Iyyas bin Mu'awiyah Seorang Faqih Yang Bijak

     
    Suatu ketika, Seorang kholifah meminta ajudannya untuk memanggil seorang faqih yang bernama iyyas bin mu'awiyah untuk bisa segera hadir menghadapnya. Dan ia pun akhirnya hadir untuk menghadap, sang kholifah pun berkata kepadanya : " wahai iyyas.... ". " iya baginda " jawab iyyas, " aku ingin engkau menjadi seorang hakim ! " , " ma'af baginda hamba tidak bisa" jawab iyyas. "Hamba mersa tidak pantas untuk jabatan itu" !.
   Jawaban iyyas itu Rupanya telah membuat sontak kholifah. sang kholifah pun berkata pada iyyas dengan nada marah : " Engkau berbohong !!! " Iyyas pun menjawab, dengan sedikit nampak senyuman di bibirnya : " jadi, baginda sendiri telah memutuskan , bahwa hamba memang tidak layak untuk menjadi seorang hakim...!" "bagaimana bisa demikin wahai iyyas ?", tanaya kholifah.

     aka iyyas pun menjelaskan; " kalau hamba berbohong seperti yang baginda katakan, maka hamba tidak layak untuk menjadi seorang hakim, dan jika hamba jujur, maka hamba telah katakan kepada baginda kalo hamba tidak layak untuk menjadi seorang hakim.

Hikmah :
" setiap permasalahan ada solusinya, jika kita pandai mensikapinya "
Diterjemah bebas oleh : Ihsan

KAMMI Komisariat LIPIA Lakukan Aksi Galang Dana Untuk Muslim Rohingya

Walaupun pemberitaan Rohingnya telah lewat dan teralihkan dengan pemberitaan-pemberitaan lain oleh media, bukan berarti pengungsi rohingnya sudah tidak membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, Rabu (27/5) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat LIPIA Jakarta dengan diprakarsai oleh departemen Sosial Sasyarakat, menerjunkan belasan kader untuk melakukan aksi pengalangan dana.

 Aksi penggalangan dana yang dikordinir langsung oleh KAMMI daerah Jakarta kali ini memang, murni bertujuan untuk membantu para pengungsi rohingya yang berada di beberapa daerah di Indonesia, pasalnya meski mereka telah aman dari pembantaian orang budha ekstrimis anti Islam di negara mereka, tapi kondisi mereka masih sangat memprihatinkan dan masih butuh banyak bantuan terutama bantuan yang berupa materi.

 Aksi yang dipusatkan didua titik yang berbeda ini; yaitu di perempatan ragunan-simatupang dan di perempatan kalibata berjalan dengan lancar dan tertib, terlihat pula turut terjun langsung Ketua Umum KAMMI komisariat LIPIA, Akh Arif Nurhidayat untuk melakukan penggalangan dengan para anggota lainnya. Dan Alhamdulillah dana yang terkumpul untuk penggalangan di perempatan Ragunan-Simatupang sebesar Rp. 1.107.000 dan di pertigaan Kalibata sebesar Rp. 1.130.000.


“Nominal yang tidak terlalu banyak memang, tapi Semoga Allah membalas kebaikan para muhsinin yang telah meringankan beban para pengungsi rohingya di Indonesia dan KAMMI mendesak pemerintah untuk ikut prihatin dan lebih peduli terhadap keberadaan warga muslim rohingnya di Indonesia” tutur salahsatu kader yang ikut terjun dalam aksi ini.

 Oleh : Nur Fajrin Aslam

Anggota Dep. MEKOMINFO KAMMI LIPIA 2015/2016

Bekerjasama Menuju Surga

Sejarah Islam selalu menarik untuk selalu dikaji, Didalamnya terhadap hikmah yang sangat besar dan berharga, tidak mengherankan bahwa lebih setengah dari isi Al Quran banyak berbicara mengenai peristiwa sejarah.

Dalam catatan emas sejarah Islam misalnya, kita semua mengenal Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu. Dikenal pada masa jahiliyyahnya sebagai salah seorang jagoan Qurays, keberaniannya tidak perlu lagi diragukan. Bahkan setelah masuk Islam pun, Umar adalah sosok jagoan yang tidak kenal adanya rasa takut dan gentar. Misalnya kita tau suatu waktu, kala Umar memproklamirkan keislamannya dan dikeroyok oleh 20 orang atau lebih, pertarungan sengit terjadi hingga seharian penuh, dan 20 orang pengeroyok kelelahan melawan satu Umar.

Tetapi Umar bin Khattab yang demikian hebat dan pemberani dalam pertarungan, tidak pernah kita ketahui bahwa beliau pernah menjadi pemimpin atau panglima pasukan perang. Bahkan sebaliknya, Kholid bin Walid Radhiyallahu ‘anhu. yang baru masuk Islam, langsung mendapatkan posisi Panglima perang dengan cepat. Meskipun memang itu adalah scenario Allah, menyiapkan Umar untuk hal yang lebih besar, seperti menjadi Khalifah.

Akan tetapi jika kita mencoba menelisik lebih jauh hikmahnya, bahwa ini tak sekedar pengaruh dan keunggulan individu dalam satu sisi saja. Dan Rasulullah sebagai Qiyadah terbaik yang pernah ada, amat faham hal tersebut. Contoh lainnya adalah pengiriman Mush’ab bin Umair Radhiyallahu ‘anhu. ke Madinah sebelum hijrah, Mush’ab adalah anak muda Makkah yang mengajarkan Al Quran kepada penduduk madinah. Mengapa harus Mush’ab?, mengapa tidak Abdullah bin Mas’ud  sebagai generasi yang lebih awal dan mendapat sanjungan Nabi, sebagai bacaan yang amat mirip seperti Al Quran waktu diturunkannya ?

Dan, peristiwa-peristiwa seperti inilah yang menarik untuk dikaji. Bahwa Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat paham makna sinergitas dalam tataran dakwah. Bahwa orang-orang hebat tidak harus selalu melakukan kerja-kerja besar yang terlihat hebat. Artinya, ada porsi yang musti diberikan kepada “orang” atau “Departemen” lain. Kerja tak cukup memiliki satu sisi, akan tetapi memiliki wajah yang bermacam-macam sisi, pengalihan kerja seperti itulah yang banyak kita saksikan banyak melahirkan potensi-potensi besar. Umar bin Khattab tak sendiri akan tetapi ada Utsman, Ali dan sahabat-sahabat senior yang menyertai. Kholid bin Walid juga tak pernah sendiri dalam memikirkan strategi, karena ada ‘Amr bin al-Ash. Mush’ab bin Umair pun demikian. Sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam amat paham hal tersebut, kerja bersama mereka melahirkan catatan gemilang yang tidak dapat dihapus hingga kini.

Sebagai manusia dengan segala potensi yang Allah berikan kepada kita, tentu sebagai seorang dai kita dituntut untuk selalu memberikan hal yang terbaik. Allah banyak isyaratkan bahwa kerja terbaik adalah sinergi.

Bahwasannya standar kerja kesuksesan seorang muslim dalam mencapai tujuannya, yang amat sering Allah gambarkan di al-Quran bukanlah ketika dirinya sendiri mencapai “puncak”. Akan tetapi bagaimana orang lain bisa dijadikan partner untuk mencapai puncak. Allah Ta’ala mengisyaratkan dalam firman-Nya: “Faidza ‘azamta fatawakkal ‘alaAllah, Innallah yuhibbul mutawakkiliin”. Artinya: jika engkau sudah mempunyai tekad, engkau tinggal bertawakkal kepada Alllah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal. (Quran surah al-Imran : 159)

Allah menyebut kata ganti “kamu” yang maknanya satu, akan tetapi di akhir ayat Allah menyebutkan kalimat “plural”. Didalam al-Khazin misalnya bahwa isyarat ‘azimah (kemauan) dalam diri seseorang mampu disalurkan kepada orang banyak.

Ayat-ayat seperti ini akan banyak kita temui, dan inilah indikasi bahwa seorang diri belum cukup untuk memaksimal kerja dari semua kerja-kerja yang Allah perintahkan. Amal bukan sekedar individualis tetapi jama’ah, bukan pula sekedar jama’ah, akan tetapi yang mampu memainkan perannya secara efektif dan benar dalam bingkai sinergitas. Jika kolektif hanya sekedar tatanan teori, maka tak ada gunanya berjamaah. Jika mengandalkan individu yang hebat antar departemen tidak akan berlangsung lama kepunahannya. Kekuatan yang besar adalah terus mengalir dan merekatkan bukan sebaliknya, renggang dan membekukan.

Kita ketahui bersama bahwa kerja-kerja yahudi sangat kreatif dan mereka bisa saling bersinergi dalam mencapai tujuannya. Sebagai penerus umat terbaik pun, seharusnya kia mampu membuat iklim inovatif dan kolektif, tentunya tetap tidak menggunakan cara-cara kotor seperti mereka. Jika orang barat mengatakan dengan bangganya: “Banyak jalan menuju Roma”, maka kita katakan dengan bangga dan lantang: “Banyak jalan menuju surga”, “Banyak jalan menuju Allah”. Allah Ta’ala berfirman: “ Walladziina fiina lanahdiyahum subulanaa.” (orang yang sungguh-sungguh berjihad / bermujahadah, akan kami tunjuki jalan-jalan kami.)”

“ Bantu kami meniti jalan-jalanNya..
Kau, dia,aku, mereka, kita…
Menapaki jalan-jalan terjal menuju surga-Nya.
Jannatul Firdausi nuzula..
Seperti yang dicita-citakan banyak umat-Nya.
Lelah dan air mata tak mengapa..
Asalkan kelak kita bisa dibanggakan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Oleh:
Departemen Kajian Strategis (Kastrat) KAMMI Komisariat LIPIA.

KAMMI Komisariat LIPIA Gelar Pelantikan Pengurus Baru Masa Jihad 2015 / 2016

    Sabtu malam, 23/5/2015, atau bertepatan dengan tanggal 5 sya'ban 1436 Hijriyah , KAMMI Komisariat LIPIA Jakarta melaksanakan prosesi pelantikan pengurus baru periode jihad 2015-2016. Acara yang dilaksanakan di Aula Masjid Al-Ikhlas ini berlangsung cukup khidmat dan meriah. Di awali dengan tilawah seorang hafidz, yang tidak lain merupakan kader KAMMI LIPIA sendiri, kemudia dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars KAMMI,yang memberikan ghiroh juang tersendiri bagi para hadirin yang hadir pada saat itu, terkhusus bagi para kader KAMMI LIPIA. Terlihat hadir pula sederet wajah perwakilan dari beberapa UKM Kampus LIPIA seperti LDK Al Fatih, FoSKI Jatim LIPIA, dan HMI yang nampak cukup apresiatif mengikuti rangkaian agenda pelantikan.
      Acara pelantikan yang mengusung Tema “Kau dan Aku saatnya menciptakan perubahan", dibuka oleh bang Wijaya , perwakilan dari pengurus KAMMI Jakarta yang tidak lain merupakan ketua kaderisasi KAMMI Jakarta, Dilanjutkan dengan pembacaan SK Pelantikan dan disusul dengan pengucapan ikrar janji pengurus KAMMI Komisariat LIPIA , dan disusul penyerahan jaket kebesar dari Ketua Umum lama kepada Ketua Umum yang baru.'Semoga para pengemban amanah ini senantiasa ingat dengan pesan Illahi yang tertuang dalam Ali Imran ayat 77 : “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji(nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka bagi mereka azab yang pedih”. (Shodaqallaahul ‘adziim)

    Dilanjutkan dengan beberapa sambutan; " KAMMI komisariat LIPIA sejauh pengamatan saya selama ini, telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dan luar biasa dibanding komisariat-komisariat lain yang ada di jakarta, dan dengan keistimewaan bekal kafalah syari'ah yang dimiliki para kader KAMMI LIPIA dengan dinahkodai oleh Akh Arif Nur Hidayat sebagai Ketua Umum yang baru, saya yakin akan dapat membawa perubahan yang bagus bagi KAMMI khususnya dan umat islam umumnya" tutur bang wijaya didalam sambutannya. Beliau tidak lupa juga menyinggung dan merekomendasikan kepada para kader KAMMI LIPIA untuk segera "bertobat" dari gelar AB1-nya, dan segera melanjutkan jenjang selanjutnya yaitu AB2, "karena saat ini jumlah AB2 jauh lebih sedikit dibanding jumlah AB1" imbuhnya.

Salam Progresif !!
Selamat dan Sukses untuk KAMMI Komisariat LIPIA 2015/2016 !
‪#‎Terus‬ Berkarya dan berkonstribusi untuk mewujudkan sebuah perubahan demi terciptanaya masyarakat madani.

*thoyibul ihsan
Kadept MEKOMINFO KAMMI Komisariat LIPIA 2015/2016.

Kepemimpinan Yang Bijak Dan Mengarahkan Semangat

kammilipia.com-Perubahan ini dinahkodai oleh kepemimpinan yang bijak dan tidak berbenturan dengan hukum alam dalam perubahan serta tidak tertipu dengan semangat membara; karena ia mengetahui bahwa orang yang sangat bersemangat, reaktif dan emosional kadang-kadang menjadi orang yang paling mudah tergoncang, larut dan kalah ketika berhadapan dengan kesulitan dan realitas lapangan. Motivasi, dorongan dan semangat yang luar biasa secara umum berasal dari beberapa hal berikut :
a.      Tidak mengetahui hakikat beban.
b.      Kadang berasal dari kecilnya kemungkinan kesulitan dan kekalahan, lantas mendorongnya untuk melakukan gerakan, perlawanan dan kemenangan tersebut sehingga ketika ia berhadapan dengan beban-beban yang ternyata lebih berat dari perkiraan, serta-merta mereka menjadi orang-orang di barisan pertama yang mengalami kegoncangan dan kegentaran. Firman Allah SWT. “tidaklah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka,”tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata, “Ya tuhan kami, mengapa engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai beberapa waktu lagi? “katakanlah, “kesenangan di dunia itu hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.” (An-nisa :77)
Imam Asy-Syahid berkata, “Aku berharap kalian bijak dalam mengambil langkah dan hendaknya kalian meluruskan jalan kalian dengan akal dan perasaan secara bersamaan. Jangan biarkan bara semangat menyetir kalian ke jalan yang tidak bermanfaat bagi kepentingan dakwah.”
Dalam hal ini beliau juga mengatakan, “Mereka lebih memilih sikap perlahan-lahan namun bijak demi meraih kemenangan yang gemilang.” Adapun dalam menolak marabahaya atau berpegang teguh dalam dakwah maka sesungguhnya, “ sikap perlahan-lahan dan tenang akan menghentikan gerak maju dan merenggut kemenangan mereka, dan pada saat itu merekapun mengetahui bagaimana mempertahankan dakwah mereka.”

Sumber : Manhaj Ishlah
Karya : Dr. Abdurrahman Al-Mursy Ramadhan

Aku Menyesal, Mengenalmu Hanya Sebatas Nama.


Ana adalah ketua di komisariat ini, meski hal itu sudah berlalu jauh sekarang kini.

Tak bisa kupungkiri, jabatan ini teramat sulit untuk dijalani.

Ada banyak jalan terjal untuk meyakinkan jundi-jundi yang jua sang tholabul ilmi.

Berat nian rasanya hati ini, tapi kucoba untuk terus meyakini, bahwa inilah jalan syurga yang harus kulalui.

Kala kendala, rintangan dan hantaman menyergap dari kanan dan kiri, sendu diri  ini kian menjadi-jadi.

Ya Rabb, Laa tatrukni.. (Tuhan, Jangan Tinggalkan Diri ini..)

Ternyata aku-lah yang mendzholimi diri sendiri.

 Aku-lah yang sebenarnya yang tak peduli, Pada jundi-jundiku kini.

Mereka yang rela bercucur keringat dibawah panas teriknya aksi.

Yang rela datang syuro dengan ongkos sendiri.

Yang rela ber-infaq dari kantong sendiri.

Yang rela melantunkan robithohnya dimalam hari.

Yang tak rela saudaranya berlelah-lelah dalam keringat berhari-hari.

Aku menangis dalam sepi, bahwa kelalaianku adalah membiarkan kalian sendiri.

Membiarkan potensi kalian tergadai.

Kini, kalian lebih mengerti.

Rasa cinta pada agama ini, pada umat ini.

Aku takan melupakan pelukan eratmu disini, pelukan yang akan kurindukan kala futur mulai menghinggapi.

Pada keringatmu yang kau cucurkan dalam kegiatan kita.

pada tangan-tangan lemahmu yang menopang dakwah kita.

Pada teriakanmu di orasi-orasi yang bergema.

Pada semua lukisan berwarna pada organisasi kita.

Pada langkah-langkah kuatmu di jalan-jalan Jakarta.

Pada setiap nafasmu yang kau hembuskan di komisariat  LIPIA.

Aku menyesal pada kalian saudara-saudaraku,

yang ku kenal hanya sebatas namamu, tidak ku kenal potensimu.

Yang jua tak pernah tercantum dalam diari-diariku.

Berikan ‘afwan untuku, agar aku bisa menumpahkan segala rindu.

Saat-saat bersamamu.

Maafkan aku, yang mengenal hanya sebatas namamu.



*Seperti yang dituturkan melalui Whatsapp oleh salah seorang mantan Ketum KAMMI Komisariat LIPIA JAKARTA kepada Humas.

Risalah Pergerakan KAMMI Memandu Filosofis hingga Praksis

Usia KAMMI yang sudah lebih dari 1 dekade telah melewati perkembangan yang pesat. Dalam usia yang ringkas itu maka pergerakan semakin membutuhkan panduan tertulis yang menyegarkan, merefleksikan, mengonsolidasikan, sekaligus memandu pergerakan dengan bobot intelektual yang aktual. KAMMI sebagai pergerakan mahasiswa memadukan antara aksi dan narasi, tidak menafikan salah satunya. Tantangan zaman kita saat ini tidak perlu selalu direspon dengan aksi jalanan, lebih dari itu kita pun harus mempengaruhi publik dan pengambilan kebijakan dengan teks.

Sumber : Ijtihad Membangun Basis Gerakan
Karya : Amin Sudarsono

Untaian Kata Penyemangat Dari Ust Rahmat Abdullah

kammilipia.com -
��"Jadilah kalian orang-orang yang:
Paling kokoh sikapnya
Paling lapang dadanya
Paling dalam pemikirannya
Paling luas cara pandangnya
Paling rajin amal-amalnya
Paling solid penataan organisasinya
Paling banyak manfaatnya."
(Syaikhut Tarbiyah, K.H. Rahmat Abdullah)

��“Merendahlah, engkaukan seperti bintang gemintang, berkilau dipandang orang di atas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi. Janganlah seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit padahal dirinya rendah hina."
(K.H. Rahmat Abdullah)

❤"Lupakanlah kebaikan-kebaikan yang pernah kamu lakukan kepada orang lain, tapi jangan sekali-kali kamu melupakan kebaikan-kebaikan yang pernah orang lain lakukan terhadapmu. Lupakanlah keburukan-keburukan yang pernah orang lain lakukan terhadapmu, tapi jangan sekali-kali kamu melupakan keburukan-keburukan yang pernah kamu lakukan terhadap orang lain."
(K.H. Rahmat Abdullah)

��"Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari."
(K.H. Rahmat Abdullah)

��"Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Bukannya tidak menyakitkan. Bahkan para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan. Tidak… Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari akhirnya menjadi adaptasi, dan rasa lelah itu sendiri akhirnya lelah untuk mencekik iman. Begitupula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka."
(K.H. Rahmat Abdullah).

��“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
(K.H. Rahmat Abdullah)

��“Sekali lagi… Amanah terembankan pada pundak yang semakin lelah. Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan.. keputusasaan! Terlebih surut ke belakang. Ini adalah awal pembuktian.. Siapa diantara kita yang beriman. Wahai diri sambutlah seruanNya… Orang-orang besar lahir karena beban perjuangan… Bukan menghindar dari peperangan."
(K.H. Rahmat Abdullah)

Corak Atau Tabiat Tujuan Tarbiyah

kammilipia.com.
1. Ia adalah tujuan yang berkesinambungan; ada permulaan namun tidak berakhir.
2. Ia berkembang seiring perkembangan individu dalam setiap aspek.
3. Ia akan menghadapi banyak kendala dan dinamika dalam kehidupan manusia, hingga dibutuhkan sikap tsabat agar menjadi kokoh dan mampu mewujudkan target yang diinginkan.
4. Ia adalah tujuan-tujuan yang saling terkait, yang sangat memerlukan tahapan dalam proses dan tidak melakukan lompatan. Ia memiliki pengaruh akumulatif, tidak terpisah, memungkinkan evaluasi dan pengulangan.
5. Ia bertumpu dalam pengaplikasiannya pada upaya menghidupkan ruh, tazkiyatun nafs, muraqabatullah, keberadaan nafsul lawwamah dan jiwa yang hidup.
Ia menggabungankan antara upaya manusia dengan taufik dan hidayah Allah, kemudian menjadikannya sebagai dasar tempat bergantungnya hati dan memurnikan diri. Faktor-faktor kelemahan dan kendala sangat besar. Tanpa bersimpuh dan menyandarkan diri pada pertolongan Allah maka perbaikan yang diinginkan tidak akan terwujud.
Manhaj  tarbawi harus menentukan tujuan, target dan sarana-sarananya. Tujuan tanpa sarana untuk mewujudkannya hanya menjadi gagasan yang tidak realistis. Sarana tanpa sasaran dan tujuan yang mengarahkannya hanya sebuah kesia-siaan.
Ada tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Dengan begitu, dapat dipahami bahwa tujuan cabang atau jangka pendek dalam aktivitas tarbiyah yang berkesinambungan merupakan sarana bagi tujuan besar atau jangka panjang.

Sumber      : Manhaj Ishlah
Karya         : Dr. Abdurrahman Al-Mursy Ramadhan

DAURAH MARHALAH II Jakarta

kammilipia.com - Selamat kami ucapkan kepada para mujahid dan mujahidah yg baru saja selesai dr peperangan.
Akh mansur hidayat
Akh Saifuddin
Akh Amrin nafis
Ukh Idzni
Ukh Ulfah
Ukh Hafifah
Ukh Rumaisa.
Keringat yg antum keluarkan, mata yg blm terpejam, rasa lelah dan kantuk yg antum tahan. Semua itu adalah awal sebuah perjuangan.
Semoga apa yg antum dapatkan dari DM2 jakarta bermanfaat bagi diri antum dan umat secara keseluruhan.
Dan semoga dengan gelar dan ilmu yg Allah titipkan kpd antm sekarang, antum lebih berkontribusi dalam dakwah ini.
Karena sekali lagi dakwah ini membutuhkan kapasitas dài yg konsisten dan tahan banting.
Allahuakbar ✊✊✊

Wejangan Ketum Komisariat KAMMI Lipia Jakarta
Rifqi Firmansyah
DM II Jakarta 2015