DM1LIPIA13

DM1LIPIA13


Problematika mahasiswa dari dulu sampai sekarang, masih bnyak yang menggunakan kata istilah 3K (kuliyah, kampus, kantin) hehe...
dari 3K diatas, ketika mereka dalam kondisi yang stagnan dan nyaman dengan keadaan itu, justru itulah yang menjadi titik awal mereka menuju mahasiswa yang pasif. perlu ada perubahan agar sebagai mahasiswa bisa lebih aktif dalam masyarakat yang memang membutuhkan bimbingan dari kaum intelektualitas tinggi, itulah kenapa orang yang sudah lulus SMA/MA/ dan memasuki jenjang kuliyah dinamakan MAHASISWA.

Butuh sebuah pengalaman ketika mahasiswa ingin terjun ke masyarakat, salah satunya yaitu dengan mengikuti oraganisasi-organisasi kampus. organisasi ini, secara langsung berinteraksi dengan masyarakat dan secara langsung juga mengajarkan kita bagaimana kita bermu'amalah/berinteraksi dengan masyarakat. dari sinilah KAMMI memberikan fasilititas agar antum wa antunna lebih siap untuk terjun ke masyarakat.

DM1 adalah awal dari sebuah perjalanan panjang, perjalanan yang membutuhkan jundi-jundi untuk merubah pradaban di Indonesia Khususnya di dunia Islam
Dari sinilah awal pemberntukan karakter seorang Mahasiswa, Menjadi Mahasiswa yang tangguh, dan menjadi agen of change untuk perabadaban islam di Indonesia
"Mahasiswa Tangguh, Solusi Peradaban"

Mari luangkan waktu wekend mu, untuk hal yang bermanfaat, agar dirimu menjadi bermanfaat

DAFTARKAN DIRI MU!!!
Dauroh Marhalah 1, KAMMI Komisariat LIPIA.
4-6 Okt 2013- kumpul di masjid Al-Ikhlash, Jatipadang. Ps. Minggu Jaksel
Infaq : Rp.15.000,-
REG_DM1_Nama_Ka mpus_Semester >>
082121815605 (ikhwan) >>
085711026010(akhwat)

SALAH (SI)APA?

SALAH (SI)APA?
Esensi dunia pendidikan Islam, khususnya di Indonesia pernah mengalami stagnasi yang begitu lama seiring masa penjajahan Barat terhadap hampir seluruh negeri Muslim dengan akibat-akibatnya yang masih membekas hingga saat ini. Selama masa malaise yang panjang tersebut, kita menyaksikan dualisme yang tidak hanya berbeda namun juga bertentangan dalam dunia pendidikan Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia; sistem madrasah dan sistem sekolah sekuler.
Kemerdekaan Indonesia yang umurnya sudah lebih dari setengah abad belum mampu membawa kemerdekaan dalam dunia pendidikan Islam. Kita masih dibayangi oleh dualisme bertentangan tersebut; konstruksi dan dekonstruksi Islam.
Di kasus lain, dengan gampangnya, kelompok sekuler di Mesir membredeli nyawa muslimin. Seolah tanpa dosa, Israel bertubi-tubi membom Bumi Palestina. Semudah itu muslimin di Suria dibantai. Persepsi akan diskriminasi ini selalu terdengar di kalangan intelek. Intelek yang tidak mudah termakan omongan kosong media.
Itu intelek, persepsi yang berkembang di antara mereka adalah persepsi ‘musuh Islam mengintimidasi umat Islam’. Kemudian, bagaimana dengan persepsi tentang peristiwa-peristiwa tersebut di kalangan non intelek? Jawabannya; Parah! Mereka menonton berita di TV, atau baca berita di koran, dan mengambil kesimpulan akan peristiwa-peristiwa tersebut persis seperti apa yang ada di sana. Itu bodoh dan dibodohi!

Kita cinta Islam sebagai harga mati di kehidupan ini. Kita menjiwai kisah dan ajaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Tentang agama dan Sang Pemilik agama, kita sama-sama menyeru.
Termasuk menyeru akan kemerdekaan haqiqi Mesir, Palestina dan Suria. Kita, umat Islam di seluruh dunia, bagaikan satu jasad yang apabila ada satu organ yang sakit, maka semuanya ikut sakit.                                                                                   
Namun, bukan itu yang akan saya bahas dalam artikel ini. saya akan membahas satu point yang selama ini terlupakan di antara kita yang mengaku anti peperangan dan pro perdamaian. Point yang konteks real nya merupakan penyebab deIslamisasi pendidikan dan peperangan terjadi.
Mahabenar Allah dengan firmannnya bahwa sebaik-baik harta adalah yang berada di tangan orang beriman. Sekarang kita saksikan bahwa adidaya zionis yang memanfaatkan Amerika Serikat sebagai partnernya berawal dari ‘uang’. Mereka membagun semuanya dengan capital gains. Sekarang kita tengah menyaksikan, imperium zionis memegang peran penting di tatanan dunia. Dan sekarang juga, entah benar atau tidak, zionis sedang berupaya mengambil alih dunia dan membentuk tatanan dunia baru sesuai kehendak mereka. New World Order!
Kapitalisme merupakan alat canggih untuk mendominasikan mayoritas dengan minoritas. Minoritas menguasai yang mayoritas. Itulah mengapa, Israel, negara kecil sanggup mecicil di panggung dunia.
Israel hanyalah negara kecil dengan sumber alam minyak yang sangat minim. Banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa cadangan minyak bumi di Israel tidak akan mampu mencukupi kebutuhan militernya. Mereka harus mengimpor minyak bumi dari negara-negara Arab dan sedikit dari Amerika. Itu baru cadangan minyak, belum pesawat, tank, senapan peluru, dsb. Dari sini kita mencatat, bahwa Israel tidak akan mampu menguasai Palestina jika tidak mengimpor barrels minyak dari negara-negara lain.
Dan Israel tidak akan mampu membeli barrels minyak bumi jika tidak memiliki uang. Inilah titik point yang saya maksud di atas tadi. Israel adalah contoh sukses kapitalis di dunia. Dengan kelicikan, mereka membeli saham, meminta jatah direktur dan membantu penelitian perusahaan yang sebenarnya hanya menguntungkan pihak mereka saja. Perusahaan-perusahaan besar yang mereka pilih merupakan world holding yang dapat mempengaruhi ideologi orang banyak seperti makanan, media dan entertainment, serta world class holding yang dapat meraup keuntungan secara materi seperti produk keuangan. Setelah membeli saham, meminta jatah direktur, dan melakukan penelitian, mereka tinggal memainkan peran sebagai penjual saham di bursa efek dan mengembangkan company-company di penjuru dunia.
Ini bukan salah kapitalisme, bukan salah fasilitas bursa efek yang hanya memutarkan uang yang banyak di antara beberapa orang saja. Karena pada dasarnya, kapitalisme bukanlah materialisme. Kapitalisme adalah sistem ekonomi sedangkan materialisme adalah ideologi yang merujuk pada pemikiran sesat Charles Darwin. Kapitalisme bersifat netral. Bahkan sangat mungkin berpihak pada umat Islam. Anggapan miring tentang kapitalisme di kalangan umat Islam itu karena; 1. Kapitalisme sedang tidak berpihak pada Islam, 2. Kapitalisme dianggap sama dengan materialisme.

Dari dua alasan tersebut, kini umat Islam, khususnya di Indonesia kurang memperhatikan peran ekonomi sehingga mengalami labil ekonomi bahkan di beberapa sektor mengalami kudeta ekonomi. Ahkirnya terjadi kontroversi hati dan mengeluh dengan perlakuan senonoh yang meniadakan harmonisasi atas umat Islam.
Lalu kalau bukan salah sistemnya, salah siapa?
Allah serfirman “Janganlah kamu berikan harta-harta kamu kepada orang-orang bodoh (orang-orang yang tidak sehat akalnya) yaitu harta-harta yang telah Allah jadikan kamu sebagai yang membuat punggung tegap”. Kita terlalu gegabah membeli produk-produk mereka. Perhatikan kehidupanmu dari bangun tidur sampai tidur lagi, produk-produk apa saja ayng kalian konsumsi? Unile***? Dan***? Handphone kalian merknya apa? Nok**? Itu perlu dimuhasabahi. Bisakah kita membeli produk yang bukan dari mereka? Sekali lagi, itu perlu dimuhasabahi.

