VISI dan MISI KAMMI

VISI dan MISI KAMMI
Visi :

"KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan pemimpin masa depan yang tagguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di  Indonesia."


Misi :

Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa

muslim Indonesia.


Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah

intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.


Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia

menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.


Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan 

kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan 

permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.



Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan 

semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan 

mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).

Membangun Masyarakat Madani di Bumi Pertiwi

Oleh: Ibadurrahman*)

Saat ini kehidupan masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek. Dinamis dan kompleknya kehidupan masyarakat antara lain disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh orang pada satu ufuk dunia dapat dengan mudah dan cepat berkomunikasi dengan orang lain pada suatu ufuk dunia yang berbeda. 

Bahkan budaya,perilaku dan adat kebiasaan dari suatu negeri dapat dengan cepat merasuki kehidupan masyarakat lain. Tidak itu saja, tetapi sering budaya,perilaku dan adat istiadat itu diadopsi begitu saja oleh masyarakat muslim sehingga mengakibatkan terjadinya pribadi yang bobrok dan jauh dari nilai-nilai diinul islam.

Sekitar abad ke-15 hijriah ini telah diprediksi sebagai era kebangkitan umat islam. Berbagai indikator yang mengatakan kebangkitan hal tersebut seperti berkembang pesatnya pendidikan agama islam, minat belajar terhadap agama islam semakin tinggi dan tumbuhnya kesadaran untuk mendakwahkan diinul islam.

semarak MUSKOM XIII 2013

Detik-detik menuju MUSKOM XIII 2013 yang akan diselenggarakan pada hari sabtu & ahad 10-11 Mei 2013. Sebelum puncak acara, mari kita semarakkan rangkaian acara MUSKOM XIII
  1. Lomba karya tulis kampus biru Pengalaman adalah guru terbaik, tunjukan kreasimu dengan karya tulismu. dengan tema "kisahku dikampus biru".









        
   

Dari Empek-Empek Palembang ke Reog Ponorogo


Artikel berikut menggambarkan perjalanan Musyawarah Komisariat (MUSKOM) ke-XII
KAMMI Komisariat LIPIA. Meskipun sudah ditulis kurang lebih satu tahun yang lalu, namun artikel ini belum pernah dipublikasikan secara luas ke publik, hanya disebarkan via e-mail kepada para pengurus dan anggota komisariat.  So, selamat menikmati :

Semburat cahaya lampu jalanan di malam sabtu mengiringi perjalanan para kader KAMMI Komisariat LIPIA menuju tempat acara. Sekitar pukul 20.15 WIB 2 bis metromini siap diberangkatkan dari garis start di Jl.Asnawi – Jatipadang. Di mulai pada malam itu KAMMI Komisariat LIPIA akan melaksanakan agenda terbesar sekaligus terakhir pada periode kepengurusan tahun ini, yaitu Musyawarah Komisariat (MUSKOM) ke-XII KAMMI Komisariat LIPIA. Agenda yang bertujuan utama untuk melaporkan hasil kerja serta pergantian pengurus ini dilaksanakan di Yayasan Al-Qudwah Depok mulai 4 s.d. 5 Mei 2012.

Setelah tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB, para peserta dan panitia langsung bahu membahu mempersiapkan tempat yang akan digunakan untuk MUSKOM. Setelah persiapan sudah matang maka acara pun dimulai. Pembukaan dipimpin oleh Akh. Syukran dengan penuh motivasi yang menggebu-gebu, dilanjutkan dengan tilawah ala syaikh As-Sudais oleh Akh. Wildan dan sambutan dari ketua panitia dan ketua KAMMI Komisariat LIPIA. Sekitar pukul 10 malam agenda acara memasuki sidang pleno I. Sidang yang dipimpin oleh 3 presidium sementara ini membahas tentang : rundown acara yang dipimpin akh. Derysmono, tata tertib yang dipimpin akh.Fajar dan pemilihan presidium tetap yang dipimpin akh. Tajun. Sidang berlangsung cukup lancar, dan hanya diwarnai sedikit interupsi tentang revisi agenda pembacaan LPJ. Agenda tersebut sebelumnya direncanakan keesokan hari, namun dirubah menjadi malam itu juga meskipun hanya setengah agenda. Pada akhir sidang akhirnya ditetapkan 3 orang presidium tetap, yaitu : Saiful Bahri (Persidium I), Rahman Hakim (Presidium II) dan Rohidin Wahid (Presidium III).