kammilipia.com.
1. Ia adalah tujuan yang berkesinambungan; ada permulaan
namun tidak berakhir.
2. Ia berkembang seiring perkembangan individu dalam
setiap aspek.
3. Ia akan menghadapi banyak kendala dan dinamika dalam
kehidupan manusia, hingga dibutuhkan sikap tsabat agar menjadi kokoh dan mampu
mewujudkan target yang diinginkan.
4. Ia adalah tujuan-tujuan yang saling terkait, yang
sangat memerlukan tahapan dalam proses dan tidak melakukan lompatan. Ia memiliki
pengaruh akumulatif, tidak terpisah, memungkinkan evaluasi dan pengulangan.
5. Ia bertumpu dalam pengaplikasiannya pada upaya
menghidupkan ruh, tazkiyatun nafs, muraqabatullah, keberadaan nafsul lawwamah
dan jiwa yang hidup.
Ia menggabungankan antara
upaya manusia dengan taufik dan hidayah Allah, kemudian menjadikannya sebagai dasar
tempat bergantungnya hati dan memurnikan diri. Faktor-faktor kelemahan dan
kendala sangat besar. Tanpa bersimpuh dan menyandarkan diri pada pertolongan
Allah maka perbaikan yang diinginkan tidak akan terwujud.
Manhaj tarbawi harus menentukan tujuan, target dan
sarana-sarananya. Tujuan tanpa sarana untuk mewujudkannya hanya menjadi gagasan
yang tidak realistis. Sarana tanpa sasaran dan tujuan yang mengarahkannya hanya
sebuah kesia-siaan.
Ada tujuan jangka panjang dan tujuan
jangka pendek. Dengan begitu, dapat dipahami bahwa tujuan cabang atau jangka
pendek dalam aktivitas tarbiyah yang berkesinambungan merupakan sarana bagi
tujuan besar atau jangka panjang.
Sumber : Manhaj Ishlah
Karya : Dr. Abdurrahman Al-Mursy Ramadhan
EmoticonEmoticon