Akhirnya, saya mengajak kita semua untuk peduli akan hal ini. kita dapat mengambil peran, minimal dengan memboikot produk-produk mereka. Ikhwah sekalian, adanya deIslamisasi di dunia pendidikan dan adanya kisruh zionis di Mesir, Palestina dan Suriah memang salah zionis. Namun, pernahkah kita berfikir, bahwa sebenarnya, kitalah yang memfasilitasi perbuatan salah mereka? Kita yang membiayai perbuatan terkutuk mereka? Sekali lagi, bukan salah sistemnya, bukan salah para kapitalis, tapi mari kita mengambil tanggung jawab atas saudara-saudara kita di seluruh penjuru dunia, khususnya Mesir, Palestina dan Suria. Marilah kita emban tanggung jawab tersebut dengan memboikot produk-produk mereka. Perlu diketahui, Indonesia adalah pasar produk-produk zionis terbesar ke-3 di dunia setelah Hongkong dan Amerika. Dan faktanya, Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia! Ikhwah sekalian, pernahkah terbayangkan bahwa kita merusak agama kita sendiri dengan uang kita sendiri. Astaghfirullah.
Hal yang paling mungkin di lakukan saat ini adalah memboikot produk mereka. Kalau memang bukan kebutuhan mendesak, kalau memang bukan kebutuhan yang kalau kita  tidak beli kita akan mati, sebisa mungkin kita jauhi. Ingatlah, peluru yang mereka pakai untuk membunuh saudara-saudara kita itu ada karena kita membeli produk mereka.
Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk perusahaan-perushaan mereka. Namun, Indonesia juga bisa menjadi penyebab kebangkrutan mereka. Caranya? Seperti yang saya sebutkan di atas; boikot produk mereka. Tanyakan ke syeikh Google apa saya produk mereka, konsisten untuk tidak membeli produk mereka kecuali sangat mendesak, dan jadilah saksi kemerosotan harga index saham dari perusahaan mereka. Jangan makmurkan mereka dengan uang kita dan jadilah saksi kebangkrutan mereka!
Saling menasehatilah. Share please J

*) Gains Global capinex of ASIA
 by Galang

Shidqu Qudwah

Shidqu Qudwah
Part 1
Pada hari itu terlihat sekelompok budak menghadap kepada imam hasan al bashri –seorang ulama’ yang dijadikan rujukan dan di ambil fatwanya-. Salah satu di antara mereka berkata : “Wahai imam, bicaralah pada khutbah jumat nanti tentang kemerdekaan dan keutamaan memerdekakan budak di hadapan tuan-tuan kami”, sang imam pun menjawab : “Insyaallah akan aku sampaikan pesan kalian”.
Hari jumat pun tiba, namun apa yang mereka tunggu tidak disampaikan, entah karena sebab apa???. Pada jumat berikutnya pesan mereka belum kunjung disampaikan sang imam, hingga bulan pertama pun berakhir. Akhirnya mereka mendatangi sang imam untuk kali kedua dengan permohonan yang sama, dan sang imam pun hanya mengatakan: “insyaallah akan aku sampaikan”.
Para budak pun sabar menunggu akan diangkatnya permasalahan mereka di hadapan tuan-tuan mereka, dari hari ke hari, jumat ke jumat, hingga akhir bulan kedua pun sang imam belum juga menyampaikan pesan yang merekaajukan; hingga akhirnya mereka bersepakat memohon kepada sang imam untuk yang terakhir kalinya. Dan sebagai ulama’ yang faham betul akan syari’at, beliau hanya berkata sabagaimana yang disamapaikan pada kesempatan pertama dan kedua.
2 bulan lamanya mereka menanti, tapi sang imam tak kunjung mengangkat permasalahan yang mereka ajukan, dan karena kecewa dan putus asa; mereka tidak mau memohon lagi kepada sang imam.
Tak disangka pada pekan terakhir dari bulan ke tiga, tiba-tiba sang imam berkhutbah tentang masalah yang mereka ajukan. Selesai shalat jumat tampak segerombolan budak mengepung sang imam dan berkata: “Wahai imam, kali ini kami datang bukan untuk memohon kepada anda, bukan pula untuk mengucapkan terima kasih, tapi kami datang untuk mengungkapkan kekecewaan dan kekesalan kami kepada anda. Tiga bulan kami menunggu hingga tuan-tuan kami memerdekakan kami, dan anda baru berbicara tentang hal itu???
Menghadapi massa yang sangat emosional, sang imam pun mejawab dengan penuh keyakinan dan kewibawaan: “Maaf jika aku terlambat menyampaikan pesan kalian di hadapan mereka, bagaimana mungkin aku menganjurkan kepada mereka suatu hal yang belum pernah aku lakukan?, sejak kedatangan kalian yang pertama aku tidak punya budak yang bisa aku merdekakan, saya berdoa kepada allah agar mendapat rizqi yang bisa aku gunakan untuk membeli budak, tapi hal itu tak bisa tertunaikan, hingga allah memberiku rizqi yang akhirnya aku gunakan untuk membeli 2 orang budak dan kemudian aku merdekakan di hadapan khalayak ramai, dan sejak itulah para tuan-tuan memerdekakan budak-budak mereka. Seusai mendengar penjelasan sang imam; para budak pun hanya bisa tertegun dan tersipu malu akan kebijaksanaan yang dilakukan oleh sang imam.

Ikhwaty fillah.., dari kisah di atas kita mendapatkan beberapa pelajaran yang bisa kita jadikan pijakan untuk mengarungi ladang da’wah di dunia ini. Insyaallah akan ana uraikan pada kesempatan berikutnya pada “Shidqu Qudwah Part 2”.

HUmOrr :-)

HUmOrr :-)
Cara ustadz ahli tajwid merayu istrinya..                          

Dik, saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah... hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar...
Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada...
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang...
Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta...
Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain.­..
melebur jadi satu.
Cintaku padamu seperti Mad lazim ... Pali­ng panjang di antara yang lainnya...
Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantu­l dengan keras...
Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu..
Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam quran... Buanyaaakkk beneerrrrr....
semoga dalam hubungan, kita ini kayak idgham bilaghunnah ya,cuma berdua, lam dan ro' ..
Layaknya waqaf mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya, dia atau aku?
Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas...
Dik, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain... perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya...
Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, terhenti sempurna di akhir hayat...
Sama halnya dgn Mad 'aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, sepert­i itulah pandanganku ketika melihatmu...
Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di fikiranku
Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun .....

By : Luci

POTRET ALAM


SAAT DAMAI KAMI HILANG...

