Krisis Identitas



Pada kesempatan kali ini, kesempatan yang pas untuk mengutarakan keluh kesah dan kerisauan hati tentang banyaknya problematika pada ummat ini dimana banyak keadaan yang  membuat lisan ini selalu ingin beristighfar dan berdoa, serta raga yang ingin selalu bertindak dalam kebaikan menumpas problematika yang menggerogoti ummat.

Apabila kita berkaca dan terus berkaca akan keadaan kita sekarang khususnya di zaman yang serba maju ini, kita akan dapatkan banyak hal yang mana hal ini menjadi pukulan telak bagi kita selaku ummat muslim, bahwasannya kita sebagai mayoritas di negeri ini sedang mengalami split personality ( pemecahan kepribadian ) khusus dalam menyikapi dan memahami akan sejarah.

Dimana banyak diantara kaum muslimin di negeri ini yang nilai pemahaman akan kebangsaannya lebih menonjol dari pemahaman terhadap agamanya itu sendiri (nasionalisme) sehingga mereka secara tidak sadar selalu dibayang- bayangi oleh split personality ( pecah kepribadian), ummat Islam di Indonesia saat ini lebih tahu akan sejarah nenek moyang mereka yang katanya seorang pelaut itu ketimbang sejarah bagaimana Islam masuk ke bumi Pertiwi ini dan apa kontribusi nya bagi Indonesia.

Mereka lebih ingat akan kisah penjajahan Belanda yang notabene adalah sejarah kelam bangsa ini dan tidak mencoba menggali peran Islam dan umat muslim tanah air itu sendiri yang secara terang-terangan melakukan perlawanan demi mempertahankan negara Indonesia.

Ummat Islam negeri ini lebih di sibukkan akan histori kelam mereka, memikul beban masa lalu bangsanya sendiri padahal di sisi lain kita sebagai ummat Islam mempunyai sejarah yang sangat luar biasa, yaitu sejarah sang revolusioner Nabi Muhammad SAW yang keagungan sejarahnya tidak dapat dipungkiri lagi. 

Allah SWT secara jelas berfirman dalam Al-Qur'an dalam surat Yusuf : 111 

لقد كان في قصصهم عبرة لأولى الألبٰب، ماكان حديثا يفترى ولكن تصديق الذى بين يديه وهدى ورحمة لقوم يؤمنونلة [يوسف : ١١١ 
Artinya: "Sesungguhnya pada kisah kisah Meraka itu terdapat pengajaran bagi Mereka yg mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yg di buat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan Rahmat bagi orang-orang yg beriman. " (Yusuf [12]: 111)

وكلا نقص عليك من ادأنبآء الرسل ما نثبت له فؤادي, وجآءك في هذه الحق موعظة ودكرى للمؤمنين [هود : ١٢٠]
"Dan semua kisah dsri rasul-rasul kami telah kami ceritakan kepadamu, ialah kisah yang dengannya kami teguhkan hati mu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran dan pengajaran bagi orang-orang yang beriman" ( Hidup[11]: 120)

Dari dua Ayat di atas kita bisa tarik kesimpulan bahwasanya di dalam sejarah sejarah ummat Islam terdahulu terdapat kebenaran dan pengajaran yang ditinggalkan untuk generasi selanjutnya dan dengannya mantap lah hati kita untuk senantiasa berjalan dan berjuang dalam agama Islam ini. 

Ikhwah sekalian mari kita intropeksi diri kita lagi apakah kita termasuk kategori pribadi yang menyepelekan sejarah agama kita sendiri atau tidak, dan jika ada dalam diri kita maka bersegeralah untuk mendalami sejarah agama Islam, mendalami pelaku-pelaku sejarahnya dengan terus bersinergi dengan Al-Qur'an dan as-sunah, dan mari kita bangun bangsa ini dengan pondasi yang kuat, pondasi yang didasarkan Al-Qur'an dan As-Sunah  serta dihiasi 
dengan jiwa nasionalisme yang lurus berteladankan siroh nabawiyah dan para sahabatnya.

Oleh : Ikhwani22 (Staf Sosmas Kammi Lipia)