayang sang maha penyanyang

Sayangilah orang-orang di sekitarmu

Maka yang di langit juga akan menyayangimu

-

Ku akhiri syair ini dengan membaca "Alhamdulillah"

Memujinya atas segala karunia yang berlimpah

Jika ada kebaikan datangnya dari sang Rahman

Jika ada keburukan datangnya dari diri Salman

-

Jika kalian bertanya soal kekasih pujaan

Kini dia sedang menunggu di masa depan

Jika ingin bertanya soal cinta yang akan ku bina di masa depan

Maka hanya bisa ku jawab dengan sebuah senyuman

-

Oleh : Salman Al Farisi Basyir
Staff Mekominfo

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »