Ria, ujub, sombong, iri & dengki mereka adalah salah satu tag team paling berbahaya di dunia ini. Segerombolan pembunuh berdarah dingin dan sasaran utamanya adalah hati. Sangat sulit mengalahakan mereka karena mereka semua 5 kembar tak terpisahkan.
Bisa dibilang bahwa pertempuran kita dengan mereka tidak ada habisnya, jika kita berhasil menghindar/mengalahkan salah satu dari mereka, kembarannya akan datang dan membantu. “Oh ya ampun!!! mereka benar-benar menyusahkan, beraninya main keroyokan!!!”.
Mereka itu saling berkaitan, orang yang sudah jadi korban mereka akan dipermainkan kedalam siklus yang terus berputar, tanpa disadari hatipun akan kritis dan harus mendapatkan pertolongan secepatnya.
Aku ingin mengambil sedikit contoh sederhana, suatu ketika kita mendapati fenomena bahwa teman kita sedang berbuat ria/ujub, lalu kita ingin menasihatinya, maka dimulai lah pertempuran awal, bertempur dengan rasa iri/dengki. Maka diujilah keikhlasan kita, bisakah kita menasihati teman kita ikhlas karena Allah? atau ternyata masih ada bintik hitam dengki dan iri di dalamnya?
Ingatlah semua amalan kita berkaitan dengan niat, dan kerusakan niat berdampak terhadap keikhlasan amal. Lalu ketika kita menasihati teman kita mungkin kebanyakan dari mereka menolak dan tak menerima, lalu berkata “Kagak kok, gw gak riya, cuman mau cerita aja, tahaduts bi nni’mah kan dianjurkan” dan sejenisnya. Nah!!! disinilah sombong detected.
“Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”. Kita juga perlu hati-hati, tahadduts bin ni’mah itu beda dengan ria, ria jelas melakukan atau memamerkan sesuatu demi mendapat pujian atau perhatian orang lain, sementara tahadduts bin ni’mah adalah memberitahukan kepada orang lain tentang kebahagiaan atau nikmat yang telah diberikan Allah dalam rangka mensyukuri atas yang telah dia berikan. Nah mirip-mirip kan?, terlihat sepele tapi sebenarnya berbahaya. Kita bisa saja berhusnudzon bahwa teman kita tidak bermaksud apa-apa melakukan hal demikian, tapi hati manusia siapa yang tau kecuali Allah?
Jika kita termakan oleh kelima sifat tersebut seperti contoh kecil diatas, maka kita sudah menjadi korban dan masuk ke siklus mereka (Naudzubillahi min dzaalik), menyusahkan bukan? Dan masih banyak lagi contoh kecil maupun besar tentang kelima sifat di atas, kalau dijelaskan semuanya mungkin gak ada habisnya. Gak bisa ngasih banyak saran sih, sering-sering aja inget Allah, kalau merasa salah satu sifat diatas terdeteksi cepet-cepet istigfar, dan yang paling penting sih perbanyak baca qur’an, karena dia obat hati yang langsung dianjurkan oleh Allah dan Rasulullah saw.
“Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman 18]
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]
Mungkin segitu saja yang bisa saya tulis, sejujurnya tak bisa dipungkiri bahwa saat saya menulis Tulisan ini, sayapun sedang melakukan pertempuran dahsyat dengan kelima sifat tersebut. Mudah-mudahan Allah swt menjaga kita dari kelima sifat tersebut. Amiin.
Semoga bermanfaat.
Oleh : Salman Alfarisi Basyir (Staff Dept. Mekominfo KAMMI LIPIA)