Sejenak saya teringat kampung nyaman nan damai itu "KAMPUNG KAMASAN" perkampungan yang terletak diantara pegunungan dan pantai, tepat di daerah Anyer, kecamatan Cinangka kota Serang Banten. Bisa merasakan kesegaran angin pegunungan, juga bisa merasakan angin senja di lautan, satu daerah dengan beribu keunikan yang ada, dengan panorama yang tak kalah indahnya. Disanalah dahulu saya dan saudara-saudara saya di lahirkan, dari wanita super, bijaksana juga berwibawa. Saya teringat masa-masa itu, masa dimana yang kini mustahil bisa kembali terulang, masa indah yang selalu saya sebut dengan sebutan masa surga dunia, itulah masa kecil. Saya dan saudara-saudara saya adalah seperti rantai yang saling mengikat dan saling menarik tali, agar ikatan-ikatan itu semakin merekat dan kuat, agar tak terlepas satu sama lain. Saya dan saudara-saudara saya seperti sepasang sepatu, walau tidak sama, akan tetapi selalu saling melengkapi. Ketika sepatu kanan hilang, maka sepatu kiri tidak bisa berjalan sendirian. Dahulu kami hidup di suasana perkampungan yang elok rupawan dan dengan kebiasaan-kebiasaan unik penduduk perkampungan, dimana setiap datang liburan sekolah, sungai-sungai kami sungai ci kamasan, sungai ci ranji dan sungai ci sobong itu ramai oleh sorak sorai, disanalah anak-anak kecil bermain dan berenang, mencari kepiting batu, mencari ikan, atau sekedar bermain bersama  jajangoan, itu di setiap senja atau saat selepas asar tiba. Jika di pagi hari, kami lebih senang untuk maraton atau jalan-jalan pagi ke pantai dengan jalan kaki atau bersepeda. Selepas subuh buta kami sudah siap-siap dengan perbekalan, biasanya kami lebih suka membawa nasi liwet, goreng tempe, uyahaseum cangkang dan sebotol air dalam botol aqua yang sudah usang, setelah melakukan perjalanan, kami akan sampai di hamparan pasir-pasir pantai yang lembut dengan di sambut deburannya yang memecah pagi. Sunrise di tepi pantai adalah pemandangan yang tak pernah kami tinggalkan selama liburan, indah bukan? J, saat mata hari mulai meninggi, tubuh kami sudah basah kuyup karena bermain air juga ombak, menghindar karang agar tak membentur badan, bersama tawa juga sorak sorai suara-suara mungil kami, jika terasa lelah, kami akan bersiap-siap pulang dengan berjalan kaki atau dengan mengojek dengan seharga seribu limaratusan.
Itu kisah saya di zaman sembilan puluhan kawan, sebuah kisah yang menjadi sejarah yang kelak akan menjadi dongeng untuk anak cucu.
Dan kini...
Biarlah waktu berjalan sebagaimana mestinya, karena jika waktu tak berjalan, itu bertanda bahwa tidak adanya kehidupan, biarkan saja saat waktu berjalan tanpa sesuai harapan, mungkin memang seperti itu yang Allah inginkan. Perkampungan yang elok rupawan itu, kini sudah pudar bersama waktu, sungai-sungai kami kering hanya menyisa sedikit air, pepohonan di pegunungan kami hampir habis di tebang, laut-laut kami yang alami kini berubah menjadi tempat pariwisata yang ramai orang, pasir-pasir lembut nan indah itu kini di kuasai orang-orang asing tak di kenal. Kini kami mulai gigit jari, kisah sejarah indah kami bersama buih ombak itu, telah terhalang oleh tabir yang bernama waktu.

Tunggu, kami akan kembali, memungut serpihan-serpihan kejayaan yang telah hilang berserakan, membangun peradaban, juga generasi yang jiwanya telah lama sempat menghilang.


Oleh : Aneysha Nizwa

Kisahku dikampus Biru

Kisahku dikampus Biru

PERINGATAN!!!
MEMBACA TULISAN INI DAPAT MENGAKIBATKAN BETE, MUAL - MUAL, SUSAH TIDUR, DAN RASA INGIN NGGEBUKIN PENULISNYA
Ini sebenernya cerita pribadi privasi Gw sendiri, tapi untuk KAMMI Komisariat LIPIA dengan bangga Gw ceritain pengalaman 'indah' Gw di Kampus Biru LIPIA ( walaupun Gw ndri tu bingung, sejak kapan ada nama 'kampus biru' untuk lipia, yiah walaupun Gw selalu sadar kalu warna motor ketua komsat Gw pink #eh )
Okee langsung aja ke cerita, jadi yang Lo baca setelah ini tu adalah murni cerita pengalaman Gw, jangan dibaca kalu merasa ga perlu,tapi Gw mohon ma juri untuk langsung memenangkan Gw jd juara 1.. uhuk huk
Lo semua tua ga jadi mahasiswa baru, eh maap salah nulis jadi yang bener "tau gak rasanya jadi mahasiswa baru?? " ya yang dulu sekolah harus pake seragam, eh taunya klu jadi mahasiswa tu gak perlu mikirin baju seragam (walaupun dengan miris Gw katakan, sekarang kebebasan berseragam yang dulu Gw banggakan telah dikebiri oleh seragam coklat susu, biru agak ketuaan dan warna abu yg adem banget ngeliatnya kalu mejem).. nah itu lah yg Gw rasain pertama kali mw berangkat ke kampus. Tanpa baju seragam dengan pede Gw mw berangkat ke kampus.
Jam 7 tepat udah mulai pelajaran pertama, jadi sebagai mahasiswa baru ( yang Gw singkat setelah ini jadi MaBa karena kepanjangan nulisnya capek bro ngetiknya) dengan sigap jam 6 tepat sudah siap. Entah kenapa Gw semangat banget.
Sebagai MaBa yang berbakti kepada kedua orang tua, dengan bangga Gw minta bonceng bokap Gw ke kampus, ini mungkin kata lu semua kalau Gw anak yang manja, tapi menurut Gw itu adalah kasih sayang orang tua kepada anaknya yang menjadi MaBa. Haha, eh For Your Information ( Gw singkat habis ini dengan #FYI ) dulu bokap Gw pake motor h**d* b**t - ga boleh menyebut merek tanpa imbalan apapun kecuali nyebutin merek komsat lipia- ya Gw naek motor itu dibonceng bokap Gw tercinta ke kampus biru LIPIA.
Perasaan waktu itu bener-bener campur aduk, ada rasa asin manis, kecut pokoknya nano nano rasanya, eh, masa rasa permen ya?? Halah pokoknya gitu deh bingung ngejelasinnya, koz banyak banget. Jadi ga tau lagi harus nulis bagaimana untuk mendeskripsikan perasaan Gw waktu itu ( ngeles aja, padahal lupa)
Singkat cerita, sampai lah Gw di depan Penvil dengan pede karena Gw adalah mahasiswa baru, ya bro, Gw mahasiswa baru. Haha, Gw juga bisa bayangin ko yang lo semua rasain masbro n mbasis waktu jadi MaBa. Koz Gw juga ngerasain percis apa yang dirasain sama lo semua. Gw waktu itu masih diatas motor, di belakang dada bokap Gw ( ya iyalah, masa mau dibonceng di depan, itu mah nangkring namanya), sebelum turun Gw liat dulu sekitar, Gw liat banyak orang-orang pake baju besar, pake cadar juga, dan Gw yakin mereka itu wanita  (baca: akhwat) ..Gw pikir ga ada masalah lah turun dan di sekitar Gw ada mereka. Tapi ada sesuatu yang aneh yg Gw rasain waktu itu dan kemudian menghilang langsung pikiran itu saat " ayo udah nyampe ne. Ko ga turun? " inget, itu bokap Gw yang ngomong ya, bukan tukang ojek. Dan setelah itu Gw turun dengan manis dan cium tangan bokap Gw.
Tapi tiba-tiba perasan aneh timbil lagi di pikiran Gw, sebenernya apalah ya yang salah dengan Gw. Wajah ada, hidung ga ketinggalan trus keanya juga tadi Gw udah dandan, jadi ga bakal diliatin orang gara-gara mirip gembel lah.. trus apa ya.. Dengan ragu Gw nengok ke bawah, dan huh, Gw rupanya juga udah pake bawahan. Haha
Jadi mulai lah Gw bingung pusing keliling, apa lah salah diri hamba  ya Robb sampai-sampai banyak yang ngeliatin Gw begini. Huhu
