Persaudaraan dan Cinta



Diantara unsur yang sangat penting dari landasan yang ditegakkan oleh islam serta yang melandasi bagunan masyarakat islami adalah persaudaraan serta kecintaan karena Allah. Persaudaraan ini merupakan hubungan hakiki yang melebihi dan mengungguli hubungan darah serta keturunan, sehingga diantara orang-orang mukmin terjalin hubungan jiwa yang kuat yang tercermin pada keimanan mereka (yang beriman kepada Tuhan yang satu) akidah mereka (yang berjalan pada rel yang satu), serta perjalanan hidup mereka yang berjalan pada sistem yang satu.

Persaudaraan karena Allah adalah ikatan iman yang didasarkan pada ketentuan Allah yang memancar dari ketaqwaan dan bermuara pada keteguhan dalam memegang agama Allah. Jadi cinta karena Allah menjadi asas bagi kita dalam menyerukan agama islam, dan termasuk prinsip yang harus ada sebelum mengawali langkah kita dalam menempuh jalan yang ada di hadapan kita dan membawa ke jalan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Jika kita mendirikan masyarakat kita di atas dasar persaudaraan dan cinta karena Allah, maka Allah akan memenuhi hati kita dengan iman, karena cinta adalah jalan iman, "Tidaklah kamu beriman hingga kamu saling mencintai."

Jika hati kita dipenuhi dengan iman, maka akan datang kepada kita pertolongan dari Allah 'Azza wa jalla, "Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman." (Qs. Ar-Ruum(30):47).


Pendapat Sayyid Quthub rahimahullah; Memandang Persaudaraan Sebagai Buah Keimanan

"Dua ketentuan yang harus ada ialah keimanan dan persaudaraan. Beriman kepada Allah, bertaqwa kepada-Nya, serta mendekatkan diri kepada-Nya adalah sesuatu yang harus ada pada setiap saat didalam kehidupan, sedangkan persaudaraan karena Allah adalah sesuatu yang menjadikan jamaah sebagai sebuah bagunan kehidupan yang kokoh, bertahan, dan sanggup melaksanakan perannya yang sangat besar dalam kehidupan serta sejarah peradaban manusia, sehingga keberadaannya ialahsuatu keharusan bagi jamaah. Hal tersebut supaya mampu memikul amanah yang besar yang Allah percayakan kepadanya dan menjadikannya sebagai sarana untuk mewujudkan amanah tersebut." (Fi Zhilal Al Quran,Juz 4, Hal. 21)


Oleh : Ahmad Rifa'i (Kestari KAMMI Komisariat LIPIA)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »