Urgensi Perbaikan Individu ( Islahul Fardi )

kammilipia.com- Setiap individu adalah batu bata penyusun keluarga. Memperbaikinya merupakan langkah mendasar untuk memperbaiki rumah tangga. Imam Asy-Syahid berkata, "Perbaikan individu akan berpengaruh di dalam keluarga, karena keluarga merupakan kumpulan individu. Jika anggota keluarga laki-laki dan perempuan baik, di mana keduanya merupakan pilar keluarga, maka mereka akan mampu membangun sebuah keluarga ideal sesuai dengan model yang telah dituntunkan oleh islam."

Imam Asy-Syahid mengisyaratkan bahwa ishlahul fardi harus mencakup dan mewujudkan sisi-sisi berikut ini :
(1) Perasaan dan nurani yang peka
(2) Pandangan yang benar
(3) Keinginan yang kuat
(4) Tubuh yang sehat
(5) Pengarahan yang benar untuk melaksanakan tugas dengan benar

Imam Asy-Syahid menyebutkan bahwa sepuluh muwashafat--di samping poros-poros lain pembentuk individu--dapat mewujudkan pribadi lurus, pemikir, independen, berani, produktif yang memiliki keistimewaan dalam aspek-aspek mendasar ini.

Imam Asy-Syahid berkata tentang hal itu, " Islam menginginkan dalam setiap individu perasaan dan nurani yang peka sehingga dapat merasakan keindahan dan keburukan; pandangan yang benar sehingga dapat memahami benar-salah; keinginan kuat yang tidak melemah dalam membela kebenaran; tubuh sehat yang siap mengemban tugas kemanusiaan secara baik, dan menjadi perangkat yang layak demi mewujudkan kehendak mulia dan menolong kebenaran serta kebaikan."

Hal ini bisa terwujud dengan menerapkan manhaj islam dalam aspek-aspek berikut : " Untuk mewujudkan hal itu, al-akh al-muslim harus beribadah sesuai perintah Allah agar meningkat perasaan dan nuraninya; mempelajari ilmu yang bisa dipelajari agar meluas pandangannya; berakhlak islami agar menguat keinginannya; dan komitmen dengan aturan islam dalam makan, minum dan tidur sehingga Allah senantiasa menjaganya dari ancaman penyakit dan marabahaya."

"Islam ketika membuat kaidah-kaidah ini tidak hanya memperuntukknya bagi laki-laki dan meninggalkan wanita. Tapi dalam islam, keduanya pada sisi personal ini memiliki kedudukan yang sama. Maka ukhti muslimah harus seperti akh muslim dalam kehalusan nuraninya, keluasan pandanganya, kesempurnaan akhlaknya, dan kesehatan badannya."
Sumber : Manhaj Ishlah
Karya : Dr. Abdurrahman Al-Mursy Ramadhan 
 

As-Siyasah As-Syar'iyyah Antara Nash dan Maslahat

kammilipia.com-Secara umum as-siyasah as-syar'iyyah, merupakan realisasi hukum-hukum syara' pada sesuatu yang ada dalilnya, serta perhatian pada maslahat dan pencegahan mudharat dari hal-hal yang tidak ada nash hukumnya. Dari sini nampak, bahwa arti as-siyasah itu dianggap sebagai as-siyasah as-syar'iyyah, jika dalam tataran aplikasinya terkandung dua perkara asasi :

Pertama : Kesesuaian hukum as-siyasah as-syar'iyyah dengan al-maqashid as-syar'iyyah, tujuan, kaidah-kaidah umum agama bagi as-siyasah tersebut, baik pada permulaan serta tujuannya.

Kedua : Tidak bertentangan dengan syar'i kendati dalil itu sifatnya furu', namun tetap melalui dalil umum yang mencakup seluruh zaman dan tempat, atau dari dalil-dalil syar'iyyah yang sifatnya terperinci.

Disamping itu, qiyas dalam arti menetapkan hukum pada persoalan yang tidak ada nashnya serupa dengan hukum perkara yang ada nashnya berdasarkan persamaan illat (sebab), juga dikategorikan sebagai salah satu asas penopang bagi ijtihad yang dipegang oleh para fuqaha dalam memperluas medan hukum yang diperlukan dalam as-siyasah as-syar'iyyah, serta kondisi-kondisi sulit pada rumusan kaidah-kaidah tasyri' yang diharapkan dapat mewujudkan al-maqashid as-syar'iyyah.


Sumber : Fiqh Demokrasi (Menguak kekeliruan Pandangan Haramnya Umat Terlibat Pemilu dan Politik)
Karya : Rapung Samuddin, Lc, M.A.

Menjadikan Organisasi Sebagai Rumah Yang Bernyawa


kammilipia.com-Tata keorganisasian & Pengelolaan merupakan sebuah keniscayaan yang menjadi unsur penting dalam organisasi, Bang Abi Subhan dalam materinya ( Semarak Muskom Komisariat Lipia ), menganalogikan itu semua sebagai sebuah bangunan yang mempunyai pondasi yang kokoh, dengan tiang-tiang yang tegak, dinding yang menutupi sisi-sisinya, atap yang menaungi dari terik matahari dan air hujan, warna warni bagunan yang mencerminkan kondisi hati penghuninya, perabotan dan ornamen yang menjadi buah keberhasilan untuk mempercantik ruang-ruang aksi, Itu semua merupakan unsur terpenting dalam organisasi.

Kejelasan visi, misi, tugas dan tanggung jawab sudah terwakili oleh fungsi dan eksistensi dari bagian bagunan tersebut.

bila rumah yang indah dan megah dengan penghuni yang tidak memampukan dan memantaskan diri untuk lebih mempercantiknya maka semakin lama bangunan itupun lapuk dan rapuh di makan keganasan zaman, tp bilamana para penghuninya berkerjasama, bergotong royong, bahu membahu menjaga dan merawatnya maka kemungkinan terburukpun akan dapat di antisipasi.

" Berorganisasilah dengan HATI "



Training Organitation KAMMI Lipia Jakarta

- Manajemen Rapat (ust syukron muchtar) 09.00-11.00
- Merencanakan Program (ust najmu fuadi, S.Pdi) 11.00-12.30
-Tata keorganisasian KAMMI & Manajemen Organisasi (bang abi subhan, S.Pd) 13.00-15.00
-ice breaking 15.30-16.00
- Teknik Persidangan. (Bang Adnan Kasofi, S.Pd) 16.00-17.30
-penutup 17.30-17.45
#SemarakMuskomXV

Sang Pemimpin



Manusia suatu saat nanti pasti akan bertempat dan bermuara di kuburan, itu adalah ketetapan yang tak bisa di pungkiri. Acap kali manusia melewati kuburan, berkali-kali atau bahkan setiap harinya, akan tetapi pernahkah dia sadar, bahwa disinilah dia akan kembali?.


 Manusia selalu sibuk dengan berbagai jurusan jalan.  Angkutan A ke jurusan ini, angkutan B ke jurusan itu, jika salah ambil jurusan maka akan nyasar ke ini. Manusia kadang benar-benar tak sadar bahwa jurusan yang begitu dekat dan nyata, yakni kematian adalah kepastian dibandingkan jurusan yang bisa jadi ia salah dalam mengambil angkutan.

Banyak angkutan di kota-kota besar, seperti Jakarta ini luar biasa ugal-ugalannya. Angkutan-angkutan umum ini masih seperti sediakala: sering begitu ngebut jika memburu waktu, akan tetapi bisa sangat lambat seperti keong jika menyisir penumpang. Jalan-jalan yang ada seakan dikangkangi sendiri., tak peduli di belakangnya antrean makin macet dan parah.

Jika sedang terburu-buru angkutan-angkutan itu bisa sedemikian membahayakan, jika sedang sabar, angkutan yang begitu sabar tersebut dapat memacetkan jalan.

Angkutan-angkutan yang ada hanya menyebabkan dua hal di jalan;  “Sabar sekali atau ngebut sekali.” dua hal yang sama-sama yang dapat menimbulkan kejengkelan plus kemangkelan sesama pengguna jalan. Menurut hitungan kasar, jika sopir angkutan ini mati dalam keadaan demikian, bekal matinya adalah kejengkelan sesama pengguna jalan. Mati di iringi sumpah serapah dan kejengkelan tentu bukan kematian yang mengasyikkan.

Tetapi nalar kita seharusnya tidak sampai disitu. Sebab kenapa sopir melakukan demikian pastilah ada penyebabnya. Hal itu tentu karena ulah juragannya yang menarik setoran tinggi tiap harinya, yang memberinya upah tak seberapa. maka, dijalanan, sopir-sopir angkutan ini hanya terpaku dalam mengejar setoran ketimbang kepada aturan jalan raya. Akhirnya, banyaklah angkutan umum yang menempelkan stiker yang meminta para penumpangnya untuk selalu mengerti dan memahami kenapa mereka harus “disiksa”, stiker penengahnya adalah: “Anda butuh waktu, kami butuh uang”, jlebb banget deh.

Ternyata kita lagi-lagi harus memahami, perilaku juragan yang demikian kejam terhadap sopir-sopirnya  itu pastilah tak sendiri. Kenapa ia menarik setoran demikian tinggi kepada sopirnya sedangkan upahnya tak seberapa, hal itu tak sebanding dengan sumpah serapah yang sopir dapatkan sehari-hari.  Semua  itu tentu karena modal usahanya yang besar, sogok sana-sini untuk mendapat izin trayeknya usaha, harga bahan bakar kendaraan yang melambung tanpa nalar yang jelas, hukum yang mengambang. Hal inilah kenapa ada efek manusia sudah berubah menjadi siluman yang begitu kejam. Ia berbuat kejam dan sadis karena sebab adanya kekejaman lainnya. Pengusaha yang menjadi kekejaman ini pasti akan ganti mengejami bawahannya. Dan bawahan dalam bentuk sopir ini, ganti mengejami manusia-manusia jalanan.

Jalan raya adalah sekelumit miniatur dalam kehidupan kita, ada banyak kekejaman dalam hidup ini yang kita saksikan.

Pertukaran kekejaman itu akan terus berlanjut selama akar yaitu penguasa menggunakan kekejamannya,  menjadi karakternya. Pemimpin yang kejam, akan menimbulkan efek kekejaman ke tingkat paling bawah sekalipun. Dan, memang seperti itulah adanya,bahwa kekejaman penguasa itu akan ber-efek kepada kekejaman lingkungan dan sendi-sendi kehidupan.

Kejamnya penguasa saat ini adalah satu hari dimana nanti akan kita lihat kejamnya manusia-manusia di sekitar kita, cepat atau lambat.

Jadi, jika muara kita adalah kuburan, mengapa kita harus berbagai kekejaman dan kedzaliman?.

Tetapi sebaliknya, jika pemimpin itu baik, maka kebaikan itu akan ber-efek kepada seluruh lapisan, seluruh pola pikir masyarakatnya, dan seluruh ruang gerak kehidupan.

Sebuah rasa optimis selalu tumbuh disendi-sendi kehidupan orang yang merindukan perubahan kearah yang lebih baik. KAMMI Komisariat LIPIA mencoba menghadirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan berkiprah membangun negri ini di masa mendatang. Hal yang di coba dituangkan dalam Musyawarah Komisariat LIPIA XV, dengan ada  Ketua baru yang melingkupi komunitas kecil ini akan ber-efek bola salju di kemudian hari.

Jadi, jika dengan bersama-sama kita seharusnya bisa menebar kebaikan, kenapa kita harus bersama-sama mendiamkan kedzholiman?.

Jika dengan bergerak menebar kebaikan kita bisa merasakan kedamaian, apa salahnya kita tebar benih lebih banyak?, agar nanti dikemudian hari benih itu akan tumbuh kokoh dan menghasilkan buah yang berkwalitas baik.

Wallahu a’lam.

Jakarta, 26-April-2015.
Ahmad Amrin


Menuju MUSKOM KAMMI LIPIA 2015

Ketika matahari mulai terbenam, ikatan diri mulai merusuk kalbu. bisa diartikan bahwasannya tak ada lagi masa-masa yang lalu. genggaman erat tangan-pun tak mampu menggenggam angin yang bertalu. dimana kehidupan penuh tangis canda ditengah kita bersua dan akhir yang luluh di puncak perpisahan. tetapi, spirit dakwah masih erat melekat dalam jasad dan menyatu dengan ruh. 

Bahwasannya perjuangan perlu alur yang benar untuk menemukan kekuataanya. karena semangat yang kuat, jiwa yang benar, dan dakwah yang mulia memberikan arti dan bukti perlunya estafet kepemimpinan dalam organisasi dakwah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia telah memberi contoh yang indah dalam melanjutkan estafet kepemimpinan ini.

hingga saatnya tiba, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Komisariat LIPIA Jakarta mengadakan gebyar acara dalam lingkup MUSKOM (Musyawarah Komisariat) dalam rangka estafet kepemimpinan. 

Adapaun acara-acara dalam rangka menyemarakkan MUSKOM adalah sebagai berikut:

1. Sabtu, 25 April 2015:Thibbun Nabawi.
2. Sabtu Malam, 25 April 2015: Debat Kandidat.
3. Ahad, 26 April 2015:Training Organisasi (TO).
4. Jum'at, 01-Mei-2015: Futsal CUP.
5. Sabtu, 2-Mei: Safari Ceria.

Yang bi-idznillah akan dilanjutkan acara inti MUSKOM pada 8 s/d9 Mei 2015.

Harapan untuk menjadi individu yang lebih baik, organisasi yang lebih baik, diharapkan tercermin dari adanya pemimpin baru melalui MUSKOM ini. 

hal itu seperti termaktub dalam tema kali ini yang berjudul:"REGENERASI KEPEMIMPINAN SEBAGAI KONTINUITAS GERAKAN PERUBAHAN".

bahwa tema buka sekedar tema. ada cerminan harapan, kemauan,doa dan cinta di dalamnya. semoga yang KAMMI harapkan benar-benar Allah wujudkan, aamiin.



Jakarta,24-Mei-2015.
Iffa Abida

ISLAM ADALAH NEGARA

kammilipia.com-Daulah (negara) menurut para pakar tata negara adalah sekumpulan manusia yang bermukim secara permanen pada satu wilayah dan  mempunyai penguasa yang memerintah, menguasai serta mengatur urusan mereka di dalam maupun di luar negeri.
 
Melalui definisi di atas jelaslah bahwa rukun-rukun yang harus ada untuk eksis dan tegaknya sebuah negara adalah adanya umat, tanah air dan penguasa yang memerintah.
 
Islam dengan segala prinsip, tatanan, syari'at dan realitas sejarahnya yang panjang, sejak pertama kali dikumandangkang oleh Rasulullah SAW. menunjukkan bahwa aspek-aspek utama tersebut, dengan maknanya yang utuh, sesuai dengan universalitas dan kesempurnaan islam.

Keberadaannya, sebagaimana yang dimaksudkan bahwa dalam islam terdapat hukum-hukum yang mengatur dan memperhatikan urusan-urusan negara. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya sebagaimana dipahami sebagaian orang yang tidak tahu islam atau pura-pura tidak tahu hukum-hukumnya. Bahkan sebaliknya, disamping mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, Islam juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, kelompok (jama'ah), dan hubungan antara kelompok satu dengan yang lain.
 
Jama'ah inilah yang menggunakan tatanan politik tertentu yang disebut dengan negara. Negara ini dipimpin oleh kepala negara yang dalam terminologi fiqh disebut sebagai imam atau khalifah.
 
Islam telah menjelaskan dasar-dasar negara tersebut, mekanisme pemilihan pemimpin, hubungan individu dengan negara, hak dan kewajiban warga negara terhadap negara,serta hak dan kewajiban negara terhadap individu. Semua pembahasan ini sudah sangat dikenal dalam kitab-kitab hadis dan fiqh islam.

Kesimpulan berkenaan dengan masalah ini adalah bahwa dalam islam, negara dibangun berdasarkan landasan ideologis yang tidak lain adalah Islam. Ia adalah negara akidah, bukan nasionalis, rasialis, maupun regionalis.
 
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al anbiya : 107)
 
Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan...(Saba' : 28)

Sumber : Syarah Ushul 'Isyrin ( Hasan Al Banna )
Karya : Abdullah bin Qasim Al-Wasyli

AGAMA DAN POLITIK

kammilipia.com - Sedikit sekali anda akan menjumpai orang yang berbicara kepada anda tentang politik dan Islam, kecuali anda akan melihat orang tadi memisahkan dengan pemisahan yang sejauh-jauhnya antara politik dan Islam. Ia letakkan setiap makna dari keduanya di sisi yang berbeda. Keduanya menurut sebagian besar orang tidak mungkin dapat bertemu dan berintegrasi. Dari pemahaman inilah kemudian sebuah jam'iyah yang berorientasi ke sana dinamakan jam'iyah Islamiyah, bukan Siyasiyah. Di situ yang ada hanya integrasi spiritual keagamaan yang fidak ada unsur politik di dalamnya. Anda bisa melihat pada pengguliran undang-undang dan sistem yang ada di organisasi-organisasi islam bahwa jam'iyah (organisasi) tidak membahas masalah masalah politik. Sebelum saya mengupas teori ini, baik dengan membenarkan atau menyalahkan, saya ingin menekankan dua hal penting :
 
Pertama : sesungguhnya ada perbedaan yang mendasar antara kepartaian dan politik. Keduanya mungkin bisa bersatu dan mungkin juga berseteru. Mungkin, seseorang disebut politisi dengan segala makna politik yang terkandung di dalamnya, namun ia tidak berinteraksi dengan partai atau bahkan tidak ada kecenderungan ke sana. Mungkin pula ada orang yang berpolitik praktis (terjun dalam kepartaian) namun ia sama sekali tidak mengerti masalah politik. Atau mungkin ada pula orang yang menggabungkan antara keduanya sehingga ia adalah politisi yang berpolitik praktis atau berpolitik praktis yang politisi pada proporsi yang sama. Ketika saya berbicara tentang politik praktis pada kesempatan ini, maka yang saya kehendaki adalah politik secara umum. Yakni melihat persoalan-persoalan umat baik internal maupun eksternal yang sama sekali tidak terikat dengan hizbiyah (kepartaian). Ini yang pertama. 
 
Kedua : sesungguhnya orang-orang non muslim, tatkala mereka bodoh tentang Islam ini, atau tatkala mereka dibuat pusing oleh urusan dan kokohnya Islam yang menancap di dalam jiwa para pengikutnya, atau kesiapan berkorban dengan harta dan jiwa demi tegaknya, maka mereka tidak berusaha untuk Melukai jiwa-jiwa kaum muslimin dengan menodai nama Islam, syariat, dan undang-undangnya. Namun mereka berusaha membatasi substansi makna islam pada lingkup sempit yang menghilangkan semua sisi kekuatan operasional yang ada di dalamnya, Kendati setelah itu yang tersisa bagi kaum muslimin adalah kulit luar dari bentuk dan performa yang sama sekali tidak berguna. Maka mereka berusaha memberikan pemahaman kepada kaum muslimin bahwa Islam adalah sesuatu sementara masalah sosial adalah sesuatu yang lain. Islam adalah sesuatu dan perundang-undangan adalah sesuatu yang lain. Islam adalah sesuatu suatu dan masalah-masalah ekonomi adalah sesuatu yang lain yang tidak ada hubungannya sama sekali. Islam adalah sesuatu, dan peradaban bukan bagian darinya. Islam adalah sesuatu yang harus berada pada jarak yang jauh dari politik Berbicaralah kepadaku atas nama Tuhanmu wahai ikhwan! jika Islam adalah sesuatu yang bukan politik bukan sosial, bukan ekonomi, dan bukan peradaban, lantas apa Islam itu? Apakah ia hanya rakaat-rakaat kosong tanpa kehadiran hati? Apakah ia hanya lafadz-lafadz sebagaimana yang dikatakan Rabi'ah Al-Adawiyah, "Istighfar yang butuh kepada istighfar? " Hanya untuk hal semacam inikah Al-Qur'an itu diturunkan sebagai aturan yang sempurna, jelas, dan rinci? "Sebagai penjelas bagi segala sesuatu, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman," (An-Nahl : 16) Substansi makna yang merendahkan fikrah Islamiyah dan ruang sempit yang dibatasi oleh makna islam semacam inilah yang diupayakan oleh musuh-musuh Islam untuk mempersempit ruang gerak kaum muslimin di dalamnya dan melecehkan mereka seraya (musuh-musuh itu) mengatakan, "Kami berikan kepada kalian kebebasan beragama. " Padahal Undang-Undang Dasar negara telah menggariskan bahwa agama resmi negara adalah Islam.

Sumber : Risalah Dakwah
Karya : Hasan Al Banna

Pendaftaran Lipia 2015

Pendaftaran Lipia 2015

Pendaftaran Mahasiswa Baru LIPIA Jakarta.
(Jenjang I'dady dan Takmily)

Assalamu'alaikum warahmatullah

Bismillah
Shalawatu wa salam 'ala nabiyyina Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam wa 'ala alihi wa ashhabihi ajma'in 'amma ba'd

Alhmdulillah telah dibuka pendaftaran mahasiswa baru jenjang i'dady dan jenjang takmily tahun ajaran baru 1346-1347 Hijriyah.
Dan pendaftaran akan berlangsung in syaa Allah selama 4 hari ;
•Waktu :
Tanggal 28-April-2015 sampai 1-Mei-2015
Dibuka dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang.
•Tempat :
Perpustakaan LIPIA (Jl. Buncit Aya no.5/A Ragunan, Jakarta Selatan)

Rincian tentang jenjang-jenjang di LIPIA,
1. I’dad Lughowi (Persiapan Bahasa)

• Masa kuliah : 2 tahun ( 4 semester)
• Materi Test Masuk : Keahlian bahasa, meliputi nahw, shorf, insya’, reading, listening dll.

2. Takmily (Pra Universitas)

• Masa kuliah: 1 tahun ( 2 semester)
• Materi Test Masuk : Keahlian bahasa, meliputi nahw, shorf, insya’, adab (sejarah sastra), balaghoh (sastra) dll.

3. Syariah (S1)

• Masa kuliah: 4 tahun ( 8 semester )
• Materi Test Masuk : Tauhid, fiqih, hadits, ilmu hadits, nahw, shorf, tsaqofah, hafalan quran, dll.

4. Diplom Umum dan Administrasi Keuangan

• Masa kuliah : 1 tahun (2 smester) dan 2 tahun (4 smester)
• Lebih jelas di sini

Adapun berkas-berkas yg perlu dipersiapkan adalah sbg berikut;

SYARAT PENDAFTARAN
1. Calon Mahasiswa sudah tamat aliyah atau yang sederajat (bisa pondok, diplom)
2. Nilai sudah mencukupi :

• I’dad lughawi : nilai rata-rata 7 dan ijazah belum lewat 3 tahun.
• Takmily : nilai rata-rata 8.
• Syariah : nilai rata-rata 8.

3. Sehat jasmani & rohani
4. Berkelakuan baik.
5. Mampu berbahasa arab dengan baik ( baca, tulis dan bicara ).
6. Hafalan Al-Qur’an khusus Syariah.
7. Belum pernah diberhentikan dari LIPIA.
8. Lulus tes tulis atau tes lisan.

Nb :
• Untuk daftar jurusan syariah dikhususkan dari mahasiswa LIPIA dan pondok atau lembaga yang sudah ada kesepakatan dengan LIPIA.
• Bagi calon mahasiswa yang kurang memenuhi persyaratan nilainya dapat langsung melobi rois qism (kepala jurusan). Kepala jurusan I’dad dan takmily sama.
• pendaftaran bisa diwakilkan, lebih enak dan irit buat yang jauh jarak tempat tinggalnya

• Tes tulis untuk i’dad dan takmily, kalau tes lisan hanya syariah.

BERKAS YANG DIBUTUHKAN
1. Foto Copy Ijazah yang sudah dilegalisir
2. Transkrip nilai & raport terakhir
3. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian yang masih berlaku / SKCK (asli)
4. Surat Keterangan Sehat dari Dokter yang masih berlaku (asli)
5. Foto copy KTP yang masih berlaku
6. Pas Foto terbaru : (4×6) 2 lembar, (3×4) 2 lembar, (2×3) 2 lembar
7. Rekomendasi dari Sekolah atau tokoh masyarakat

untuk info lebih lengkap di lipia.org

Membaca Konstelasi Politik Dengan Baik

Kammilipia.com - Sejarah perjalanan gerakan, interaksi dan sikapnya tehadap fenomena yang terjadi tampak jelas, bahwa pandangannya jauh dan tidak terperdaya dengan tampilan luar yang menyilaukan, tidak pula dengan promosi-promosi palsu atau usaha pemalingan perhatian dalam beberapa proyek yang gagal. Ia mengenal dengan kesadaran dan memahami akan kadar kekuatan, tujuan, target, aturan main beserta dimensinya, sisi yang terlihat dan tersembunyi, baik lokal maupun internasional.

Kami tahu bahwa pihak yang memiliki hak memberi peluang kami untuk ikut dalam kerja eksekutif dan kemasyarakatan juga memiliki hak melarang kami melakukannya. Untuk itu, suasana tenang tidak akan menipu kami dan kami tidak akan terkejut dengan perubahan mendadak. Dengan demikian, pemanfaatan dan partisipasi bukanlah peluang poitif bagi kami, kecuali jika atas kehendak kami dan berada dalam aturan kerja yang di perankan secara aktif oleh seluruh kader demi mewujudkan target yag diinginkan.

Perspektif yang salah dalam hal ini adalah anggapan bahwa kita dapat menyingkat waktu, menerjang realita, masa bodoh dengan target dan rencana orang lain, mengasumsikan kebenaran mereka tanpa bukti jelas, lalu menganggap bahwa hal itu merupakan penyia-nyiaan waktu. Kita semua harus mengetahui bahwa gerakan dengan segala kemampuan yang dimilikinya, berupa kamampuan pemikiran dan kelembagaan, pengalaman yang diakui, dan segala kemampuannya dengan kesungguhan para aktifisnya yang saling melengkapi berupa penelitian, pendalaman, dan penguasaan terhadap tuntutan marhalah-marhalah apa pun-dengan karunia Allah-akan mampu bergerak bersama realita, dan menyikapi setiap perubahan tanpa menyentuh fondasi prinsipnya, yaitu fondasi dasar islam. " katakanlah, 'Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."(Yusuf:108)

Sepanjang sejarah-dengan karunia dan izin Allah-tidak seorang pun mampu menggiringnya sesuai dengan ambisi individu atau mengikuti hawa nafsu. Semua ini atas karunia dan kehendak Allah.

Kita tidak membangun pemikiran dan perspektif diatas hawa nafsu dan kecenderungan individu yang tertolak, tetapi sikap kita masih dan tetap-dengan pertolongan Allah-dibangun diatas syariat dan prinsip-prinsip kita. Dengan demikian, secara jelas tidak ada permusuhan dengan siapa pun dan tidak menghilangkan hak seorang pun. Syariat islam mencakup hak asasi manusia seluruhnya, muslimin maupun nonmuslim. "dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (Al anbiya:108). "Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu unutuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena keadilan itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesunguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. " ( Al Maidah:8)

Kita tidak boleh lupa atau pura-pura hakikat sebuah sejarah dan bagaimana tipu daya musuh, makar, dan kepalsuan tuduhan mereka terhadap kita. "Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allahlah (balasan) makar mereka itu. Dan sesunguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. " (Ibrahim:46)

Kita juga tidak boleh melupakan hakikat zionis dan para pendukungnya, orang-orang yang takut mereka, yang memanfaatkan keberadaan mereka, dan sekelompok lain yang berada di sekeliling kita.

Kami-atas karunia Allah-adalah para penyeru perdamaian, para da'I rabbani yang berkerja di dunia karena Allah dan atas petunjuk Rasulullah. Untuk itu, kami tidak pernah rela dengan kezhaliman, tidak tinggal diam menyaksikan kezhaliman, memperjuangkan hak, dan berjalan bersama siapa pun yang memperjuangkan haknya, membantu dan menyokongnya dengan segala kemampuan yang kami miliki. Kami adalah bagian dari para da'i kebenaran, jamaah dari kaum muslimin, dan membawa panji islam dan memperjuangkannya. Kita memohon kepada Allah dalam memperjuangkan itu semua dengan kejujuran dan keikhlasan dalam setiap perkataan dan perbuatan. Kami mengganggap bahwa siapa pun yang menyerang islam, melanggar kesuciannya, berusaha memanipulasi pandangan islam, berarti memusuhi kita dan busur panahnya mengarah kepada kita. Dalam hal ini kami tidak melegalkan terorisme dan tidak pula sepakat dengan pengaliran darah manusia tanpa alasan yang benar.

