INDAHNYA MUSIBAH

Foto : Ilustrasi
Ini indahnya musibah, biasanya Segala sesuatu yang ada di dunia ini dimulai dari yang kecil kemudian menjadi besar. Contohnya aja manusia. Mana ada yang jebrot lahir langsung bisa maen bola, yang ada juga bayi dulu, terus anak-anak baru deh habis itu dewasa. Atau contoh yag laen tu pohon kalu gak tu tumbuhan, dia dari yang namanya tunas terus jadi deh tumbuhan dewasa (kapan ya tumbuhan itu baligh) baru deh setelah itu berbuah.

Tapi yang satu ini itu lain. Dia datang ,cobaan yang melanda datang besar, gede, gerombolan, kea raksasa. Dia dateng bak tembok besar, mirip great barier yang mengahalangi arus, ombak besar, badai dan topan yang ingin menyerang Australia. Dia juga bak terkadang terasa seperti tsunami yang meluluhlantakkan serambi mekah Aceh. Dan kemudian setelah itu musibah itu mengecil dan menghilang. Itu anomali musibah yang dari besar baru menjadi kecil.

Tentang anomali itu sebenernya gak terlalu penting. Bagian setelah ini yang membuat musibah jadi indah..:-)
Ini yang harus diyakini, Musibah yang itu tidak ada hal buruknya, hanya cara memandang aja yang jadinya buruk di mata manusia. Buktinya, kalaupun toh musibah itu azab di mata manusia, maka sebenarnya ia menjadi pengingat untuk yang lainnya. Jika melihat musibah itu sebagai cobaan, maka hasilnya toh akanbaik untuk manusia. Dengan musibah itu kalau berhasil akan melewatinya naik lah derajat orang itu.

Berat memang untuk memaksakan diri menganggap musibah itu indah, lha wong dapet yang tidak mengenakkan koq malah seneng dan nganggepnya indah, kan emang gak masuk akal. Tapi bisa dilatih ko..
Ne caranya, pertama tama ucap "innalillahi wainnaa ilaihi roji'uun" ne bukan gara2 ada orang meninggal yaaa, sebenernya ini anggapan yang salah kebanyakan orang. Kalu kalimat taroji' (mengucap innalillahi wainna ilaihi roji'un)  itu cuma dibaca waktu denger kabar ada orang meninggal. Padahal perintah untuk membaca kalimat itu umum untuk semua musibah yang menimpa.

Coba perhatikan arti dari kalimat taroji' tersebut, "sesungguhnya kami ini milik Allah, dan pasti hanya kepada-Nya kami kembali" nah dari arti tersebut sebenarnya pengakuan kepasrahan diri yang hakikatnya adalah milik Allah. Kalau jiwa dan ruh yang sekarang digunakan saja milik Allah, maka yang lainnya sudah pasti milik-Nya. Maka kalau menyadari hal itu insyaAllah dengan mudah mengerti dan menyadari bahwa musibah itu indah.

Dan musibah yang menimpa itu sangat indah dan dapat diubah menjadi anugerah. Mau tau kuncinya??  Kuncinya ada di doa berikut ini. Nah simak doa ini baikbaik ya doa yang Rosulullah ajarkan ini.. :-)
"ALLAHUMMA AAJIRNII FII MUSHIIBATII WAKHLUFNII KHOIRON MINHAA" ya Allah, berilah pahala kepadaku atas musibah yang menimpa diriku, dan berilah pengganti yang lebih baik"

Doa itu bener bener manjur top markotop, dulu waktu Ummu Salamah (siapa hayo?? ) mendapatkan berita kesyahidan suaminya Abu Salamah, ia bener bener sedih. Sampe sampe dia ngomong, "ga ada yang bisa menggantikan Abu salamah". Kemudian Rosulullah mendatanginya dan mengajarkan doa tadi, nah, ternyata dia (Ummu Salamah) mendapatkan yang luar biasa agung. Manusia yang terbaik Rosulullah SAW sebagai pengganti suaminya. :-)

Wallahu a'lam
Segala yang benar datang dari Allah.
Segala yang salah dari penulis atau dan setan.

dikutip dari kuberbagipadamu.blogspot.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »