LGBT, Kumpulan Manusia Abnormal Yang Tidak Tahu Malu

        Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau lebih dikenal dengan LGBT, akhir-akhir ini mulai terang-terangan menampakkan eksistensinya di Tanah Air, beberapa bentuk aksi ujuk rasa telah ditampakkan, yang intinya mendesak pemerintah untuk melegalkan kelompok ini, yang sebenarnya bertentangan dengan Norma Agama dan Undang-undang Negara.

     Merujuk UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 1 yang menyatakan bahwa, “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, telah memberikan jawaban gamblang bagaimna sebenarnya gerakan ini tidak layak untuk tetap eksis di Tanah Air. 

 Terlebih bila di tinjau dari segi agama, kelompok ini jelas-jelas telah menyalahi fitrah mereka sebagai manusia, dengan perilaku ketertarikan mereka terhadap sesama jenis, yang menyebutnya didalam Al Quran sebagai " Al faahisyah" keji dan melampau batas. “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: ’Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskannafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.(QS. Al-A’raf:80-81). 

       Oleh karena itu dalam sepak terjangnya, kelompok ini mendapat banyak kecaman dari berbagai macam elemen masyarakat, terlebih dari mereka yang masih peduli dengan nasib generasi bangsa. Namun demikian kelompok Gay Lesbian, Biseksual dan Transkender masih saja tidak henti-hentinya menyuarakan keabdormalan mereka dengan terang-terangan, seakan mereka telah kehilangan Rasa malu, dan tetap membangkang sama persis seperti nenek moyang mereka dari kaum Nabi Luth;

"Dan datanglah penduduk kota itu (kerumah Luth) dengan gembira ( karena kedatangan tamu itu). Dia Luth berkata: Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka jangan kamu mempermalukan aku. Dan beratqwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina. Mereka berkata : Bukankah kami telah melarangmu dari melindungi manusia ?. (Al hijr: 67-70). Maka benar Sabdah Rasulullah "Jika kamu tidak lagi punya rasa malu, maka berbuatlah sesukamu". Wallahu a'lam bis showab.

Oleh: Thoyibul Ihsan

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »