Sejarah Baru Dimulai - Pelantikan Pengurus Daerah KAMMI Jakarta Selatan

       
         Sabtu Siang, 30 Januari 2016 M / 20 Rabiul Akhir 1437 Hijriyah , Menjadi tanggal bersejarah bagi KAMMI Daerah Jakarta Selatan. Pasalnya, untuk pertama kalinya kepengurusan Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Jakarta Selatan ini yang dinahkodai oleh Abdullah Mas'ud Al Akhyari Siang kemarin telah resmi dilantik untuk massa jihad 2015-2017. 

      Acara yang dilaksanakan di Aula WAMY Jaga Karsa Jakarta Selatan ini berlangsung cukup khidmat dan lancar. Di awali dengan pembacaan puisi oleh salah seorang Anak binaan Madani community yang bernama Rival, yang berhasil memukau para undangan yang hadir. Kemudian Tilawah dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars KAMMI. 

     Terlihat hadir pula sederet wajah Tamu kehormatan seperti Bapak Supriyono dari KESBANGPOL, dan Ketua Pengurus Wilayah KAMMI Jakarta Bang Abi Subhan S.Pd. serta para kader KAMMI Se-Jaksel yang juga tampak apresiatif mengikuti rangkaian agenda pelantikan. Acara pelantikan yang mengusung Tema “Bangun Jakarta Selatan, Jayakan Indonesia", dibuka oleh Bang Safarin Novrizal , perwakilan dari Pengurus Pusat KAMMI, yang tidak lain merupakan ketua Bidang Humas Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, dilanjutkan dengan pembacaan SK Pelantikan dan disusul dengan pengucapan ikrar janji Pengurus Daerah KAMMI Jakarta Selatan. dilanjutkan dengan Orasi dari ketua Umum terpilih, disusul penyerahan penyerahan bingkisan simbolis istimewa dari KAMMI Komisariat LIPIA.

       “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji(nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”. Al Imran :77  

          Dilanjutkan dengan beberapa sambutan; " Pemuda merupakan Aset berharga bagi suatu bangsa, keberadaannya sangat diharapkan untuk dapat memberikan perubahan yang baik, dan dengan adanya PD KAMMI Jakarta Selatan dengan di pimpin oleh ketua Baru Abdullah Masud, mampu memberikan pengaruh besar untuk kebaikkan Jakarta Selatan Kedepannya" tutur Bapak Supriyono dari KESBANGPOL. Beliau juga menjelaskan beberapa masalah yang kini tengah di hadapi oleh pemerintahan wilayah Jakarta Selatan, dan menghimbau kepada para generasi muda untuk bersama-sama menyelesai problematika yang ada, dan saling bahu-membahu membangun Jakarta Selatan, dan menjayakan Indonesia.

oleh:Thoyibul ihsan ( kadept. mekominfo KAMMI LIPIA)



Yusuf ibnu Tasyfin, Panglima Islam Yang Terlupakan


       Yusuf ibnu Tasyfin, barang kali sebuah nama yang asing bagi kebanyakan orang, akan tetapi taukah kita, bahwa ia menjadi salah satu orang yang disebut oleh para sejarawan sebagai orang yang berpengaruh dalam sejarah Islam di Andalusia (portugal dan spanyol sekarang). Ia bukan dari golongan orang Arab, apalagi suku Quraiys, melainkan dari suku Lamtunah salahsatu suku Barbar yang berada di magribi (wilayah maroko sekarang). Pada tahun 465 H/1073 H ia ditunjuk oleh sepupunya untuk menggantikan dirinya memimpin Dinasti Murabithun, setelah sepupunya yang bernama Abu bakr ibn Umar melihat sesuatu yang istimewa dalam dirinya. 

       Ditangan Yusuf ibn Tasyfin, Dinasti murabithun banyak mengalami kemajuan, ia mulai membangun kota baru yang bernama marakesh, yang kemudian menjadi ibu kota dari Dinasti murabithun. Wilayah kekuasaannya mencakup Sudan, Mali, Ghana, dan Nigeria. Dinasti murabithun berpijak pada Asas Islam, hukum Allah, pemahaman agama yang sahih, dan sisitem pemerintahan yang terbaik pada zamannya. 

