Orang menyebutnya cangkir, yang kalau menurut orang jawa cangkir memiliki kepanjangan (nyancang pikir) yang berarti "mengikat pikiran". Ada juga yang menyebutnya Gelas (yen tugel ora biso dilas) kalo udah putus tidak bisa dilas, Kreatif sekali bukan orang jawa ?
Cangkir memang salahsatu prabot rumah tangga yang termasuk sangat sering kita gunakan sehari-hari terlebih untuk minum, entah itu yang diminum hanya air putih ataupun teh, kopi dan semacamnya. Cangkir sendiri memiliki berbagai macam bentuk dan kreasi warna dan gambar yang berbeda-beda, bahkan bahan pembuatannya pun beragam, ada yang dari kaca, marmer, plastik, atau bahkan dari bahan emas dan perak.
Tapi tahukah anda bahwa, ternyata dalam Islam ada pembahasan khusus tentang masalah cangkir ataupun gelas, yang oleh para ulama fiqih menyebutnya denga judul "al aniyah" yang artinya bejana-bejana yang termasuk disitu adalah cangkir ataupun gelas.
Bukan hal yang aneh sebenarnya, karena memang salahsatu Istimewanya Islam adalah kesyumulannya yang membahas segala aspek kehidupan Manusia, termasuk disitu alat-alat makan atau minuman yang digunakan oleh orang Islam.
Salahsatu contoh hadits yang berbicara langsung tentang masalah ini adalah hadits yang disebutkan oleh ibnu hajar dalam Bulughul Maram, yang diriwayatkan dari Hudhaifah bin Alyaman radiyallahu 'anhuma berakata, Rasulullah SAW pernah bersabdah: “Jangan kalian minum pada bejana yang terbuat dari emas dan perak dan jangan pula kalian makan di piringnya karena sesungguhnya bejana tersebut untuk mereka orang-orang kafir di dunia dan untuk kita di akhirat nanti" [HR. Bukhori:4526 Muslim:2067].
Agama Islam Luar biasa bukan, hadits diatas menjelaskan bagi umat Islam tentang larangan menggunakan bejana (gelas atau semacamnya) yang terbuat dari emas taupun perak, karena sesungguhnya giliran kita menggunakannya bukan sekarang didunia, akantetapi diakhirat nanti yaitu diSurga InsyaAllah. Mudah-mudahan kita semua termasuk penghuni surga firdaus al a'laa, Aamiin.
EmoticonEmoticon