“ Kenapa ujian ini
begitu bertubi-tubi menimpaku”, begitulah kira-kira ungkapan yang sering
terlontar dari bibir sebagian orang yang sedang dilanda ujian dalam hidupnya,
Menskipun kebanyakan kenyataan sebenarnya tidak sebanding seperti apa yang di keluhkan. Sudah barang
tentu sangat disayangkan apabila mental keluh-kesah seperti ini menjadi sebuah
kebiasaan yang pada akhirnya akan sulit dihilangkan. Didalam Islam sediri
sangat mewanti-wanti umatnya untuk menjauhi sikap ini, dan lebih mengarahkan
dan menganjurkan kepada sikap sabar dan memberikan pujian bagi mereka, Allah
berfirman “ Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan sampaikan kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar” [Q.S. Al Baqoroh:155].
Hakikat Kehidupan
Mental keluh kesah sebenarnya hanya dimiliki oleh mereka yang belum
memahami hakikat sesungguhnya dari kehidupan. Selain Allah mengabarkan kepada
manusia bahwa Allah menciptakan mereka hanya
untuk menyembah kepadanya, Allah juga mengabarkan dalam firmannya yang
lain “ Maha suci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan dia maha kuasa
atas segala sesuatu, yang menciptakan hidup dan mati untuk menguji kamu, siapa
diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan dia maha perkasa maha pengampun”[Q.S.
Al Mulk:1-2]. Dengan kata lain selama kita masih hidup selama itu pula kita
tidak akan pernah terlepas dari ujian, sekeras apapun kita mencoba untuk
menghidar atau lari darinya.
Dan pada akhirnya
semuanya tergantung pada sikap kita dalam menghadapi ujian tersebut. Sudah
barang tentu sebagai seorang muslim hal yang harus dikedepannkan ketika
mendapat ujian dalam hidup adalah husnudzhon (berbaik sangka) kepada dzat yang
memberi ujian, dan mengintropeksi diri sebenarnya apa yang melatarbelakangi ujian
itu hingga sampai menimpa dirinya, karena ketika sebuah ujian diturunkan kepada
seorang hamba kurang lebih memiliki lebih tiga kemungkinan,yaitu antara ujuan itu menjadi sebuah peringatan
dari Allah karena kelalainannya, atau adzab akibat dari kedurhakan yang
dilakukan terhadapnya, ataukah murni sebagai ujian yang menguji kestiqomahannya
dijalan kebenaran.
Semoga Termasuk Dari Golongan Mereka
Menjadi sebuah
harapan bahwa ujian-ujian yang paling sering menimpa kita selama ini adalah
karena factor yang ketiga, yaitu murni ujian yang ditimpakan oleh Allah bagi
hamba-hambanya yang sholeh untuk menguji kekuatan iman mereka dan menghapus
segala dosa dan kesalahan mereka serta mengangkat derajat mereka. dan termasuk
kategori inilah apa yang terjadi pada Nabi-nabi terdahulu dan generasi-generasi
terbaik setelah mereka, dari kalangan para sahabat rasulullah, tabi’in, para
salafus sholeh. Hingga bukan hal yang
aneh ketika mereka justru menikmati ujian yang tengah menimpa mereka, dan yang
perlu kita ketahui juga bahwa ternyata yang paling baik diantara mereka adalah
mereka yang paling berat ujiannya tetapi mampu bersabar menghadapinya, Ya
mereka adalah Nabi Ulul ‘azmi. Semoga Allah mengumpulkan kita bersama dengan
mereka diakhirat nanti Aamiin./tn.I
EmoticonEmoticon