         Pada tahun 479 H/1086 M, Yusuf ibn tasyfin mendapat surat permohonan dari Ulama' Andalusia untuk mempertahankan Andalusia dari ancaman bangsa Salib yang telah menguasai bagian utara Andalusia, yang kapan saja bisa menyerang wilayah kekuasaan kaum muslimin. Terlebih saat itu kondisi Andalusia berada pada keadaan lemah, dikarenanakan Andalusia telah terbagi menjadi dinasti-dinasti kecil. Hingga pada tanggal 12 Rajab 479H/ 22 Oktober 1086 M. perang Zallaqah meletus, Yusuf ibn Tasyfin memimpin pasukan kaum muslimin di Andalusia untuk bertempur melawan pasukan salib yang dipimpin oleh Alfonso VI yang dibantu oleh raja Aragon, sancho dan kerajaan Prancis, di perang Zallaqah. 

    Perang zallaqah disebut oleh pakar sejarah, menjadi salasatu perang yang sangat menentukan dalam sejarah besar Andalusia, perang ini tidak kalang penting dari perang hiththin (perang pembebasan masjidil aqsha oleh Shalahuddin al ayyubi) dan perang Ayn Jalut ( perang melawan bangsa tatar). pada perang ini, kaum muslimin harus berhadapan dengan pasukan salib yang berjumlah 50 ribu, sedang dipihak Muslimin jumlah tidak lebih dari 25 ribu pasukan. Namun atas pertolongan Allah kaum muslimin dapat menang dalam pertempuran dahsyat itu, tentu tidak dipungkiri kemanangan ini juga berkat peran Seorang panglima tangguh, cerdas dan sholeh Yusuf ibn Tasyfin, serta peran para ulama yang turut turun juga dalam perang tersebut. 
       Disebutkan bahwa sebelum pertempuran Zallaqah terjadi, seorang ahli fiqih yang bernama ibn Rumaylah bermimpi bertemu Rasulullah yang mengabarkan kepadanya bahwa kemenangan dan kejayaan akan datang, dan ia akan gugur Syahid dijalan Allah. Yang kemudian berita itu menyebar dan kemudian membuat para pasukan bahagia sekaligus meningkatkan semangat Jihad mereka, hingga kabar mimpi itupun telah menjadi nyata.

      Nama perang Zallaqah (terpeleset) sendiri menggambarkan betapa dahsyatnya peperangan itu, disebutkan bahwa peperangan ini disebut perang Zallaqah lantaran darah yang mengalir dari para pasukan yang gugur mengalir deras hingga membuat kaki-kaki kuda pasukan terpeleset jatuh beserta penuggangnya. MasyaAllah, betapa banyak orang yang tidak mengetahui akan keagungan kemenangan ini...?

LGBT, Kumpulan Manusia Abnormal Yang Tidak Tahu Malu

        Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau lebih dikenal dengan LGBT, akhir-akhir ini mulai terang-terangan menampakkan eksistensinya di Tanah Air, beberapa bentuk aksi ujuk rasa telah ditampakkan, yang intinya mendesak pemerintah untuk melegalkan kelompok ini, yang sebenarnya bertentangan dengan Norma Agama dan Undang-undang Negara.

     Merujuk UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 1 yang menyatakan bahwa, “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, telah memberikan jawaban gamblang bagaimna sebenarnya gerakan ini tidak layak untuk tetap eksis di Tanah Air. 

 Terlebih bila di tinjau dari segi agama, kelompok ini jelas-jelas telah menyalahi fitrah mereka sebagai manusia, dengan perilaku ketertarikan mereka terhadap sesama jenis, yang menyebutnya didalam Al Quran sebagai " Al faahisyah" keji dan melampau batas. “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: ’Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskannafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.(QS. Al-A’raf:80-81). 

       Oleh karena itu dalam sepak terjangnya, kelompok ini mendapat banyak kecaman dari berbagai macam elemen masyarakat, terlebih dari mereka yang masih peduli dengan nasib generasi bangsa. Namun demikian kelompok Gay Lesbian, Biseksual dan Transkender masih saja tidak henti-hentinya menyuarakan keabdormalan mereka dengan terang-terangan, seakan mereka telah kehilangan Rasa malu, dan tetap membangkang sama persis seperti nenek moyang mereka dari kaum Nabi Luth;

"Dan datanglah penduduk kota itu (kerumah Luth) dengan gembira ( karena kedatangan tamu itu). Dia Luth berkata: Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka jangan kamu mempermalukan aku. Dan beratqwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina. Mereka berkata : Bukankah kami telah melarangmu dari melindungi manusia ?. (Al hijr: 67-70). Maka benar Sabdah Rasulullah "Jika kamu tidak lagi punya rasa malu, maka berbuatlah sesukamu". Wallahu a'lam bis showab.

Oleh: Thoyibul Ihsan