Kami menjunjung tinggi nilai kemanusiaan seperti yang Allah, gariskan dalam firmanNya: "Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam." (Al isra:70)

Kita adalah pemilik proyek islami untuk perbaikan, yang memiliki target dan tujuan jelas, memiliki sarana dan rencana, tentunya juga memiliki musuh serta orang-orang yang akan melumpuhkanya. Perjuangan ini akan membutuhkan waktu panjang sesuai dengan kehendak Allah. Kami sesungguhnya bukan para propagandis perang dan bukan penumpah darah. Kami selalu siap berdialog dengan seluruh umat manusia dan berkerja sama dengan seluruh penyeru kebaikan. Kami tidak akan tunduk dan menyerah kepada musuh. "Dan janganlah sekali-kali kamu dzalim. Sesungguhnya Allah memberi tanguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak." (Ibrahim:42). Kami adalah para pengusung misi kebaikan untuk kemanusiaan seluruhnya, dan bukanlah pengusung proyek yang lain.

Dikutip dari        : Manhajul Ishlah.
Karya                : (Dr. Abdurrahman Al-mursy Ramadhan).

Muslim Negarawan LIPIA Gelar Seminar Ekonomi Islam Nasional

Rubrik : Nasional | Kontributor : Dept Humas - Senin/13/04/15 | 19.05
kammilipia.com - Ahad, 12 April 2015 Mahasiswa LIPIA Jakarta yang tergabung dalam organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau KAMMI menggelar Seminar Ekonomi Islam di Gedung WAMY Jagakarsa, Jakarta Selatan. Acara dengan tema “Eksistensi Ekonomi Islam dalam Persaingan Ekonomi Dunia” dihadiri oleh dua pemateri yang juga berkompeten dalam bidang tersebut, beliau adalah DR. Adimarwan Azwar Karim, MBA. MAED dan Ustadz Iwan Kurniawan, Lc.

“Tujuan utama kita bukanlah membesarkan ekonomi syariah di Indonesia, tapi tujuan utama kita adalah untuk menguatkan ilmu-ilmu syariah dalam seluruh aspek kehidupan, juga menghidupkan kembali sunnah-sunnah rasulullah shollallahu alaihi wasallam.” Papar Dr. Adimarwan saat memberikan kesimpulan dari materi seminar.

Acara ini berlanjut hingga pukul 15:00 dengan diselingi beberapa lantunan nasyid dari tim nasyid Ni-U. Menurut panitia, peserta yang datang ke Seminar kali ini berasal dari berbagai kalangan. Mahasiswa, wirausahawan, bahkan ibu rumah tangga.

“Acara ini bertujuan mengajak muslim-muslim muda di indonesia untuk melejitkan semangat berekonomi dengan asas syariat islam, juga memotivasi muslim-muslim indonesia dalam berusaha menjadi generasi kaya yang taat”. Ungkap Khalid selaku ketua pelaksana dalam acara tersebut.

Dalam sebuah kesempatan, tokoh nasional yang juga pernah menjadi pelopor KAMMI di era 98, Bapak Fahri Hamzah memberikan pesan kepada muslim negarawan LIPIA, “Peradaban kita, peradaban Islam tidak akan kuat jika orang-orang kaya tidak di dominasi oleh muslim-muslim yang taat yang berasas kuat kepada ekonomi islam” ungkap beliau.

Acara ditutup dengan doa dan pembagian sertifikat kepada para peserta. KAMMI Komisariat LIPIA akan terus hadir dan eksis dalam upaya memberikan ilmu serta pencerahan terbaik untuk ummat, demikian sebagaimana dikatakan oleh salah satu kadernya, bahwa sebagai muslim negarawan KAMMI Komisariat LIPIA harus mulai menyiapkan diri dan berdiri digarda terdepan dalam menjawab tantangan peradaban zaman.