"Abi berangkat langsung ya.. " kata-kata bokap Gw ngebuyarin bingung Gw. "Hati-hati bi,." Bales Gw.
Dan itu lah puncak kesadaraan Gw.. Ya Allah, Gw ne udah mahasiswa, ko masih sempet-sempetnya Gw dianterin ma bokap. Haha, ya pantes ja orang-orang ne pada ngeliatin Gw, haha Gw dianterin bokap Gw bo di hari pertama kuliah Gw. Haha
Ah biar lah sudah yang sudah berlalu, itu bukan kesalah bokap Gw, itu murni karena bokap Gw bener-bener sayang sama Gw, jd beliau rela nganterin Gw dengan bangga. Dan beliau juga pasti bangga, anaknya kuliah di LIPIA yang kata orang Lembaga Idaman Para Ibu dan Akhwat.. huk huk..
Owh ya, Gw dari tasi nyerocos tapi belum memperkenal kan diri..
Nama Gw Daiyah Adzkia, cantikkan nama Gw??  Tapi jangan coba-coba penasaran sama Gw ya.. haha
Terus Gw lahir di atas ranjang rumah bersalin dengan selamat. WalaupunGw sering minder dan ngerasa kalau Gw ne anak pungut. Koz Gw liat Gw dan adek-adek Gw rupa dan warnanya berbeda sama Gw. Adek-adek Gw terlahir dengan cantik dan ganteng ganteng, tapi kalu Gw..... ( ga mau terusin ah, koz ga boleh ada SARA dalam penulisan ini, gitu peraturan jurinya katanya) owh ya #FYI waktu Gw lahir bokap Gw lagi mukhoyyam di gunung dan waktu sampe rumah bokap Gw ngomong dengan sangat terheran-heran. "Lho ko kepalanya gede banget" mungkin yang ada di pikiran bokap Gw dulu,"ini alien planet mana ko bisa masuk rumah Gw"
Udah ah,kenalannya nanti kejauhan lagi. Mending lo semua simak aja terusan cerita 'indah' Gw di kampus biru.
Pertama kali masuk gerbang kampus, Gw pandangn dengan seksama gedung yang bakal jadi kampus Gw, tempat Gw nyiramin kepala Gw pake ilmu. Walupun kalu lo bisa liat, ilmu itu pada mantul semua dari kepala Gw. Haha . Dan sedetik kemudian kaki Gw melangkah dengan mantab menuju kelas Gw. Dan tatapan mata Gw langsung ke pintu gedung B. Disanalah terdapat cerita 'indah' Gw di saat pendaftaran.
Gw dulu waktu daftar di bantu sama pak satpan yang sampe sekarang masih ada di depan kampus, jagain kampus. Jadi ceritanya Gw dapet nomer yang agak jauh, tapi Gw dulu dikejer untuk cepet balik lagi ke pondok. Dan bokap Gw tercinta udah nyiapin tiket dulu itu. So diantara mau terus ikutan antri dan takut ketinggalan pesawat lah Gw +bokap + nyokap Gw waktu itu. (#FYI  Gw daftar ditemenin bokap + nyokap Gw, tapi jangan sebut Gw anak yang yang manja, tapi itu semua karena bokap n nyokap Gw sangat sayang sama Gw. Ga ngerelain kalo Gw kenapa-napa) akhirnya Gw relain untuk mengambil salah satunya yaitu minta bantuan pak satpam biar Gw cepet selesai daftarnya.
Emang jago banget dah pak satpam itu, dengan gampang masukin berkas pendaftaran Gw. Dan traraeara, Gw selesai daftar. Gila bro, Gw seneng bukan kepalang. Trus sambil ngucapin terima kasih + nyengir manis ke pak satpamnya Gw melangkah mantab keluar dan tiba-tiba "brakkkkk" Gw nabrak pintu broooo.. hahaha sakit + malu + seneng , semua tumplek jadi satu. ( hayo cungin tangan yang pernah juga nabrak pintu.. tenang jangan malu-malu, diitung-itung Gw baru 3 kali nabrak tu pintu yang super bening ko.. jadi biasa aja ya kalu sama Gw mah. Rahasia aman ko) dan baru pas nulis ini Gw pas duduk di depan pintu yang Gw pernah nabrak dulu itu. Tebelnya 100mili meter ko bro, ato cuman 1 centi meter atao cuman 0,01 meter atao cuman 0,00001 kilometer ko. Jadi ya memang lumayan untuk bikin benjut kepala. Haha
Eh udah bell masuk, Gw mau masuk dulu yah, ga enak, jatah 75% masuk udah limit.
B-)

Salam cinta dari Gw.
Daiyah Adzkia