Kunjungan As Sisi ke Indonesia, Antara Disambut atau Ditolak..?


Seperti yang telah diberitakan dibeberapa media on line tanah air, bahwa akhir pekan ini salah seorang dalang utama dari kudeta berdarah mesir As Sisi akan melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Bapak Presiden Joko Widodo  guna mebicarakan tentang beberapa hal terkait kerjasama ekonomi dan penanggulangan terorisme. Tanggapan dari masyarakat Indonesia sendiri pun beragam, ada yang memang tidak mau ambil pusing, adapula yang menyambut baik, dan adapula yang sebaliknya, tentu dengan berbagai macam alasan masing-masing.

Akantetapi yang pasti dan tidak mungkin dilupakan bahwa, tragedi kudeta berdarah yang menyayat hati itu telah tejadi dan memakan tumbal nyawa yang tidak sedikit dari rakyat mesir,  yang disertai dengan lengserkan Mursi dari jabatan kepresidenan. Banyak oponi yang beredar tentang sebab kenapa presiden mursi harus dilengsekan, yang diantaranya adalah karena Mursi merupakan seorang “pendosa” besar. 

Diantara dosa-dosa yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai presiden mesir sebagai berikut: 
  1. Dosa mursi adalah mengantarkan mesir dalam setahu kearah swasembada pangan. Dizaman Mubarak, gandum hanya boleh diproduksi dalam negeri sebanyak 20% paling banyak, sekarang sudah melampaui 60%. Dulu harus mengimpor ke amerika, sekarang mursi bias mengimpor dari Negara yang dia inginkan, yang lebih menguntungkan rakyat. Kondisi ini mampu menghemat belanja Negara sampai miliaran dolar pertahun sekaligus meningkatkan perekonomian petani.
  2.  Dosa mursi adalah membangun terusan suez menjadi pasar bebas dunia. Dizaman Mubarak, terusan suez hanya menghasilkan uang sebannyak 5,6 miliar dolar pertahun, sedangkan diera Mursi meningkan menjadi 100 miliar dolar pertahun.
  3.         Dosa mursi adalah menaikkan gaji PNS dan pension sebanyak 200% lebih, sementara harga-harga barang bisa dipertahankan tidak naik sehingga PNS jadi lebih sejahtera.
  4. Dosa mursi adalah membangun pabrik Samsung terbesar diarab di provinsi bani suwef sehingga harga barang elektronik menjadi lebih murah.
  5. Dosa mursi adalah membuat pabrik mobil sendiri  sehingga untuk tahun-tahun kedepan tidak perlu lagi mengimpor mobil.
  6. Dosa mursi adalah membuat pabrik innar (sejenis tablet) sehingga seluruh rakyat bisa mencicipi enaknya memakai barang elektronik bermutu dengan harga terjangkau. Anak –anak sekolah belajar dengan alat yanag canggih.
  7. Dosa mursi adalah mampu mempertahankan, bahkan menambah cadangan devisa mesir yang sebelumnya sudah diambang kebangkrutan.
  8.  Dosa mursi terbesar adalah dia selalu shalat berjama’ah dimasjid, hafal al quran, selalu tahajud dan sabar terhadap segala caci maki.
  9. Dosa mursi adalah mendukung perjuangan palestina, suriah, dan Myanmar.
  10. Dosa mursi yang tidak kalah parahnya adalah mengeluarkan mesir dari rongrong kekuasaan militer dalam 40 hari.
  11. Dosa mursi adalah meningkatkan harga diri Negara mesir dihadapan Negara-negara arab lain bahkan dunia, hingga mesir menjadi salahsatu Negara yang diperhitungkan.
  12. Dosa mursi adalah berusaha mengembangkan tenaga nuklir dan tenaga matahari sebagai energy alternative di mesir.
  13. Dosa mursi adalah karena ia mampu menarik investor luar negeri dan mempertahankan kepercayaan asing di mesir.
  14. Dosa mursi adalah membuka kembali jalan darat antara mesir dan sudan sehingga kerja sama dalam bidang ekonomi kedua Negara akan meningkat.
  15. Dosa mursi dalah mampu membuka lapangan kerja baru untuk 600 ribu lebih pengangguran.
  16. Dosa mursi adalah menegakkan peradilan yang sebenarnya dan berusaha menghabisi kecurangan.
     Dari sini dapat diketahui seberapa tidak pentingnya kedatangan As Sisi ke Indonesia, terlebih Indonesia yang saat ini tengah dilanda keterpurukan ekonomi. Apa Indonesia akan belajar membangun ekonomi Indonesia dari orang yang sejatinya merupakan penghancur ekonomi dan keamanan negaranya ssendiri… ???, dan apakah Indonesia akan belajar menumpas terorisme dari orang yang sejatinya adalah seorang teroris, atau jangan-jangan..????, dari sini juga dapat diketahui seharusnya kepada siapa indoesia belajar, As Sisi ataukah Mursi ?.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
3 September 2015 pukul 06.47 delete

"Dosa mursi", nice word,
Barakallahu fiikum ikhwah,

Reply
avatar