Mampang, 25 September 2015
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat LIPIA (KAMMI Komsat LIPIA) dalam rangka merayakan hari besar Islam, Idul Adha, kembali mengadakan aksi sosial berupa penyembelihan hewan kurban. Acara yang dipusatkan di TPA Al - Fath, sebuah TPA binaan KAMMI Komsat LIPIA yang beralamat di Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan tersebut merupakan agenda tahunan KAMMI Komsat LIPIA untuk berbagi dengan sesama.
Agenda penyembelihan hewan kurban yang digawangi oleh departeman sosial dan masyarakat ini dimulai sejak jam 7 pagi dan dihadiri oleh para kader KAMMI LIPIA, baik ikhwan maupun akhwat. Tak turut ketinggalan, ketua umum KAMMI komisariat LIPIA, Bang Arif Nur Hidayat pun turut hadir dalam agenda sosial kemasyarakatan tersebut.
Kali ini, KAMMI LIPIA diamanahi untuk mengurus tiga ekor kambing dari para muhsinin atau pengkurban. Tak ingin mengecewakan, maka KAMMI LIPIA berusaha semaksimal mungkin untuk mengurus ketiga ekor kambing tersebut. Tak lama setelah para kader KAMMI LIPIA berdatangan, satu persatu hewan kurban pun disembelih oleh salah satu kader kastrat KAMMI LIPIA dibantu dengan beberapa kader lainnya untuk mengkondisikan hewan kurban agar lebih mudah disembelih. Setelah semua kambing tersembelih, tidak menunggu lama, tali untuk mengkuliti ketiga kambing tersebut pun langsung dipasang. Bak seperti tukang sate dan jagal yang sudah ahli, para kader KAMMI LIPIA nampak cekatan untuk mengkuliti kambing tersebut, dan juga mengeluarkan organ dalamnya dengan cekatan dan tanpa ada yang robek atau meledak.
Setelah semua kambing terkuliti dan semua organ dalamnya dikeluarkan, sebuah banner lama kemudian dibentangkan dan digunakan sebagai alas untuk memisahkan daging dengan tulang dan juga mencacah tulang-tulang yang besar menjadi bagian kecil-kecil untuk lebih mudah didistribusikan dan diolah.
Di samping ada yang sibuk memisahkan daging dengan tulangnya, sebagian kader juga sibuk mempersiapkan daging untuk diolah menjadi sate, dibantu oleh kader akhwat yang sejak pagi sudah sibuk di dapur untuk mengurus konsumsi.
Tak menunggu lama, satu dua kader kemudian membuat bara dan memanggang sate yang sudah siap ditusukannya. Daging kambing yang segar, ditambah dengan bumbu kecap plus jeruk nipis dan sedikit nanas membuat aroma sate lebih mantap dan lebih menusuk hidung.
Acara kemudian dihentikan sejenak karena kader ikhwan harus menunaikan shalat jum’at. Setelah sholat jum’at selesai, sate dengan bumbu ala mahasiswa dan nasi yang sudah siap, kemudian dibawa ke TPA Al-Fath yang kemudian akan dimakan bersama-sama dengan anak-anak binaan TPA Al-Fath yang jumlahnya tidak kurang dari 30 anak-anak di sekitar TPA Al-Fath.
Sebelum menyantap masakan ala mahasiswa yang super luar biasa, kader KAMMI LIPIA yang juga sebagai kakak - kakak Pembina di Al-Fath, bermain sebentar dengan anak-anak sekaligus berkenalan dengan kakak -kakak yang tidak turut menjadi pengajar di al-Fath. Setelah beberapa menit acara perkenalan, akhirnya nasi dengan dua tusuk sate dan daging semur pun disajikan oleh kakak-kakak akhwat. Nampak riang penuh bahagia memancar dari pesona senyum mereka yang lugu. Luar biasa bisa berbagi dengan sesama. Setelah acara tersebut selesai, selanjutnya teman-teman KAMMI LIPIA membagikan daging yang sudah di bungkus untuk para wali dari anak-anak binaan Al -Fath.
Alhamdulillah, rangkain pada hari ini selesai. Ini menunjukkan bahwa sebuah perkumpulan mahasiswa tidak hanya terkenal suka turun ke jalan dan membakar-bakar ban. KAMMI lebih dari itu. KAMMI hadir di masyarakat adalah sebagai pelita yang membawa penerang. Sebagai siang yang menngantikan malam. Dan asa yang mengantikan duka. Dakwah KAMMI adalah dakwah Rasul. Dakwah yang syumul (komprehensif), dakwah yang menyentuh ranah Politik, seperti teman-teman di departeman kastrat. Dakwah yang menyentuh rana sosial seperti teman-teman di departemen sosmas. Dakwah yang menyentuh pengkaderan calon pemimpin bangsa seperti teman-teman di Kaderisasi. dan ranah-ranah lainnya terutama pendidikan dan berbagai macam ranah lainnya. Semuannya disentuh oleh KAMMI tanpa ada satupun yang luput. Dan begitulah manhaj dakwah Baginda Muhammad -Sholallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga kita diberi keistiqomahan dalam gerbong dakwah ini dan menjadi penerus etafet mata rantai dakwah para nabi yang mulia dan bisa berkumpul dengan mereka, terutama Baginda Muhammad –Sholallahu ‘alaihi wa sallam- di jannataka ya rabb…
Amin.
Adraha al-Hiraki
EmoticonEmoticon